6 Rukun Khutbah Jumat yang Harus Dipenuhi

lisa


6 Rukun Khutbah Jumat yang Harus Dipenuhi

Khutbah Jumat merupakan ibadah yang wajib dilakukan bagi umat Muslim pada hari Jumat. Ada tata cara dan rukun yang harus dipenuhi dalam menyampaikan khutbah Jumat agar sah dan diterima Allah SWT. Berikut ini adalah 6 rukun khutbah Jumat yang harus dipenuhi:

Khutbah Jumat bertujuan untuk memberikan siraman rohani, nasihat, dan bimbingan kepada jamaah. Selain memenuhi rukun khutbah, khatib juga harus mempersiapkan materi yang relevan dan disampaikan dengan jelas dan mudah dipahami oleh jamaah.

Dengan memahami dan memenuhi rukun khutbah Jumat, diharapkan khutbah yang disampaikan dapat memberikan dampak positif dan membawa manfaat bagi jamaah. Berikut penjelasan masing-masing rukun khutbah Jumat:

6 rurun khutbah jumat

Enam rukung khutbah jumat yang harus dipenuhi, sebagai ciri khutbah jumat yang shahih adalah:

  • Puji-pujian kepada Allah
  • Bershalwat kepada Nabi
  • Wasiat untuk taqwa
  • Membcaan salah satu ayat Alquran
  • Khutbah disampaikan dalam 2 tahap
  • Khutbah dilakukan berdiri
  • Khutbah disampaikan waktu dhuhur
  • Dihadiri oleh jamaah laki-laki minimal 40 orang
  • Tidak berniat untuk meninggalkan shoum jumat

Khutbah jumat dilakukan secara berurutan, tidak bisa dilakukan secara loncat-loncat. Apabila salah satu rkun tidak terpenuhi, khutbah jumat tidak sah dan shoum jumat tidak gugur.

Puji-pujian kepada Allah

Rukun khutbah Jumat yang pertama adalah memuji Allah SWT. Puji-pujian ini merupakan bentuk pengagungan dan pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT. Dalam memuji Allah SWT, khatib dapat menggunakan berbagai lafaz, seperti:

“Alhamdulillah” yang artinya segala puji bagi Allah.
“Subhanallah” yang artinya Maha Suci Allah.
“Allahu Akbar” yang artinya Allah Maha Besar.
Selain menggunakan lafaz-lafaz tersebut, khatib juga dapat memuji Allah SWT dengan menyebutkan sifat-sifat-Nya, seperti:

“Ar-Rahman” yang artinya Maha Pengasih.
“Ar-Rahim” yang artinya Maha Penyayang.
“Al-Malik” yang artinya Maha Raja.
“Al-Quddus” yang artinya Maha Suci.
Puji-pujian kepada Allah SWT ini menjadi pembuka khutbah Jumat dan bertujuan untuk mengingatkan jamaah akan kebesaran dan keagungan Allah SWT, sehingga dapat meningkatkan rasa syukur dan keimanan kepada-Nya.

Selain itu, memuji Allah SWT juga merupakan bentuk penghormatan dan pengagungan terhadap majelis khutbah Jumat. Dengan memuji Allah SWT, khatib dan jamaah mengakui bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah milik Allah SWT dan hanya kepada-Nya segala pujian dan penghormatan layak diberikan.

Dengan memahami dan menghayati makna dari rukun khutbah Jumat yang pertama ini, diharapkan khatib dan jamaah dapat melaksanakan khutbah Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sehingga dapat memberikan dampak positif dan membawa manfaat bagi seluruh umat Muslim.

