Shalat tarawih merupakan ibadah shalat sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadhan. Shalat tarawih biasanya dilakukan berjamaah di masjid setelah shalat Isya. Jumlah rakaat shalat tarawih umumnya adalah 20 rakaat, yang dapat dikerjakan dengan 2 rakaat salam atau 4 rakaat salam.
Shalat tarawih memiliki beberapa keutamaan, antara lain: mendapat pahala yang besar, menghapus dosa-dosa kecil, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, shalat tarawih juga memiliki sejarah yang panjang. Shalat tarawih pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah.
Pada artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang shalat tarawih. Kita akan membahas tentang hukum shalat tarawih, tata cara shalat tarawih, dan keutamaan shalat tarawih. Semoga dengan membaca artikel ini, kita dapat lebih memahami tentang shalat tarawih dan dapat melaksanakannya dengan baik.
apakah shalat tarawih wajib
Shalat tarawih merupakan ibadah shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Ada beberapa aspek penting yang perlu kita ketahui tentang shalat tarawih, di antaranya:
- Hukum shalat tarawih
- Waktu pelaksanaan shalat tarawih
- Jumlah rakaat shalat tarawih
- Tata cara shalat tarawih
- Keutamaan shalat tarawih
- Hikmah shalat tarawih
- Adab shalat tarawih
- Hal-hal yang membatalkan shalat tarawih
Dengan memahami aspek-aspek penting tersebut, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar. Sehingga, kita dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang besar dari Allah SWT.
Hukum shalat tarawih
Untuk menjawab pertanyaan “apakah shalat tarawih wajib”, kita perlu memahami terlebih dahulu hukum shalat tarawih. Hukum shalat tarawih sendiri memiliki beberapa pandangan dari para ulama.
- Wajib ‘ain
Menurut sebagian ulama, hukum shalat tarawih adalah wajib ‘ain, artinya wajib dilakukan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat.
- Wajib kifayah
Pandangan lain menyatakan bahwa hukum shalat tarawih adalah wajib kifayah, artinya jika sudah ada sebagian masyarakat yang melaksanakannya, maka gugur kewajiban bagi yang lainnya.
- Sunnah muakkadah
Mayoritas ulama berpendapat bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
- Makruh tanzih
Ada juga sebagian kecil ulama yang berpendapat bahwa hukum shalat tarawih adalah makruh tanzih, artinya lebih baik ditinggalkan.
Dari keempat pandangan tersebut, pendapat yang paling kuat dan banyak diikuti oleh umat Islam adalah pendapat yang menyatakan bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah. Artinya, shalat tarawih sangat dianjurkan untuk dikerjakan, namun tidak sampai pada tingkat wajib.
Waktu pelaksanaan shalat tarawih
Waktu pelaksanaan shalat tarawih dimulai setelah shalat Isya dan berakhir sebelum masuk waktu shalat Subuh. Waktu pelaksanaan shalat tarawih yang paling utama adalah pada sepertiga malam terakhir. Sebab, pada waktu tersebut Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Sholat tarawih memiliki banyak keutamaan, diantaranya menghapus dosa-dosa kecil, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan melatih kesabaran dan keikhlasan dalam beribadah.
Meskipun hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, namun waktu pelaksanaannya sangat berpengaruh terhadap kualitas dan pahala shalat tarawih. Shalat tarawih yang dikerjakan pada sepertiga malam terakhir akan mendapatkan pahala yang lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih yang dikerjakan pada waktu yang lebih awal.
Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Islam untuk mengerjakan shalat tarawih pada sepertiga malam terakhir. Dengan mengerjakan shalat tarawih pada waktu yang tepat, diharapkan umat Islam dapat memperoleh pahala dan keberkahan yang berlimpah dari Allah SWT.
Jumlah rakaat shalat tarawih
Jumlah rakaat shalat tarawih merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan shalat tarawih. Sebab, jumlah rakaat shalat tarawih berkaitan dengan hukum shalat tarawih itu sendiri.
Menurut mayoritas ulama, hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Namun, ada sebagian ulama yang berpendapat bahwa hukum shalat tarawih adalah wajib ‘ain, artinya wajib dilakukan oleh setiap muslim yang memenuhi syarat. Pendapat yang terakhir ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa shalat tarawih adalah shalat yang dikerjakan pada malam bulan Ramadhan.
Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah 20 rakaat, yang dikerjakan dengan 2 rakaat salam. Jumlah rakaat ini sesuai dengan amalan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Namun, diperbolehkan juga untuk mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih sedikit, seperti 8 rakaat atau 12 rakaat. Bahkan, ada sebagian ulama yang membolehkan untuk mengerjakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang lebih banyak, seperti 36 rakaat atau 40 rakaat.
Tata cara shalat tarawih
Tata cara shalat tarawih merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan shalat tarawih. Sebab, tata cara shalat tarawih berkaitan dengan sah atau tidaknya shalat tarawih yang dikerjakan. Tata cara shalat tarawih yang benar sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:
- Niat
Niat shalat tarawih dilakukan pada saat takbiratul ihram. Niatnya adalah sebagai berikut: “Ushalli sunnatan tarawihi rak’ataini lillahi ta’ala“.
- Rakaat
Shalat tarawih dikerjakan dengan jumlah rakaat minimal 8 rakaat dan maksimal 20 rakaat. Setiap 2 rakaat diakhiri dengan salam.
- Bacaan
Pada rakaat pertama, setelah membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Alaq. Sedangkan pada rakaat kedua, setelah membaca surat Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat Al-Qadr.
- Doa qunut
Doa qunut dibaca pada rakaat terakhir sebelum salam. Doa qunut dibaca setelah i’tidal dan sebelum ruku’.
Dengan melaksanakan shalat tarawih sesuai dengan tata cara yang benar, insya Allah shalat tarawih yang kita kerjakan akan diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala yang besar.
Keutamaan shalat tarawih
Shalat tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Ramadhan. Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya:
- Menghapus dosa-dosa kecil
Shalat tarawih dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah kita lakukan. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari)
- Mendekatkan diri kepada Allah SWT
Shalat tarawih merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sebab, pada saat mengerjakan shalat tarawih, kita akan fokus beribadah dan berkomunikasi dengan Allah SWT.
- Melatih kesabaran dan keikhlasan
Shalat tarawih biasanya dikerjakan dengan jumlah rakaat yang banyak, sehingga hal ini dapat melatih kesabaran dan keikhlasan kita dalam beribadah. Selain itu, shalat tarawih juga dikerjakan pada malam hari, sehingga hal ini dapat melatih kita untuk menahan rasa kantuk dan lelah.
- Mendapatkan pahala yang besar
Shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat dicintai oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW, “Barangsiapa yang mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka ia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakan ibadah haji dan umrah.” (HR. Ibn Majah)
Dengan mengetahui keutamaan shalat tarawih, diharapkan kita dapat lebih semangat untuk mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan. Semoga dengan mengerjakan shalat tarawih, kita dapat memperoleh pahala yang besar dan menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.
Hikmah shalat tarawih
Hikmah shalat tarawih adalah hikmah yang terkandung dalam ibadah shalat tarawih. Hikmah tersebut dapat berupa hikmah duniawi, seperti meningkatkan ketakwaan, kesabaran, dan keikhlasan. Selain itu, hikmah shalat tarawih juga berupa hikmah ukhrawi, seperti mendapatkan pahala yang besar dan ampunan dosa-dosa kecil.
Hikmah shalat tarawih sangat berpengaruh pada hukum shalat tarawih. Sebab, hikmah shalat tarawih merupakan salah satu alasan mengapa shalat tarawih disyariatkan. Dengan memahami hikmah shalat tarawih, umat Islam akan lebih semangat untuk mengerjakan shalat tarawih dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Ada banyak contoh hikmah shalat tarawih dalam kehidupan nyata. Misalnya, seseorang yang mengerjakan shalat tarawih secara rutin akan merasakan peningkatan ketakwaan dalam dirinya. Ia akan lebih takut kepada Allah SWT dan berusaha untuk menjauhi larangan-Nya. Selain itu, ia juga akan lebih sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan hidup. Dengan demikian, hikmah shalat tarawih sangat penting untuk diamalkan oleh setiap muslim.
Adab shalat tarawih
Adab shalat tarawih adalah etika dan tata krama yang harus diperhatikan saat melaksanakan shalat tarawih. Adab shalat tarawih sangat penting untuk dijaga karena dapat mempengaruhi kualitas dan pahala shalat tarawih yang dikerjakan.
- Niat yang ikhlas
Niat yang ikhlas adalah niat yang semata-mata karena Allah SWT. Saat mengerjakan shalat tarawih, niatkanlah untuk ibadah kepada Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya.
- Berpakaian yang bersih dan sopan
Berpakaian yang bersih dan sopan merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Allah SWT. Usahakan untuk mengenakan pakaian yang bersih, menutup aurat, dan tidak ketat saat mengerjakan shalat tarawih.
- Menjaga ketenangan dan kekhusyukan
Shalat tarawih merupakan ibadah yang sangat khusyuk. Usahakan untuk menjaga ketenangan dan kekhusyukan selama mengerjakan shalat tarawih. Hindari berbicara, tertawa, atau melakukan gerakan-gerakan yang dapat mengganggu kekhusyukan.
- Mengerjakan shalat tarawih dengan tertib dan tenang
Shalat tarawih dikerjakan dengan tertib dan tenang. Ikuti gerakan imam dengan baik dan jangan terburu-buru. Kerjakan setiap gerakan shalat dengan tenang dan khusyuk.
Dengan menjaga adab shalat tarawih, diharapkan shalat tarawih yang kita kerjakan akan lebih berkualitas dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Selain itu, menjaga adab shalat tarawih juga merupakan bentuk penghormatan kita kepada Allah SWT dan ibadah yang kita kerjakan.
Hal-hal yang membatalkan shalat tarawih
Dalam konteks “apakah shalat tarawih wajib”, perlu kita ketahui hal-hal yang dapat membatalkan shalat tarawih. Dengan mengetahui hal-hal tersebut, kita dapat menghindari perbuatan yang dapat membatalkan shalat tarawih, sehingga shalat tarawih yang kita kerjakan menjadi sah dan bernilai ibadah.
- Berbicara atau tertawa
Berbicara atau tertawa saat shalat tarawih dapat membatalkan shalat. Sebab, berbicara atau tertawa merupakan perbuatan yang dapat mengganggu kekhusyukan shalat.
- Bergerak banyak
Bergerak banyak saat shalat tarawih juga dapat membatalkan shalat. Sebab, gerakan yang banyak dapat mengurangi kekhusyukan shalat.
- Keluar dari masjid
Keluar dari masjid saat shalat tarawih dapat membatalkan shalat. Sebab, keluar dari masjid merupakan perbuatan yang dapat memutuskan shalat.
- Makan atau minum
Makan atau minum saat shalat tarawih dapat membatalkan shalat. Sebab, makan atau minum merupakan perbuatan yang dapat membatalkan wudhu.
Dengan mengetahui hal-hal yang dapat membatalkan shalat tarawih, diharapkan kita dapat lebih berhati-hati dalam mengerjakan shalat tarawih. Sehingga, shalat tarawih yang kita kerjakan menjadi sah dan bernilai ibadah, serta kita mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.
Pertanyaan Umum Seputar Shalat Tarawih
Bagian ini berisi kumpulan tanya jawab umum seputar shalat tarawih. Pertanyaan-pertanyaan ini mengantisipasi pertanyaan atau kesalahpahaman yang mungkin timbul terkait dengan hukum, tata cara, dan keutamaan shalat tarawih.
Pertanyaan 1: Apa hukum shalat tarawih?
Jawaban: Hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Pertanyaan 2: Berapa jumlah rakaat shalat tarawih?
Jawaban: Jumlah rakaat shalat tarawih yang paling utama adalah 20 rakaat, yang dikerjakan dengan 2 rakaat salam.
Pertanyaan 3: Apa keutamaan shalat tarawih?
Jawaban: Keutamaan shalat tarawih antara lain: menghapus dosa-dosa kecil, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan mendapatkan pahala yang besar.
Pertanyaan 4: Apakah shalat tarawih boleh dikerjakan secara berjamaah?
Jawaban: Ya, shalat tarawih boleh dikerjakan secara berjamaah. Bahkan, mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah lebih utama daripada mengerjakannya secara sendiri-sendiri.
Pertanyaan 5: Apa saja yang membatalkan shalat tarawih?
Jawaban: Hal-hal yang membatalkan shalat tarawih antara lain: berbicara, tertawa, keluar dari masjid, makan atau minum.
Pertanyaan 6: Apakah shalat witir termasuk dalam shalat tarawih?
Jawaban: Ya, shalat witir termasuk dalam shalat tarawih. Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat witir merupakan penutup dari shalat tarawih.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum seputar shalat tarawih. Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat memberikan pencerahan dan membantu kita dalam memahami dan mengamalkan shalat tarawih dengan baik dan benar.
Selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang tata cara shalat tarawih yang benar sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Tips Melaksanakan Shalat Tarawih
Untuk memperoleh pahala dan keberkahan yang besar dari shalat tarawih, ada beberapa tips yang dapat kita lakukan. Tips-tips berikut ini akan membantu kita dalam melaksanakan shalat tarawih dengan baik dan benar sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW:
Tip 1: Niatkan dengan Ikhlas
Niatkan shalat tarawih semata-mata karena Allah SWT dan mengharapkan ridha-Nya, bukan karena ingin dipuji atau dilihat orang lain.
Tip 2: Berpakaian Bersih dan Sopan
Gunakan pakaian yang bersih, menutup aurat, dan tidak ketat saat mengerjakan shalat tarawih sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.
Tip 3: Berjamaah di Masjid
Utamakan untuk mengerjakan shalat tarawih secara berjamaah di masjid. Shalat tarawih berjamaah memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan dengan shalat tarawih sendiri.
Tip 4: Menjaga Ketenangan dan Kekhusyukan
Jagalah ketenangan dan kekhusyukan selama mengerjakan shalat tarawih. Hindari berbicara, tertawa, atau melakukan gerakan-gerakan yang dapat mengganggu kekhusyukan.
Tip 5: Ikuti Gerakan Imam dengan Tertib
Ikuti gerakan imam dengan tertib dan tidak terburu-buru. Kerjakan setiap gerakan shalat dengan tenang dan khusyuk.
Tip 6: Mengakhir dengan Shalat Witir
Akhiri shalat tarawih dengan shalat witir. Shalat witir merupakan penutup dari rangkaian ibadah shalat tarawih.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, kita dapat melaksanakan shalat tarawih dengan lebih baik dan mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT. Tips-tips ini juga akan membantu kita untuk meningkatkan ketakwaan, kesabaran, dan keikhlasan dalam beribadah.
Pada bagian selanjutnya, kita akan membahas tentang keutamaan-keutamaan shalat tarawih. Keutamaan-keutamaan ini akan memotivasi kita untuk lebih semangat dalam mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan.
Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
- Hukum shalat tarawih adalah sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
- Shalat tarawih memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil, mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan melatih kesabaran dan keikhlasan dalam beribadah.
- Untuk memperoleh pahala dan keberkahan yang besar dari shalat tarawih, ada beberapa tips yang dapat dilakukan, seperti niat yang ikhlas, berpakaian bersih dan sopan, berjamaah di masjid, menjaga ketenangan dan kekhusyukan, mengikuti gerakan imam dengan tertib, dan mengakhiri dengan shalat witir.
Dengan memahami hukum, keutamaan, dan tips melaksanakan shalat tarawih dengan baik, diharapkan kita dapat lebih semangat dalam mengerjakan shalat tarawih pada bulan Ramadhan. Semoga dengan mengerjakan shalat tarawih, kita dapat memperoleh pahala yang besar dan menjadi lebih dekat dengan Allah SWT.