6 Contoh Bacaan Izhar

lisa


6 Contoh Bacaan Izhar

Izhar adalah salah satu hukum bacaan tajwid yang mengatur cara melafalkan huruf hijaiyah ketika bertemu dengan huruf hijaiyah yang berharakat sukun. Hukum izhar dibagi menjadi beberapa macam, yaitu izhar halqi, izhar syafawi, dan izhar lahni.

Dalam artikel ini, kita akan membahas 6 contoh bacaan izhar secara lengkap dan mendetail. Contoh-contoh ini akan membantu pembaca memahami hukum izhar dengan lebih baik dan dapat mengaplikasikannya dalam bacaan Al-Qur’an.

Berikut adalah 6 contoh bacaan izhar yang akan kita bahas:

  1. Izhar halqi
  2. Izhar syafawi
  3. Izhar lahni
  4. Izhar halqi yang bertemu dengan hamzah
  5. Izhar syafawi yang bertemu dengan hamzah
  6. Izhar lahni yang bertemu dengan hamzah

6 contoh bacaan izhar

Berikut adalah 10 poin penting tentang 6 contoh bacaan izhar:

  • Izhar halqi
  • Izhar syafawi
  • Izhar lahni
  • Hamzah
  • Huruf hijaiyah
  • Hukum tajwid
  • Bacaan Al-Qur’an
  • Qalqalah
  • Idzhar
  • Sukun

Kesepuluh poin penting ini saling terkait dan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang 6 contoh bacaan izhar.

Izhar halqi

Izhar halqi adalah salah satu jenis izhar yang terjadi ketika huruf hijaiyah berharakat sukun bertemu dengan salah satu huruf halqi (ح خ ع غ). Huruf halqi adalah huruf yang diucapkan dari pangkal tenggorokan.

Ketika terjadi izhar halqi, huruf sukun dibaca jelas tanpa disertai dengung (qalqalah). Huruf halqi yang dibaca jelas adalah huruf ح خ ع غ. Contoh bacaan izhar halqi adalah sebagai berikut:

  • مَنْ حَفِظَهُ (man hafizhah) dibaca [man ḥafizhah]
  • مَا خَلَقَكُمْ (ma khalaqakum) dibaca [ma khalaqakum]
  • وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا (wa’tashimu bihablillahi jami’an wa la tafarraqu) dibaca [wa’tashimu bihablillahi jami’an wa la tafarraqu]

Perlu diperhatikan bahwa izhar halqi hanya terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan huruf halqi yang berharakat fathah atau kasrah. Jika huruf halqi berharakat dhammah, maka yang terjadi adalah idzhar syafawi.

Selain itu, izhar halqi juga dapat terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan hamzah. Dalam hal ini, hamzah dibaca dengan jelas tanpa disertai dengung (qalqalah). Contoh bacaan izhar halqi yang bertemu dengan hamzah adalah sebagai berikut:

  • إِنَّ اللَّهَ لاَ يُغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ (innaLlaha la yughfiru an yusyrika bih) dibaca [innaLlaha la yughfiru an yusyrika bih]
  • وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْمَسَّةِ (wa andzirhum yawmal massah) dibaca [wa andzirhum yawmal massah]

Izhar syafawi

Izhar syafawi adalah salah satu jenis izhar yang terjadi ketika huruf hijaiyah berharakat sukun bertemu dengan salah satu huruf syafawiyah (ب ف م و). Huruf syafawiyah adalah huruf yang diucapkan dari bibir.

  • Huruf syafawiyah berharakat fathah

    Ketika huruf syafawiyah berharakat fathah, maka izhar syafawi terjadi dengan cara membaca huruf sukun dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah). Contoh bacaan izhar syafawi dengan huruf syafawiyah berharakat fathah adalah sebagai berikut:

    • أَفَبِهَذَا الْحَدِيثِ أَنتُم مُّدْهِنُونَ (a fabihadzal haditsi antum mudhahinun) dibaca [a fabihadzal haditsi antum mudhahinun]
    • وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحَاقَّةُ (wa ma adraka ma al ḥaqqah) dibaca [wa ma adraka ma al ḥaqqah]
  • Huruf syafawiyah berharakat kasrah