Bershal={}ot Nabi

Rukun khut={}ot Jumat yang kedua adalah bershal={}ot kepada Nabi Muhammad SAW. Bershal={}ot ini bertujuan untuk memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir dan nabi penutup. Dalam bershal={}ot, khatib dapat menyebut berbagai lafaz,={}p>

“Shallallahu ‘alaihi wa sallam” yang artinya semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepadanya.
“Shallallahu ‘ala Muhammad” yang artinya semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Muhammad.
Selain lafaz-lafaz tersebut, khatib juga dapat bershal={}ot kepada Nabi Muhammad SAW dengan menyebutkan sifat-sifat mulia beliau,={}p>

“Al-Amin” yang artinya jujur dan dapat dipercaya.
“Al-Sh={}odiq” yang artinya benar dan jujur.
“Al-Mub={}orak” yang artinya penuh berkah.
“Al-Karim” yang artinya mulia dan terhormat.
Bershal={}ot kepada Nabi Muhammad SAW ini menjadi bagian penting dari khut={}ot Jumat dan bertujuan untuk mengakui dan menghormati peran penting beliau dalam menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia.

Selain itu, bershal={}ot kepada Nabi Muhammad SAW juga sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih atas segala pengorbanan dan perjuangan beliau dalam menyebarkan agama Islam. Dengan bershal={}ot, khatib dan jamaah mengakui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah panutan dan teladan terbaik bagi seluruh umat Islam.

Dengan memahami dan menghayati makna dari rukun khut={}ot Jumat yang kedua ini, diharapkan khatib dan jamaah dapat melaksanakan khut={}ot Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sehingga dapat memberikan dampak positif dan membawa manfaat bagi seluruh umat Islam.

Wasiat untuk taqwa

Rukun khutbah Jumat yang ketiga adalah wasiat untuk taqwa. Taqwa secara bahasa artinya takut atau hati-hati. Dalam konteks khutbah Jumat, wasiat untuk taqwa berarti mengingatkan dan mengajak jamaah untuk selalu takut kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.

  • Menghindari perbuatan dosa

    Taqwa mengharuskan kita untuk menjauhi segala perbuatan dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil. Karena setiap dosa adalah bentuk pelanggaran terhadap perintah Allah SWT dan dapat mengundang azab dari-Nya.

  • Melaksanakan perintah Allah SWT

    Selain menjauhi larangan, taqwa juga mengharuskan kita untuk melaksanakan segala perintah Allah SWT. Karena dengan menjalankan perintah-Nya, kita menunjukkan rasa syukur dan ketaatan kepada-Nya.

  • Menjaga hati dan pikiran

    Taqwa tidak hanya mengatur perbuatan lahir, tetapi juga menjaga hati dan pikiran kita dari hal-hal yang buruk. Karena dari hati dan pikiran yang bersihlah akan lahir perbuatan-perbuatan yang baik.

  • Bersiap menghadapi hari akhir

    Taqwa juga mengingatkan kita akan hari akhir, di mana setiap manusia akan mempertanggungjawabkan segala perbuatannya di dunia. Dengan senantiasa bertaqwa, kita berharap dapat memperoleh keselamatan dan kebahagiaan di akhirat nanti.

Dengan memahami dan menghayati makna dari rukun khutbah Jumat yang ketiga ini, diharapkan khatib dan jamaah dapat melaksanakan khutbah Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sehingga dapat memberikan dampak positif dan membawa manfaat bagi seluruh umat Islam.

Membaca Salah Satu Ayat Alquran

Rukun khutbah Jumat yang keempat adalah membaca salah satu ayat Alquran. Membaca ayat Alquran dalam khutbah bertujuan untuk memberikan landasan dan penguatan bagi materi khutbah yang disampaikan. Ayat yang dipilih biasanya relevan dengan tema khutbah dan mengandung pesan-pesan moral dan spiritual.

Dengan membaca ayat Alquran, khatib mengajak jamaah untuk merenungkan dan mengambil pelajaran dari firman-firman Allah SWT. Ayat Alquran tersebut dapat berfungsi sebagai pengingat, peringatan, atau motivasi bagi jamaah untuk meningkatkan kualitas iman dan amal saleh.

Selain itu, membaca ayat Alquran dalam khutbah juga sebagai bentuk penghormatan terhadap kitab suci umat Islam. Dengan membacakan ayat Alquran, khatib dan jamaah mengakui bahwa Alquran adalah pedoman hidup yang harus dipatuhi dan diamalkan oleh seluruh umat Muslim.

Dengan memahami dan menghayati makna dari rukun khutbah Jumat yang keempat ini, diharapkan khatib dan jamaah dapat melaksanakan khutbah Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sehingga dapat memberikan dampak positif dan membawa manfaat bagi seluruh umat Islam.

Membaca ayat Alquran dalam khutbah Jumat merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan dari-Nya. Dengan merenungkan dan mengamalkan pesan-pesan yang terkandung dalam ayat tersebut, diharapkan jamaah dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Khutbah Disampaikan dalam 2 Tahap

Rukun khutbah Jumat yang kelima adalah khutbah disampaikan dalam 2 tahap. Kedua tahap khutbah tersebut dipisahkan dengan duduk sejenak di antara keduanya. Adapun penjelasan dari masing-masing tahap khutbah adalah sebagai berikut:

  • Tahap pertama

    Pada tahap pertama, khatib menyampaikan materi khutbah dengan berdiri tanpa membaca teks. Dalam tahap ini, khatib menyampaikan pesan-pesan penting, seperti puji-pujian kepada Allah SWT, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, wasiat untuk taqwa, dan membaca ayat Alquran.

  • Duduk sejenak

    Setelah menyampaikan tahap pertama, khatib duduk sejenak di atas mimbar. Duduk sejenak ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada jamaah untuk merenungkan dan meresapi materi khutbah yang telah disampaikan.

  • Tahap kedua

    Pada tahap kedua, khatib kembali berdiri dan melanjutkan penyampaian khutbah. Pada tahap ini, khatib menyampaikan materi khutbah yang lebih rinci dan mendalam, serta memberikan nasihat dan bimbingan kepada jamaah.

  • Salam

    Setelah menyelesaikan tahap kedua, khatib mengakhiri khutbah dengan mengucapkan salam kepada jamaah. Salam ini menjadi tanda bahwa khutbah telah selesai dan jamaah dapat melaksanakan shalat Jumat.

Dengan memahami dan menghayati makna dari rukun khutbah Jumat yang kelima ini, diharapkan khatib dan jamaah dapat melaksanakan khutbah Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sehingga dapat memberikan dampak positif dan membawa manfaat bagi seluruh umat Islam.

Khutbah Dilakukan Berdiri

Rukun khutbah Jumat yang keenam adalah khutbah dilakukan berdiri. Hal ini berdasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yang artinya:

“Tidak sah shalat Jumat kecuali dengan dua khutbah yang disampaikan sambil berdiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada beberapa hikmah di balik disyariatkannya khutbah dilakukan berdiri, di antaranya:

Sebagai bentuk penghormatan
Berdiri saat menyampaikan khutbah merupakan bentuk penghormatan kepada Allah SWT dan jamaah yang hadir. Dengan berdiri, khatib menunjukkan kesungguhan dan keseriusan dalam menyampaikan pesan-pesan agama.

Agar suara khatib lebih jelas terdengar
Dengan berdiri, suara khatib akan lebih jelas terdengar oleh jamaah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan-pesan khutbah dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh seluruh jamaah.

Menjaga kekhusyukan jamaah
Berdiri saat khutbah juga dapat membantu menjaga kekhusyukan jamaah. Karena ketika jamaah melihat khatib berdiri menyampaikan khutbah, mereka akan terdorong untuk lebih fokus dan mendengarkan dengan seksama.

Menjadi sunnah Nabi Muhammad SAW
Selain hikmah-hikmah tersebut, berdiri saat khutbah juga merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW. Sebagai umat Muslim, kita dianjurkan untuk mengikuti sunnah Nabi dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam pelaksanaan khutbah Jumat.

Dengan memahami dan menghayati makna dari rukun khutbah Jumat yang keenam ini, diharapkan khatib dan jamaah dapat melaksanakan khutbah Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sehingga dapat memberikan dampak positif dan membawa manfaat bagi seluruh umat Islam.

Khutbah Disampaikan Waktu Dhuhur

Rukun khutbah Jumat yang ketujuh adalah khutbah disampaikan waktu dhuhur. Waktu dhuhur yang dimaksud adalah setelah masuknya waktu shalat dhuhur dan sebelum berakhirnya waktu shalat asar. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai waktu pelaksanaan khutbah Jumat adalah sebagai berikut:

  • Waktu terbaik

    Waktu terbaik untuk melaksanakan khutbah Jumat adalah setelah masuknya waktu dhuhur dan sebelum masuknya waktu dhuhur kedua (kira-kira 15 menit setelah masuknya waktu dhuhur).

  • Waktu yang diperbolehkan

    Selain waktu terbaik, khutbah Jumat juga diperbolehkan dilaksanakan pada waktu dhuhur kedua, yaitu setelah masuknya waktu dhuhur kedua dan sebelum berakhirnya waktu shalat asar.

  • Waktu yang tidak diperbolehkan

    Khutbah Jumat tidak diperbolehkan dilaksanakan sebelum masuknya waktu dhuhur dan setelah berakhirnya waktu shalat asar.

  • Hikmah pelaksanaan waktu dhuhur

    Pelaksanaan khutbah Jumat pada waktu dhuhur memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

    • Agar khutbah dapat dilaksanakan berjamaah dengan jumlah jamaah yang lebih banyak.
    • Agar jamaah dapat segera melaksanakan shalat Jumat setelah mendengarkan khutbah.
    • Agar khutbah dapat menjadi pengingat bagi jamaah untuk segera melaksanakan shalat Jumat.

Dengan memahami dan menghayati makna dari rukun khutbah Jumat yang ketujuh ini, diharapkan khatib dan jamaah dapat melaksanakan khutbah Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sehingga dapat memberikan dampak positif dan membawa manfaat bagi seluruh umat Islam.

Dihadiri oleh Jamaah Laki-laki Minimal 40 Orang

Rukun khutbah Jumat yang kedelapan adalah dihadiri oleh jamaah laki-laki minimal 40 orang. Kehadiran jamaah laki-laki minimal 40 orang ini merupakan syarat sahnya khutbah Jumat. Adapun penjelasan lebih rinci mengenai ketentuan ini adalah sebagai berikut:

  • Jumlah jamaah

    Jumlah jamaah laki-laki minimal 40 orang yang harus hadir pada saat khutbah Jumat adalah 40 orang yang telah balig dan berakal sehat.

  • Waktu kehadiran

    Kehadiran jamaah laki-laki minimal 40 orang harus terpenuhi sebelum khatib naik ke mimbar untuk menyampaikan khutbah.

  • Syarat jamaah

    Jamaah laki-laki yang hadir harus memenuhi syarat sebagai berikut:

    • Beragama Islam
    • Balig dan berakal sehat
    • Laki-laki (tidak termasuk perempuan, anak-anak, atau orang gila)
  • Hikmah syarat jamaah

    Syarat kehadiran jamaah laki-laki minimal 40 orang pada khutbah Jumat memiliki beberapa hikmah, di antaranya:

    • Menjaga kemuliaan dan kesakralan shalat Jumat.
    • Menunjukkan bahwa shalat Jumat adalah ibadah yang dilakukan secara berjamaah.
    • Mempererat ukhuwah dan kebersamaan di antara umat Islam.

Dengan memahami dan menghayati makna dari rukun khutbah Jumat yang kedelapan ini, diharapkan khatib dan jamaah dapat melaksanakan khutbah Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sehingga dapat memberikan thereupon positif dan membawa manfaat bagi seluruh There Islam.

Tidak Berniat untuk Meninggalkan Shalat Jumat

Rukun khutbah Jumat yang kesembilan adalah tidak berniat untuk meninggalkan shalat Jumat. Rukun ini berarti bahwa jamaah yang hadir pada saat khutbah Jumat tidak boleh memiliki niat untuk meninggalkan shalat Jumat setelah khutbah selesai.

  • Hukum meninggalkan shalat Jumat

    Meninggalkan shalat Jumat hukumnya haram bagi laki-laki Muslim yang memenuhi syarat. Oleh karena itu, jamaah yang hadir pada saat khutbah Jumat wajib untuk melaksanakan shalat Jumat setelahnya.

  • Niat yang membatalkan

    Niat untuk meninggalkan shalat Jumat dapat membatalkan sahnya khutbah Jumat. Niat tersebut bisa muncul sebelum, selama, atau setelah khutbah.

  • Hikmah rukun ini

    Rukun ini bertujuan untuk menjaga kesakralan dan kemuliaan shalat Jumat. Dengan tidak berniat untuk meninggalkan shalat Jumat, jamaah menunjukkan kesungguhan dan kesadaran mereka dalam melaksanakan ibadah penting ini.

  • Dampak meninggalkan shalat Jumat

    Bagi laki-laki Muslim yang memenuhi syarat tetapi meninggalkan shalat Jumat tanpa udzur yang dibenarkan, maka ia telah melakukan dosa besar dan wajib untuk bertaubat kepada Allah SWT.

Dengan memahami dan menghayati makna dari rukun khutbah Jumat yang kesembilan ini, diharapkan khatib dan jamaah dapat melaksanakan khutbah Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan, sehingga dapat memberikan dampak positif dan membawa manfaat bagi seluruh umat Islam.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum terkait dengan 6 rukun khutbah Jumat:

Pertanyaan 1: Apa saja 6 rukun khutbah Jumat?
Jawaban: 6 rukun khutbah Jumat adalah:

  1. Puji-pujian kepada Allah
  2. Shalawat kepada Nabi
  3. Wasiat untuk taqwa
  4. Membaca salah satu ayat Alquran
  5. Khutbah disampaikan dalam 2 tahap
  6. Khutbah dilakukan berdiri
  7. Khutbah disampaikan waktu dhuhur
  8. Dihadiri oleh jamaah laki-laki minimal 40 orang
  9. Tidak berniat untuk meninggalkan shalat Jumat

Pertanyaan 2: Mengapa khutbah Jumat harus disampaikan waktu dhuhur?
Jawaban: Khutbah Jumat disunnahkan untuk dilaksanakan pada waktu dhuhur karena beberapa hikmah, di antaranya:

  • Agar khutbah dapat dilaksanakan berjamaah dengan jumlah jamaah yang lebih banyak.
  • Agar jamaah dapat segera melaksanakan shalat Jumat setelah mendengarkan khutbah.
  • Agar khutbah dapat menjadi pengingat bagi jamaah untuk segera melaksanakan shalat Jumat.

Pertanyaan 3: Berapa jumlah minimal jamaah laki-laki yang harus hadir saat khutbah Jumat?
Jawaban: Jumlah minimal jamaah laki-laki yang harus hadir saat khutbah Jumat adalah 40 orang yang telah balig dan berakal sehat.

Pertanyaan 4: Apa hukumnya jika seseorang meninggalkan shalat Jumat tanpa udzur?
Jawaban: Bagi laki-laki Muslim yang memenuhi syarat tetapi meninggalkan shalat Jumat tanpa udzur yang dibenarkan, maka ia telah melakukan dosa besar dan wajib untuk bertaubat kepada Allah SWT.

Pertanyaan 5: Apakah boleh khutbah Jumat disampaikan dalam bahasa selain bahasa Arab?
Jawaban: Boleh, dengan syarat jamaah yang hadir memahami bahasa yang digunakan.

Pertanyaan 6: Bagaimana jika khatib lupa salah satu rukun khutbah Jumat?
Jawaban: Jika khatib lupa salah satu rukun khutbah Jumat, maka khutbah tersebut tidak sah dan shalat Jumat tidak gugur.

Demikian beberapa pertanyaan umum terkait dengan 6 rukun khutbah Jumat. Semoga penjelasan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Selain memahami 6 rukun khutbah Jumat, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu khatib dan jamaah dalam melaksanakan khutbah Jumat dengan baik:

Tips

Selain memahami 6 rukun khutbah Jumat, berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu khatib dan jamaah dalam melaksanakan khutbah Jumat dengan baik:

1. Persiapan yang Matang
Khatib hendaknya mempersiapkan materi khutbahnya dengan baik, baik dari segi substansi maupun penyampaiannya. Hal ini penting untuk memastikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik oleh jamaah.

2. Bersikap Tenang dan Jelas
Saat menyampaikan khutbah, khatib hendaknya bersikap tenang dan jelas. Suara khatib harus terdengar lantang dan jelas, sehingga jamaah dapat mendengarkan khutbah dengan baik. Selain itu, khatib juga perlu memperhatikan bahasa tubuhnya, seperti kontak mata dengan jamaah dan gerakan tangan yang wajar.

3. Sesuaikan dengan Waktu
Durasi khutbah Jumat sebaiknya disesuaikan dengan waktu yang tersedia. Jangan terlalu panjang, sehingga jamaah merasa bosan, tetapi juga jangan terlalu singkat, sehingga pesan-pesan yang ingin disampaikan tidak tersampaikan secara optimal.

4. Jaga Kekhusyukan Jamaah
Jamaah hendaknya menjaga kekhusyukan saat mendengarkan khutbah Jumat. Hindari berbicara atau melakukan aktivitas lain yang dapat mengganggu kekhusyukan jamaah lainnya. Dengan menjaga kekhusyukan, jamaah dapat lebih fokus dan meresapi pesan-pesan yang disampaikan dalam khutbah.

Demikian beberapa tips yang dapat membantu khatib dan jamaah dalam melaksanakan khutbah Jumat dengan baik. Semoga tips ini dapat bermanfaat dan meningkatkan kualitas pelaksanaan khutbah Jumat di lingkungan kita.

Dengan memahami 6 rukun khutbah Jumat dan menerapkan tips-tips yang telah disebutkan, diharapkan khutbah Jumat dapat menjadi ibadah yang bermakna dan memberikan dampak positif bagi seluruh umat Islam.

Kesimpulan

Khutbah Jumat merupakan ibadah penting bagi umat Islam, terutama bagi laki-laki yang telah balig dan berakal sehat. Pelaksanaan khutbah Jumat memiliki tata cara dan rukun tertentu yang harus dipenuhi agar sah dan diterima Allah SWT.

6 rukun khutbah Jumat tersebut meliputi puji-pujian kepada Allah, shalawat kepada Nabi, wasiat untuk taqwa, membaca salah satu ayat Alquran, khutbah disampaikan dalam 2 tahap, khutbah dilakukan berdiri, khutbah disampaikan waktu dhuhur, dihadiri oleh jamaah laki-laki minimal 40 orang, dan tidak berniat untuk meninggalkan shalat Jumat.

Dengan memahami dan memenuhi rukun-rukun tersebut, diharapkan khutbah Jumat dapat dilaksanakan dengan baik dan memberikan manfaat bagi jamaah. Khutbah yang baik akan memberikan siraman rohani, nasihat, dan bimbingan kepada jamaah, sehingga dapat meningkatkan kualitas iman dan amal saleh mereka.

Oleh karena itu, marilah kita semua sebagai umat Islam selalu menjaga dan melaksanakan khutbah Jumat dengan sebaik-baiknya. Semoga khutbah Jumat menjadi ibadah yang bermakna dan membawa keberkahan bagi kita semua.


Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru