Abu Bakar, khalifah pertama umat Islam, wafat pada tanggal 23 Agustus 634 M (13 Jumadil Akhir 13 H) di kota Madinah.
Sebelum wafatnya, Abu Bakar sempat sakit selama beberapa waktu. Beliau mengalami demam tinggi dan sakit perut yang tak kunjung reda. Meskipun demikian, Abu Bakar tetap menjalankan tugasnya sebagai khalifah, memimpin umat Islam dan mengurus berbagai urusan negara.
Setelah wafatnya Abu Bakar, umat Islam merasa sangat kehilangan. Mereka berduka cita atas kepergian pemimpin yang bijaksana dan adil tersebut. Abu Bakar digantikan oleh Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua umat Islam.
Abu Bakar Wafat pada Tahun
Abu Bakar, khalifah Rasulullah, meninggal pada 13 Jumadil Akhir 13 H atau 23 Agutus 634 M. Beliu menjadi khalifah hanya 2 tahun, 3 bulna, dan 14 hari.
- Meninggal 13 Jumadil Akhir 13 H
- 23 Agutus 634 M
- Berusia 61 tahun
- Menjadi khalifah 2 tahun, 3 bulna, 14 hari
- Digantikan oleh umar bin khattab
- Di makamkan di baqi
- Gelar ash-Shiddiq
- Perang Riddah
- Mengumpulkan Al-quran
Abu Bakar adalah tokoh yang sangat berjasa dalam pengembangan Islam. Setelah Rasulullah saw. meninggal, dialah yang dipilih menjadi khalifah oleh para sahabat. Abu Bakar melanjutkan perjuangan Rasulullah saw. dalam menegakkan dan menyebarkan Islam.
Meninggal 13 Jumadil Akhir 13 H
Abu Bakar wafat pada tanggal 13 Jumadil Akhir 13 H, tepatnya pada hari Senin. Usianya ketika itu adalah 61 tahun.
- Sakit yang Diderita
Sebelum wafatnya, Abu Bakar mengalami sakit selama beberapa waktu. Beliau mengalami demam tinggi dan sakit perut yang tak kunjung reda. Meskipun demikian, Abu Bakar tetap menjalankan tugasnya sebagai khalifah, memimpin umat Islam dan mengurus berbagai urusan negara.
- Penyebab Kematian
Penyebab pasti kematian Abu Bakar tidak diketahui secara pasti. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa beliau meninggal karena sakit perut yang dideritanya.
- Pemakaman
Abu Bakar dimakamkan di pemakaman Baqi, Madinah. Pemakamannya dilakukan secara sederhana, sesuai dengan وص وصاياه. Abu Bakar dimakamkan di samping makam Rasulullah saw. dan Umar bin Khattab.
- Dampak Kematian
Kematian Abu Bakar membawa duka cita yang mendalam bagi umat Islam. Beliau adalah sosok pemimpin yang bijaksana, adil, dan tegas. Umat Islam merasa sangat kehilangan atas kepergiannya.
Abu Bakar digantikan oleh Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua umat Islam. Umar bin Khattab melanjutkan perjuangan Abu Bakar dalam menegakkan dan menyebarkan Islam.
23 Agutus 634 M
Tanggal 23 Agutus 634 M bertepatan dengan tanggal 13 Jumadil Akhir 13 H, yaitu tanggal wafatnya Abu Bakar.
- Kalender Masehi dan Hijriah
Tanggal wafatnya Abu Bakar dicatat dalam dua kalender yang berbeda, yaitu kalender Masehi dan kalender Hijriah. Kalender Masehi adalah kalender yang digunakan secara internasional, sedangkan kalender Hijriah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam.
- Konversi Tanggal
Tanggal 13 Jumadil Akhir 13 H bertepatan dengan tanggal 23 Agutus 634 M. Konversi tanggal ini dilakukan dengan menggunakan tabel konversi kalender.
- Perbedaan Penulisan Tanggal
Dalam penulisan tanggal wafatnya Abu Bakar, seringkali ditemukan perbedaan penulisan. Ada yang menulis 23 Agustus 634 M, ada juga yang menulis 23 Agutus 634 M. Perbedaan penulisan ini disebabkan oleh perbedaan ejaan bulan Agustus.
- Pentingnya Pencatatan Tanggal
Pencatatan tanggal wafatnya Abu Bakar sangat penting untuk mengetahui sejarah Islam. Dengan mengetahui tanggal wafatnya, kita dapat mengetahui kapan masa kepemimpinan Abu Bakar berakhir dan kapan masa kepemimpinan Umar bin Khattab dimulai.
Tanggal wafatnya Abu Bakar menjadi penanda berakhirnya masa kepemimpinan beliau sebagai khalifah pertama umat Islam. Abu Bakar wafat setelah memimpin umat Islam selama dua tahun, tiga bulan, dan empat belas hari.
Berusia 61 tahun
Abu Bakar wafat pada usia 61 tahun. Beliau lahir pada tahun 573 M, dan wafat pada tahun 634 M. Usia Abu Bakar ketika wafat tergolong sudah tua pada zaman itu. Harapan hidup rata-rata manusia pada zaman itu hanya sekitar 30-40 tahun.
Meskipun berusia lanjut, Abu Bakar tetap aktif menjalankan tugasnya sebagai khalifah. Beliau memimpin umat Islam dalam berbagai penaklukan dan perluasan wilayah. Abu Bakar juga berperan penting dalam pengumpulan dan penulisan Al-Qur’an.
Kesehatan Abu Bakar mulai menurun pada tahun-tahun terakhir hidupnya. Beliau mengalami sakit perut dan demam tinggi yang tak kunjung reda. Meskipun demikian, Abu Bakar tetap menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Pada tanggal 13 Jumadil Akhir 13 H, Abu Bakar menghembuskan nafas terakhirnya di kota Madinah. Beliau dimakamkan di pemakaman Baqi, di samping makam Rasulullah saw. dan Umar bin Khattab.
Abu Bakar adalah sosok pemimpin yang sangat dihormati oleh umat Islam. Beliau dikenal sebagai orang yang jujur, adil, dan tegas. Abu Bakar juga sangat berjasa dalam pengembangan Islam, baik pada masa Rasulullah saw. maupun pada masa kepemimpinannya sebagai khalifah.
Menjadi khalifah 2 tahun, 3 bulna, 14 hari
Abu Bakar menjadi khalifah selama dua tahun, tiga bulan, dan empat belas hari. Masa kepemimpinannya dimulai pada tanggal 8 Juni 632 M, setelah Rasulullah saw. wafat, dan berakhir pada tanggal 23 Agustus 634 M, saat beliau wafat.
- Masa Pemerintahan yang Singkat
Masa pemerintahan Abu Bakar tergolong singkat dibandingkan dengan khalifah-khalifah lainnya. Namun, dalam waktu yang singkat tersebut, Abu Bakar berhasil mencapai banyak kemajuan.
- Penaklukan dan Perluasan Wilayah
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, terjadi banyak penaklukan dan perluasan wilayah Islam. Abu Bakar mengirim pasukan untuk menaklukkan wilayah-wilayah di Jazirah Arab, Irak, dan Suriah.
- Pemberantasan Pemberontakan
Setelah Rasulullah saw. wafat, terjadi beberapa pemberontakan di berbagai wilayah. Abu Bakar berhasil memberantas pemberontakan-pemberontakan tersebut dan menjaga persatuan umat Islam.
- Pengumpulan dan Penulisan Al-Qur’an
Salah satu jasa besar Abu Bakar adalah mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an. Setelah Rasulullah saw. wafat, Al-Qur’an masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah. Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an menjadi sebuah mushaf.
Meski masa pemerintahannya singkat, Abu Bakar berhasil meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi perkembangan Islam. Beliau adalah sosok pemimpin yang bijaksana, adil, dan tegas. Abu Bakar juga sangat berjasa dalam menjaga persatuan umat Islam dan memperluas wilayah kekuasaan Islam.
Digantikan oleh Umar bin Khattab
Setelah Abu Bakar wafat, beliau digantikan oleh Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua umat Islam. Umar bin Khattab dipilih oleh dewan syura yang dibentuk oleh Abu Bakar sebelum wafatnya.
Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Rasulullah saw. yang paling dekat dan terpercaya. Beliau dikenal sebagai orang yang tegas, adil, dan berwibawa. Umar bin Khattab melanjutkan perjuangan Abu Bakar dalam menegakkan dan menyebarkan Islam.
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, terjadi banyak kemajuan dan perkembangan dalam dunia Islam. Wilayah kekuasaan Islam semakin luas, mencakup wilayah-wilayah di Jazirah Arab, Irak, Suriah, Mesir, dan sebagian wilayah Afrika Utara.
Umar bin Khattab juga dikenal sebagai khalifah yang sangat memperhatikan kesejahteraan rakyat. Beliau membangun banyak fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, dan masjid. Umar bin Khattab juga membentuk sistem administrasi pemerintahan yang lebih teratur.
Umar bin Khattab adalah salah satu khalifah terbesar dalam sejarah Islam. Beliau adalah sosok pemimpin yang tegas, adil, dan berwibawa. Umar bin Khattab melanjutkan perjuangan Abu Bakar dalam menegakkan dan menyebarkan Islam, sekaligus membawa kemajuan dan perkembangan bagi dunia Islam.
Di makamkan di Baqi
Abu Bakar dimakamkan di pemakaman Baqi, Madinah. Pemakaman Baqi adalah pemakaman yang terletak di sebelah timur Masjid Nabawi. Pemakaman ini merupakan tempat pemakaman para sahabat Rasulullah saw., termasuk Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan.
- Pemakaman Baqi
Pemakaman Baqi merupakan salah satu pemakaman tertua di Madinah. Pemakaman ini sudah ada sejak zaman Rasulullah saw. dan menjadi tempat pemakaman para sahabat dan keluarga Rasulullah saw.
- Pemakaman Sederhana
Abu Bakar dimakamkan secara sederhana, sesuai dengan وص وصاياه. Beliau dimakamkan di sebuah liang lahat yang tidak terlalu dalam. Di atas makamnya, diletakkan batu nisan yang sederhana.
- Lokasi Makam
Makam Abu Bakar terletak di dekat makam Rasulullah saw. dan Umar bin Khattab. Makam-makam tersebut berada di dalam sebuah kubah yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Abdul Hamid II.
- Ziarah Makam
Makam Abu Bakar menjadi salah satu tempat ziarah yang penting bagi umat Islam. Banyak umat Islam yang datang ke Madinah untuk berziarah ke makam Abu Bakar dan para sahabat Rasulullah saw. lainnya.
Pemakaman Baqi merupakan tempat yang bersejarah dan penting bagi umat Islam. Di pemakaman ini, terdapat makam-makam para sahabat Rasulullah saw. yang telah berjasa dalam menegakkan dan menyebarkan Islam.
gelar “ash-Shiddiq”
Abu Bakar juga dikenal dengan gelar “ash-Shiddiq”. Gelar ini diberikan oleh Rasulullah saw. kepada Abu Bakar karena beliau selalu membenarkan perkataan dan perbuatan Rasulullah saw., termasuk pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj.
Pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj, banyak sahabat yang tidak percaya dengan apa yang diceritakan oleh Rasulullah saw. Namun, Abu Bakar langsung membenarkan perkataan Rasulullah saw. dan mempercayainya tanpa ragu-ragu.
Kepercayaan dan pembenaran Abu Bakar ini membuat Rasulullah saw. sangat terharu. Beliau kemudian memberikan gelar “ash-Shiddiq” kepada Abu Bakar, yang artinya “orang yang selalu membenarkan”.
Gelar “ash-Shiddiq” ini menunjukkan bahwa Abu Bakar adalah orang yang memiliki iman yang kuat dan selalu membenarkan apa yang dikatakan oleh Rasulullah saw. Beliau adalah sosok yang dapat dipercaya dan menjadi panutan bagi umat Islam.
Selain peristiwa Isra’ Mi’raj, Abu Bakar juga menunjukkan sikap shiddiqnya pada saat peristiwa lainnya. Misalnya, pada saat Perang Badar, Abu Bakar adalah orang pertama yang membela Rasulullah saw. ketika beliau diserang oleh musuh.
Keberanian dan kesetiaan Abu Bakar ini membuat Rasulullah saw. semakin yakin bahwa beliau adalah orang yang tepat untuk menjadi penggantinya sebagai khalifah. Abu Bakar adalah sosok pemimpin yang dapat dipercaya, adil, dan bijaksana.
Perang Riddah
Setelah Rasulullah saw. wafat, terjadi beberapa pemberontakan di berbagai wilayah. Pemberontakan-pemberontakan ini dikenal dengan nama Perang Riddah, yang artinya “perang orang-orang yang murtad”.
- Penyebab Perang Riddah
Perang Riddah disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
– Kematian Rasulullah saw. yang membuat sebagian orang mengira bahwa Islam telah berakhir.
– Munculnya nabi-nabi palsu yang mengaku menerima wahyu dari Allah SWT.
– Keengganan sebagian orang untuk membayar zakat. - Pemberontakan di Berbagai Wilayah
Perang Riddah terjadi di berbagai wilayah, antara lain:
– Yaman, dipimpin oleh Musailamah al-Kazzab.
– Bahrain, dipimpin oleh Al-Aswad al-Ansi.
– Oman, dipimpin oleh Laith bin Malik.
– Yamamah, dipimpin oleh Sajah binti al-Harits. - Penumpasan Pemberontakan
Abu Bakar mengambil tindakan tegas untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan tersebut. Beliau mengirim pasukan untuk menghadapi para pemberontak di berbagai wilayah.
- Hasil Perang Riddah
Perang Riddah berakhir dengan kemenangan pasukan Abu Bakar. Para pemberontak berhasil dikalahkan dan sebagian besar kembali masuk Islam. Namun, ada juga yang tetap murtad dan dihukum mati.
Perang Riddah merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi Abu Bakar pada awal pemerintahannya. Namun, dengan ketegasan dan kepemimpinan yang bijaksana, Abu Bakar berhasil mengatasi tantangan tersebut dan menjaga persatuan umat Islam.
Mengumpulkan Al-Qur’an
Salah satu jasa besar Abu Bakar adalah mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an. Setelah Rasulullah saw. wafat, Al-Qur’an masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah. Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an menjadi sebuah mushaf.
- Latar Belakang
Pada masa Rasulullah saw., Al-Qur’an diturunkan secara bertahap dan dihafal oleh para sahabat. Namun, setelah Rasulullah saw. wafat, banyak sahabat yang gugur dalam pertempuran. Hal ini memicu kekhawatiran bahwa Al-Qur’an akan hilang.
- Perintah Abu Bakar
Abu Bakar menyadari pentingnya mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an. Beliau memerintahkan Zaid bin Tsabit, yang dikenal sebagai penulis wahyu pada masa Rasulullah saw., untuk mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an.
- Proses Pengumpulan
Zaid bin Tsabit mengumpulkan Al-Qur’an dari berbagai sumber, seperti hafalan para sahabat, lembaran-lembaran yang ditulis pada masa Rasulullah saw., dan tulang belulang unta. Beliau sangat berhati-hati dalam proses pengumpulan ini untuk memastikan bahwa tidak ada satu ayat pun yang terlewat.
- Hasil Pengumpulan
Setelah melalui proses yang panjang dan teliti, Zaid bin Tsabit berhasil mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an menjadi sebuah mushaf. Mushaf inilah yang menjadi dasar bagi seluruh mushaf Al-Qur’an yang ada hingga saat ini.
Pengumpulan Al-Qur’an merupakan salah satu jasa besar Abu Bakar bagi umat Islam. Beliau telah menyelamatkan Al-Qur’an dari bahaya hilang atau rusak, sehingga Al-Qur’an dapat terus menjadi pedoman hidup bagi umat Islam hingga akhir zaman.
FAQ
Berikut ini beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Abu Bakar dan wafatnya:
Question 1: Kapan Abu Bakar wafat?
Abu Bakar wafat pada tanggal 13 Jumadil Akhir 13 H atau 23 Agustus 634 M.
Question 2: Berapa usia Abu Bakar saat wafat?
Abu Bakar wafat pada usia 61 tahun.
Question 3: Siapa yang menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah?
Umar bin Khattab menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah kedua umat Islam.
Question 4: Di mana Abu Bakar dimakamkan?
Abu Bakar dimakamkan di pemakaman Baqi, Madinah.
Question 5: Apa penyebab kematian Abu Bakar?
Penyebab pasti kematian Abu Bakar tidak diketahui secara pasti, namun beberapa sumber menyebutkan bahwa beliau meninggal karena sakit perut yang dideritanya.
Question 6: Apa gelar yang diberikan Rasulullah saw. kepada Abu Bakar?
Rasulullah saw. memberikan gelar “ash-Shiddiq” kepada Abu Bakar, yang artinya “orang yang selalu membenarkan”.
Question 7: Apa jasa besar Abu Bakar bagi umat Islam?
Salah satu jasa besar Abu Bakar bagi umat Islam adalah mengumpulkan dan menuliskan Al-Qur’an.
Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, masih banyak pertanyaan lainnya yang dapat diajukan tentang Abu Bakar. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang beliau, Anda dapat membaca buku-buku sejarah atau artikel-artikel yang membahas tentang kehidupan dan kepemimpinan Abu Bakar.
Tips
Berikut ini beberapa tips untuk mempelajari lebih lanjut tentang Abu Bakar dan wafatnya:
1. Baca buku-buku sejarah
Ada banyak buku sejarah yang membahas tentang kehidupan dan kepemimpinan Abu Bakar. Dengan membaca buku-buku tersebut, Anda dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap dan mendalam tentang Abu Bakar.
2. Baca artikel-artikel online
Selain buku-buku sejarah, Anda juga dapat membaca artikel-artikel online yang membahas tentang Abu Bakar. Artikel-artikel online ini biasanya lebih ringkas dan mudah dipahami, sehingga cocok untuk dibaca oleh siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang Abu Bakar.
3. Kunjungi museum dan situs sejarah
Jika memungkinkan, Anda dapat mengunjungi museum dan situs sejarah yang berkaitan dengan Abu Bakar. Misalnya, Anda dapat mengunjungi Museum Abu Bakar di Madinah atau mengunjungi pemakaman Baqi, tempat Abu Bakar dimakamkan.
4. Tonton film dan dokumenter
Ada beberapa film dan dokumenter yang menceritakan tentang kehidupan dan kepemimpinan Abu Bakar. Dengan menonton film dan dokumenter tersebut, Anda dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang sosok Abu Bakar dan perannya dalam sejarah Islam.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang Abu Bakar dan wafatnya. Abu Bakar adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah Islam, dan mempelajari tentang beliau dapat memberikan kita banyak pelajaran berharga.
Kesimpulannya, Abu Bakar adalah salah satu sahabat Rasulullah saw. yang paling dekat dan terpercaya. Beliau adalah sosok yang bijaksana, adil, dan tegas. Abu Bakar wafat pada tanggal 13 Jumadil Akhir 13 H atau 23 Agustus 634 M. Wafatnya Abu Bakar merupakan kehilangan besar bagi umat Islam. Namun, jasa-jasa beliau akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi umat Islam hingga akhir zaman.
Conclusion
Abu Bakar adalah sosok yang sangat penting dalam sejarah Islam. Beliau adalah sahabat Rasulullah saw. yang paling dekat dan terpercaya. Abu Bakar juga merupakan khalifah pertama umat Islam. Beliau wafat pada tanggal 13 Jumadil Akhir 13 H atau 23 Agustus 634 M.
Selama masa pemerintahannya, Abu Bakar berhasil mengatasi berbagai tantangan, seperti Perang Riddah dan pengumpulan Al-Qur’an. Beliau juga berhasil memperluas wilayah kekuasaan Islam. Abu Bakar adalah sosok pemimpin yang bijaksana, adil, dan tegas. Beliau wafat setelah memimpin umat Islam selama dua tahun, tiga bulan, dan empat belas hari.
Wafatnya Abu Bakar merupakan kehilangan besar bagi umat Islam. Namun, jasa-jasa beliau akan selalu dikenang dan menjadi inspirasi bagi umat Islam hingga akhir zaman. Abu Bakar adalah salah satu sahabat Rasulullah saw. yang paling mulia. Beliau adalah sosok yang patut diteladani oleh seluruh umat Islam.
Semoga Allah SWT merahmati Abu Bakar dan seluruh sahabat Rasulullah saw. Amin.