    Ketika huruf syafawiyah berharakat kasrah, maka izhar syafawi terjadi dengan cara membaca huruf sukun dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah). Contoh bacaan izhar syafawi dengan huruf syafawiyah berharakat kasrah adalah sebagai berikut:

    • وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ (wal baladu ṭayyibu yakhruju nabatuhu bi idzni Rabbihi) dibaca [wal baladu ṭayyibu yakhruju nabatuhu bi idzni Rabbihi]
    • لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا (la yukallifullahu nafsan illa wus’aha) dibaca [la yukallifullahu nafsan illa wus’aha]
  • Huruf syafawiyah berharakat dhammah

    Ketika huruf syafawiyah berharakat dhammah, maka izhar syafawi terjadi dengan cara membaca huruf sukun dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah). Contoh bacaan izhar syafawi dengan huruf syafawiyah berharakat dhammah adalah sebagai berikut:

    • أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ (aw ma malakat aymanukum) dibaca [aw ma malakat aymanukum]
    • يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا (yadu’una Rabbahum khawfan wa ṭama’an) dibaca [yadu’una Rabbahum khawfan wa ṭama’an]
  • Izhar syafawi yang bertemu dengan hamzah

    Izhar syafawi juga dapat terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan hamzah. Dalam hal ini, hamzah dibaca dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah). Contoh bacaan izhar syafawi yang bertemu dengan hamzah adalah sebagai berikut:

    • وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ (wabtagh fi ma atakaLlahu al daara al aakhirah) dibaca [wabtagh fi ma atakaLlahu al daara al aakhirah]
    • فَابْتَغِ لِلَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدْهُ وَاشْكُرْ لَهُ (fabtagh lillahi al rizqa wa ibduh washkur lah) dibaca [fabtagh lillahi al rizqa wa ibduh washkur lah]

Perlu diperhatikan bahwa izhar syafawi hanya terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan salah satu huruf syafawiyah (ب ف م و). Jika huruf sukun bertemu dengan huruf selain huruf syafawiyah, maka yang terjadi adalah idzhar halqi atau idzhar lahni.

Izhar lahni

Izhar lahni adalah salah satu jenis izhar yang terjadi ketika huruf hijaiyah berharakat sukun bertemu dengan salah satu huruf ra’ (ر) atau lam (ل). Huruf ra’ dan lam adalah huruf yang diucapkan dari pangkal lidah.

  • Huruf ra’

    Ketika huruf ra’ berharakat sukun, maka izhar lahni terjadi dengan cara membaca huruf sukun dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah) pada huruf ra’. Contoh bacaan izhar lahni dengan huruf ra’ adalah sebagai berikut:

    • مَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَالٍ (ma lahum min dunhihi min walin) dibaca [ma lahum min dunhihi min walin]
    • إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (innaLlaha ala kulli shay’in qadirun) dibaca [innaLlaha ala kulli shay’in qadirun]
  • Huruf lam

    Ketika huruf lam berharakat sukun, maka izhar lahni terjadi dengan cara membaca huruf sukun dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah) pada huruf lam. Contoh bacaan izhar lahni dengan huruf lam adalah sebagai berikut:

    • فَإِن لَمْ تَفْعَلُوا وَلَن تَفْعَلُوا (fa in lam taf’alu wa lan taf’alu) dibaca [fa in lam taf’alu wa lan taf’alu]
    • وَلَكِن لِّلَّذِينَ اتَّقَوْاْ عِندَ رَبِّهِمْ جَنَّاتٌ (wa lakin lilladzina ittaqaw ʿinda Rabbihim jannatun) dibaca [wa lakin lilladzina ittaqaw ʿinda Rabbihim jannatun]
  • Izhar lahni yang bertemu dengan hamzah

    Izhar lahni juga dapat terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan hamzah. Dalam hal ini, hamzah dibaca dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah) pada huruf ra’ atau lam. Contoh bacaan izhar lahni yang bertemu dengan hamzah adalah sebagai berikut:

    • وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا (wa’tashimu biḥabliLlahi jami’an wa la tafarraqu) dibaca [wa’tashimu biḥabliLlahi jami’an wa la tafarraqu]
    • إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ (innaka la tahdi man aḥbabta wa lakinnaLlaha yahdi man yashaa’) dibaca [innaka la tahdi man aḥbabta wa lakinnaLlaha yahdi man yashaa’]

Perlu diperhatikan bahwa izhar lahni hanya terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan huruf ra’ atau lam. Jika huruf sukun bertemu dengan huruf selain huruf ra’ atau lam, maka yang terjadi adalah idzhar halqi atau idzhar syafawi.

Hamzah

Hamzah adalah salah satu huruf hijaiyah yang memiliki beberapa macam bacaan. Ketika hamzah bertemu dengan huruf hijaiyah yang berharakat sukun, maka dapat terjadi izhar, yaitu membaca hamzah dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah). Berikut adalah beberapa jenis izhar yang berkaitan dengan hamzah:

  • Izhar halqi yang bertemu dengan hamzah

    Izhar halqi yang bertemu dengan hamzah terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan salah satu huruf halqi (ح خ ع غ) dan kemudian diikuti oleh hamzah. Dalam hal ini, hamzah dibaca dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah) pada huruf halqi. Contoh bacaan izhar halqi yang bertemu dengan hamzah adalah sebagai berikut:

    • إِنَّ اللَّهَ لاَ يُغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ (innaLlaha la yughfiru an yusyrika bih) dibaca [innaLlaha la yughfiru an yusyrika bih]
    • وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْمَسَّةِ (wa andzirhum yawmal massah) dibaca [wa andzirhum yawmal massah]
  • Izhar syafawi yang bertemu dengan hamzah

    Izhar syafawi yang bertemu dengan hamzah terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan salah satu huruf syafawiyah (ب ف م و) dan kemudian diikuti oleh hamzah. Dalam hal ini, hamzah dibaca dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah) pada huruf syafawiyah. Contoh bacaan izhar syafawi yang bertemu dengan hamzah adalah sebagai berikut:

    • وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ (wabtagh fi ma atakaLlahu al daara al aakhirah) dibaca [wabtagh fi ma atakaLlahu al daara al aakhirah]
    • فَابْتَغِ لِلَّهِ الرِّزْقَ وَاعْبُدْهُ وَاشْكُرْ لَهُ (fabtagh lillahi al rizqa wa ibduh washkur lah) dibaca [fabtagh lillahi al rizqa wa ibduh washkur lah]
  • Izhar lahni yang bertemu dengan hamzah

    Izhar lahni yang bertemu dengan hamzah terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan huruf ra’ (ر) atau lam (ل) dan kemudian diikuti oleh hamzah. Dalam hal ini, hamzah dibaca dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah) pada huruf ra’ atau lam. Contoh bacaan izhar lahni yang bertemu dengan hamzah adalah sebagai berikut:

    • وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا (wa’tashimu biḥabliLlahi jami’an wa la tafarraqu) dibaca [wa’tashimu biḥabliLlahi jami’an wa la tafarraqu]
    • إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ (innaka la tahdi man aḥbabta wa lakinnaLlaha yahdi man yashaa’) dibaca [innaka la tahdi man aḥbabta wa lakinnaLlaha yahdi man yashaa’]
  • Catatan

    Perlu diperhatikan bahwa bacaan hamzah yang bertemu dengan huruf sukun dapat bervariasi tergantung pada posisi hamzah dan huruf sukun dalam kata. Selain izhar, hamzah juga dapat dibaca dengan tasydid atau washal.

Huruf hijaiyah

Huruf hijaiyah adalah huruf-huruf yang digunakan untuk menulis bahasa Arab. Huruf hijaiyah terdiri dari 28 huruf, yaitu:

  • ا
  • ب
  • ت
  • ث
  • ج
  • ح
  • خ
  • د
  • ذ
  • ر
  • ز
  • س
  • ش
  • ص
  • ض
  • ط
  • ظ
  • ع
  • غ
  • ف
  • ق
  • ك
  • ل
  • م
  • ن
  • و
  • ه
  • ي

Huruf hijaiyah dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

  • Huruf mad (huruf yang dapat dibaca panjang)
  • Huruf jahr (huruf yang dibaca dengan keras)
  • Huruf khofi (huruf yang dibaca dengan lembut)
  • Huruf halqi (huruf yang diucapkan dari pangkal tenggorokan)
  • Huruf syafawiyah (huruf yang diucapkan dari bibir)
  • Huruf lamiyah (huruf yang diucapkan dari pangkal lidah)

Huruf hijaiyah merupakan dasar dari bahasa Arab. Pemahaman tentang huruf hijaiyah sangat penting bagi siapa saja yang ingin belajar bahasa عرب. Dalam bacaan Al-Qur’an, pengucapan huruf hijaiyah harus sesuai dengan hukum tajwid, termasuk hukum izhar.

Hukum izhar mengatur cara melafalkan huruf hijaiyah yang berharakat sukun ketika bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu. Terdapat tiga jenis izhar, yaitu izhar halqi, izhar syafawi, dan izhar lahni. Setiap jenis izhar memiliki huruf hijaiyah tertentu yang harus diperhatikan.

Hukum tajwid

Hukum tajwid adalah seperangkat aturan yang mengatur cara membaca Al-Qur’an dengan benar. Hukum tajwid meliputi berbagai aspek, seperti pengucapan huruf hijaiyah, panjang pendek bacaan, dan cara menyambung atau memisahkan antar huruf. Salah satu hukum tajwid yang penting adalah hukum izhar.

Izhar adalah hukum tajwid yang mengatur cara melafalkan huruf hijaiyah yang berharakat sukun ketika bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu. Izhar dilakukan dengan cara membaca huruf sukun dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah). Terdapat tiga jenis izhar, yaitu:

  • Izhar halqi
  • Izhar syafawi
  • Izhar lahni

Setiap jenis izhar memiliki huruf hijaiyah tertentu yang harus diperhatikan. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis izhar:

  • Izhar halqi: terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan salah satu huruf halqi (ح خ ع غ). Huruf halqi adalah huruf yang diucapkan dari pangkal tenggorokan.
  • Izhar syafawi: terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan salah satu huruf syafawiyah (ب ف م و). Huruf syafawiyah adalah huruf yang diucapkan dari bibir.
  • Izhar lahni: terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan huruf ra’ (ر) atau lam (ل). Huruf ra’ dan lam adalah huruf yang diucapkan dari pangkal lidah.

Hukum izhar sangat penting untuk diperhatikan dalam bacaan Al-Qur’an. Dengan menerapkan hukum izhar dengan benar, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih jelas, fasih, dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Selain hukum izhar, masih banyak hukum tajwid lainnya yang perlu dipelajari dan diterapkan dalam bacaan Al-Qur’an. Dengan mempelajari dan menerapkan hukum tajwid secara keseluruhan, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih baik dan bernilai ibadah.

Bacaan Al-Qur’an

Bacaan Al-Qur’an adalah suatu ibadah yang agung. Dalam membaca Al-Qur’an, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya adalah hukum tajwid. Hukum tajwid mengatur cara membaca Al-Qur’an dengan benar, termasuk hukum izhar.

  • Membaca huruf sukun dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah)

    Dalam hukum izhar, huruf sukun dibaca dengan jelas dan disertai dengung (qalqalah) ketika bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu. Hal ini dilakukan untuk menjaga kejelasan dan kefasihan bacaan Al-Qur’an.

  • Memperhatikan jenis izhar

    Terdapat tiga jenis izhar, yaitu izhar halqi, izhar syafawi, dan izhar lahni. Setiap jenis izhar memiliki huruf hijaiyah tertentu yang harus diperhatikan. Dengan memperhatikan jenis izhar, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

  • Menerapkan hukum izhar dengan konsisten

    Setelah memahami hukum izhar, maka perlu diterapkan secara konsisten dalam bacaan Al-Qur’an. Konsistensi dalam menerapkan hukum izhar akan membuat bacaan Al-Qur’an menjadi lebih baik dan bernilai ibadah.

  • Membiasakan diri membaca Al-Qur’an dengan hukum tajwid

    Untuk dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, maka perlu membiasakan diri membaca dengan hukum tajwid. Semakin sering berlatih, maka bacaan Al-Qur’an akan semakin fasih dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Dengan memahami dan menerapkan hukum izhar dalam bacaan Al-Qur’an, maka bacaan akan menjadi lebih jelas, fasih, dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid. Hal ini akan menambah kekhusyukan dan nilai ibadah dalam membaca Al-Qur’an.

Qalqalah

Qalqalah adalah istilah dalam ilmu tajwid yang merujuk pada dengung yang dihasilkan ketika membaca huruf hijaiyah yang berharakat sukun. Dengung ini dihasilkan dari getaran pada pangkal lidah atau pangkal tenggorokan, tergantung pada jenis huruf yang dibaca.

Dalam hukum izhar, qalqalah dilakukan pada huruf sukun yang bertemu dengan huruf hijaiyah tertentu. Terdapat tiga jenis izhar, yaitu izhar halqi, izhar syafawi, dan izhar lahni. Setiap jenis izhar memiliki cara qalqalah yang berbeda:

  • Izhar halqi: qalqalah dilakukan pada pangkal tenggorokan.
  • Izhar syafawi: qalqalah dilakukan pada bibir.
  • Izhar lahni: qalqalah dilakukan pada pangkal lidah.

Berikut adalah contoh bacaan izhar yang disertai dengan qalqalah:

  • مَنْ حَفِظَهُ (man hafizhah) dibaca [man ḥafizhah]
  • مَا خَلَقَكُمْ (ma khalaqakum) dibaca [ma khalaqakum]
  • وَاعْتَصِمُواْ بِح useAuthْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا (wa’tashimu bihablillahi jami’an wa la tafarraqu) dibaca [wa’tashimu bihablillahi jami’an wa la tafarraqu]

Qalqalah dalam bacaan izhar berfungsi untuk memperjelas dan mempertegas huruf sukun. Hal ini sangat penting dalam bacaan Al-Qur’an, karena huruf sukun yang tidak dibaca dengan qalqalah dapat menyebabkan kesalahan dalam membaca dan memahami makna Al-Qur’an.

Selain dalam bacaan izhar, qalqalah juga dapat terjadi dalam bacaan idgham dan ikhfa. Dengan memahami dan menerapkan qalqalah dengan benar, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Idzhar

Idzhar adalah salah satu hukum tajwid yang mengatur cara melafalkan huruf hijaiyah yang berharakat sukun ketika bertemu dengan huruf hijaiyah lainnya. Idzhar dilakukan dengan cara membaca huruf sukun dengan jelas dan tanpa disertai dengung (qalqalah). Terdapat tiga jenis idzhar, yaitu idzhar halqi, idzhar syafawi, dan idzhar lahni.

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing jenis idzhar:

  • Idzhar halqi: terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan salah satu huruf halqi (ح خ ع غ). Huruf halqi adalah huruf yang diucapkan dari pangkal tenggorokan. Contoh bacaan idzhar halqi adalah sebagai berikut:
    • أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (a hasiban naasu an yutrakoo an yaquulu aamannaa wa hum la yuftanun) dibaca [a hasiban naasu an yutrakoo an yaquulu aamannaa wa hum la yuftanun]
    • أَلَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُم بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ سِرًّا وَعَلَانِيَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (alladzina yunfiquna amwaalahum bil laili wan nahaari sirran wa alaniyatan fala lahum ajruhum a’inda Rabbihim wa la khawfun alayhim wa la hum yahzanun) dibaca [alladzina yunfiquna amwaalahum bil laili wan nahaari sirran wa alaniyatan fala lahum ajruhum a’inda Rabbihim wa la khawfun alayhim wa la hum yahzanun]
  • Idzhar syafawi: terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan salah satu huruf syafawiyah (ب ف م و). Huruf syafawiyah adalah huruf yang diucapkan dari bibir. Contoh bacaan idzhar syafawi adalah sebagai berikut:
    • فَإِن لَّمْ تَفْعَلُوا وَلَن تَفْعَلُوا فَاتَّقُوا النَّارَ (fa in lam taf’alu wa lan taf’alu fa ittaqu al naar) dibaca [fa in lam taf’alu wa lan taf’alu fa ittaqu al naar]
    • وَصُبَّ عَلَيْهِم مَّاءً حَمِيمًا (wa subba alayhim maa an hamiim) dibaca [wa subba alayhim maa an hamiim]
  • Idzhar lahni: terjadi ketika huruf sukun bertemu dengan huruf ra’ (ر) atau lam (ل). Huruf ra’ dan lam adalah huruf yang diucapkan dari pangkal lidah. Contoh bacaan idzhar lahni adalah sebagai berikut:
    • الَّذِينَ آمَنُوا وَهَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ أَعْظَمُ دَرَجَةً عِنْدَ اللَّهِ وَأُوْلَٰئِكَ هُمُ الْفَائِزُونَ (alladzina aamanuu wa haajaru wa jaahadu fii sabiiliLlahi bi amwaalihim wa anfu sihim a’zhamu darajatan AAindaLlahi wa ulaa-ika humul faa-izun) dibaca [alladzina aamanuu wa haajaru wa jaahadu fii sabiiliLlahi bi amwaalihim wa anfu sihim a’zhamu darajatan AAindaLlahi wa ulaa-ika humul faa-izun]
    • فَمَن رَّضِيَ بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالإِسْلامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَّبِيًّا فَقَدْ رَشَدَ رَشَدًا (faman radliyallahi Rabban wa bil Islami diinan wa bi Muhammadin Nabiyyan faqad rasyada rashdan) dibaca [faman radliyallahi Rabban wa bil Islami diinan wa bi Muhammadin Nabiyyan faqad rasyada rashdan]

Idzhar sangat penting untuk diperhatikan dalam bacaan Al-Qur’an, karena dapat mempengaruhi makna dari bacaan tersebut. Dengan menerapkan idzhar dengan benar, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih jelas dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Selain idzhar, masih banyak hukum tajwid lainnya yang perlu dipelajari dan diterapkan dalam bacaan Al-Qur’an. Dengan mempelajari dan menerapkan hukum tajwid secara keseluruhan, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih baik dan bernilai ibadah.

Sukun

Sukun adalah salah satu tanda baris pada huruf hijaiyah yang menunjukkan bahwa huruf tersebut tidak diberi harakat (vokal). Sukun ditulis dengan tanda berupa bulatan kecil di atas huruf. Dalam ilmu tajwid, sukun sangat berpengaruh terhadap cara membaca huruf hijaiyah, terutama ketika sukun berjumpa dengan huruf hijaiyah lainnya.

Dalam kaidah izhar, sukun memegang peranan penting. Izhar adalah salah satu hukum tajwid yang mengatur cara melafalkan huruf hijaiyah yang berharakat sukun ketika berjumpa dengan huruf hijaiyah lainnya. Terdapat tiga jenis izhar, yaitu izhar halqi, izhar syafawi, dan izhar lahni. Dalam setiap jenis izhar, cara melafalkan sukun berbeda-beda.

Berikut adalah penjelasan tentang cara melafalkan sukun dalam setiap jenis izhar:

  • Izhar halqi: sukun dilafalkan dengan jelas dan disertai dengan qalqalah pada salah satu huruf halqi (ح خ ع غ).
  • Izhar syafawi: sukun dilafalkan dengan jelas dan disertai dengan qalqalah pada salah satu huruf syafawiyah (ب ف م و).
  • Izhar lahni: sukun dilafalkan dengan jelas dan disertai dengan qalqalah pada huruf ra’ (ر) atau lam (ل).

Selain itu, sukun juga dapat berjumpa dengan huruf hamzah. Dalam hal ini, huruf hamzah dibaca dengan jelas dan tidak disertai dengan qalqalah.

Cara melafalkan sukun yang benar sangat penting dalam membaca Al-Qur’an. Dengan melafalkan sukun dengan benar, maka akan dihasilkan pelafalan yang jelas, fasih, dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Selain izhar, masih banyak hukum tajwid lainnya yang perlu dipel mempelajari dan diterapkan dalam membaca Al-Qur’an. Dengan mempelajari dan melaksanakan hukum tajwid dengan baik dan benar, maka akan didapatkan hasil terbaik dalam membaca Al-Qur’an, baik dari segi keindahan lafal maupun dari segi pahala yang didapatkan.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait 6 contoh bacaan izhar:

Question 1: Apa itu izhar?
Izhar adalah hukum tajwid yang mengatur cara melafalkan huruf hijaiyah yang berharakat sukun ketika bertemu dengan huruf hijaiyah lainnya.

Question 2: Sebutkan jenis-jenis izhar!
Jenis-jenis izhar meliputi izhar halqi, izhar syafawi, dan izhar lahni.

Question 3: Bagaimana cara melafalkan izhar halqi?
Izhar halqi dilafalkan dengan jelas dan disertai dengan qalqalah pada salah satu huruf halqi (ح خ ع غ).

Question 4: Bagaimana cara melafalkan izhar syafawi?
Izhar syafawi dilafalkan dengan jelas dan disertai dengan qalqalah pada salah satu huruf syafawiyah (ب ف م و).

Question 5: Bagaimana cara melafalkan izhar lahni?
Izhar lahni dilafalkan dengan jelas dan disertai dengan qalqalah pada huruf ra’ (ر) atau lam (ل).

Question 6: Apakah sukun dapat bertemu dengan hamzah?
Ya, sukun dapat bertemu dengan hamzah. Dalam hal ini, huruf hamzah dibaca dengan jelas dan tidak disertai dengan qalqalah.

Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, masih banyak pertanyaan lain yang mungkin muncul terkait dengan 6 contoh bacaan izhar. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif, disarankan untuk mempelajari ilmu tajwid secara lebih mendalam melalui buku-buku atau kursus yang tersedia.

Dengan memahami dan menerapkan hukum izhar dengan benar, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih jelas, fasih, dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid. Hal ini akan menambah kekhusyukan dan nilai ibadah dalam membaca Al-Qur’an.

Berikut ini adalah beberapa tips untuk membantu Anda dalam memahami dan menerapkan hukum izhar dengan baik:

Tips

Selain mempelajari teori, beberapa tips praktis ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menerapkan hukum izhar dengan baik:

Tip 1: Pahami konsep sukun
Sebelum mempelajari izhar, pastikan Anda memahami konsep sukun terlebih didikurat. Sukun adalah huruf hijaiyah yang tidak diberi harakat (vokal) dan dibaca dengan samar.

Tip 2: Latih pengucapan huruf halqi, syafawiyah, dan ra’
Ketiga huruf ini merupakan huruf yang sering terlibat dalam izhar. Latih pengucapan ketiga huruf ini dengan jelas dan benar untuk mempermudah Anda dalam mempraktikkan izhar.

Tip 3: Perbanyak muroja’ah (mengulang-ngaji)
Mengulangi bacaan Al-Qur’an akan membantu Anda membiasakan diri dengan hukum izhar. Semakin sering Anda muroja’ah, semakin fasih dan benar bacaan izhar Anda.

Tip 4: Belajar bersama guru atau teman
Belajar bersama guru atau teman dapat memudahkan Anda dalam memahami dan menerapkan hukum izhar. Saling mengingatkan dan mengoreksi kesalahan dapat mempercepat proses pembelajaran Anda.

Dengan menerapkan tips-tips di atas secara konsisten, Anda akan dapat memahami dan menerapkan hukum izhar dengan baik. Hal ini akan membuat bacaan Al-Qur’an Anda semakin jelas, fasih, dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Selain tips di atas, jangan lupa untuk selalu berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam mempelajari dan mengamalkan hukum tajwid. Dengan niat yang ikhlas dan usaha yang sungguh-sungguh, Anda pasti bisa menguasai hukum izhar dan membacakan Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Conclusion

Hukum izhar adalah salah satu hukum tajwid yang mengatur cara melafalkan huruf hijai郇 yang berhar郇 sukun ketika bertemu dengan huruf hijai郇 lainnya. Terdapat tiga jenis izhar, yaitu izhar hal郇, izhar syafawi, dan izhar lahni. Setiap jenis izhar memiliki cara melafalkan sukun yang berbeda-beda.

Memahami dan menerapkan hukum izhar dengan benar sangat penting dalam membaca Al-Qur’an. Dengan menerapkan izhar dengan benar, maka bacaan Al-Qur’an akan menjadi lebih jelas, fushih, dan sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid. Hal ini akan menambah kekhusyukan dan nilai ibadah dalam membaca Al-Qur’an.

Selain memahami teori, tips-tips praktis juga dapat membantu Anda dalam memahami dan menerapkan hukum izhar dengan baik. Dengan latihan yang konsisten dan niat yang ikhlas, Anda pasti bisa menguasai hukum izhar dan membacakan Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Ketahui dan amalkan hukum tajwid dengan baik untuk menambah kekhusyukan dan nilai ibadah dalam membaca Al-Qur’an. Wallahu a’lam.


Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru