5 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

lisa


5 Contoh Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih anak kalimat yang saling berkaitan. Anak kalimat pertama disebut induk kalimat, sedangkan anak kalimat lainnya disebut anak kalimat subordinatif.

Anak kalimat subordinatif dihubungkan dengan induk kalimat menggunakan kata penghubung. Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat dapat berupa konjungsi, preposisi, atau kata tanya.

Berikut adalah 5 contoh kalimat majemuk bertingkat:

5 contoh kalimat majemuk bertingkat

Poin-poin penting:

  • Terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat
  • Dipisahkan oleh kata penghubung
  • Anak kalimat bersifat subordinatif
  • Konjungsi yang digunakan: karena, sehingga, tetapi
  • Preposisi yang digunakan: sebelum, sesudah, selama
  • Kata tanya yang digunakan: bagaimana, mengapa, kapan
  • Memiliki makna yang saling berkaitan
  • Menunjukkan hubungan sebab-akibat, tujuan, atau waktu

Dengan memahami poin-poin penting ini, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi dan menganalisis kalimat majemuk bertingkat.

Terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat

Kalimat majemuk bertingkat terdiri dari dua atau lebih anak kalimat yang saling berkaitan. Anak kalimat pertama disebut induk kalimat, sedangkan anak kalimat lainnya disebut anak kalimat subordinatif.

  • Induk kalimat
    Induk kalimat adalah anak kalimat yang menyatakan pikiran utama atau gagasan pokok dalam kalimat majemuk bertingkat. Induk kalimat dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh.
  • Anak kalimat subordinatif
    Anak kalimat subordinatif adalah anak kalimat yang memberikan informasi tambahan atau penjelasan tentang induk kalimat. Anak kalimat subordinatif tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh.

Hubungan antara induk kalimat dan anak kalimat subordinatif ditunjukkan oleh kata penghubung. Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat dapat berupa konjungsi, preposisi, atau kata tanya.

Berikut adalah contoh kalimat majemuk bertingkat yang terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat subordinatif:

Induk kalimat: Saya akan pergi ke pasar.

Anak kalimat subordinatif: Karena saya ingin membeli bahan makanan.

Pada contoh kalimat di atas, induk kalimat menyatakan pikiran utama, yaitu “Saya akan pergi ke pasar”. Anak kalimat subordinatif memberikan informasi tambahan tentang alasan pergi ke pasar, yaitu “karena saya ingin membeli bahan makanan”.

Dipisahkan oleh kata penghubung

Anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat dipisahkan oleh kata penghubung. Kata penghubung berfungsi untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat dan menunjukkan hubungan makna antara keduanya.

  • Konjungsi
    Konjungsi adalah kata penghubung yang menghubungkan dua atau lebih kata, frasa, atau klausa yang setara. Dalam kalimat majemuk bertingkat, konjungsi digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat subordinatif.
  • Preposisi
    Preposisi adalah kata penghubung yang menghubungkan kata benda atau frasa dengan kata lain dalam kalimat. Dalam kalimat majemuk bertingkat, preposisi dapat digunakan untuk menghubungkan anak kalimat subordinatif dengan induk kalimat.
  • Kata tanya
    Kata tanya adalah kata yang digunakan untuk membentuk pertanyaan. Dalam kalimat majemuk bertingkat, kata tanya dapat digunakan untuk menghubungkan anak kalimat subordinatif dengan induk kalimat.

Berikut adalah contoh kata penghubung yang dapat digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat:

  • Konjungsi: karena, sehingga, tetapi, meskipun, walaupun
  • Preposisi: sebelum, sesudah, selama, karena, dengan
  • Kata tanya: bagaimana, mengapa, kapan, di mana

Pemilihan kata penghubung yang tepat tergantung pada makna dan hubungan yang ingin ditunjukkan antara induk kalimat dan anak kalimat subordinatif.

Anak kalimat bersifat subordinatif

Anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat bersifat subordinatif, artinya anak kalimat tersebut tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh. Anak kalimat subordinatif bergantung pada induk kalimat untuk melengkapi maknanya.

  • Tidak dapat berdiri sendiri
    Anak kalimat subordinatif tidak memiliki subjek dan predikat yang lengkap, sehingga tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh. Misalnya, anak kalimat “karena saya ingin membeli bahan makanan” tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat karena tidak memiliki subjek.
  • Bergantung pada induk kalimat
    Anak kalimat subordinatif bergantung pada induk kalimat untuk melengkapi maknanya. Misalnya, pada kalimat “Saya akan pergi ke pasar karena saya ingin membeli bahan makanan”, anak kalimat “karena saya ingin membeli bahan makanan” bergantung pada induk kalimat “Saya akan pergi ke pasar” untuk melengkapi maknanya.
  • Ditandai oleh kata penghubung
    Anak kalimat subordinatif biasanya ditandai oleh kata penghubung. Kata penghubung berfungsi untuk menghubungkan anak kalimat dengan induk kalimat dan menunjukkan hubungan makna antara keduanya. Misalnya, pada kalimat “Saya akan pergi ke pasar karena saya ingin membeli bahan makanan”, kata penghubung “karena” menunjukkan hubungan sebab-akibat antara induk kalimat dan anak kalimat.

Dengan memahami sifat subordinatif anak kalimat, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menganalisis kalimat majemuk bertingkat.

Konjungsi yang digunakan: karena, sehingga, tetapi

Konjungsi adalah kata penghubung yang menghubungkan dua atau lebih kata, frasa, atau klausa yang setara. Dalam kalimat majemuk bertingkat, konjungsi digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dengan anak kalimat subordinatif dan menunjukkan hubungan makna antara keduanya.

Beberapa konjungsi yang sering digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat adalah:

  • Karena
    Konjungsi “karena” digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat antara induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat yang diawali dengan konjungsi “karena” menyatakan alasan atau penyebab terjadinya peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat.
  • Sehingga
    Konjungsi “sehingga” digunakan untuk menunjukkan hubungan akibat atau hasil dari peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat. Anak kalimat yang diawali dengan konjungsi “sehingga” menyatakan akibat atau hasil yang ditimbulkan oleh peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat.
  • Tetapi
    Konjungsi “tetapi” digunakan untuk menunjukkan hubungan pertentangan atau kontras antara induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat yang diawali dengan konjungsi “tetapi” menyatakan peristiwa yang bertentangan atau kontras dengan peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat.

Berikut adalah contoh kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan konjungsi “karena”, “sehingga”, dan “tetapi”:

  • Saya tidak bisa pergi ke sekolah karena saya sakit.
  • Saya belajar dengan giat sehingga saya bisa lulus ujian.
  • Cuaca hari ini cerah, tetapi anginnya kencang.

Dengan memahami penggunaan konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menganalisis hubungan makna antara induk kalimat dan anak kalimat.

Preposisi yang digunakan: sebelum, sesudah, selama

Preposisi adalah kata penghubung yang menghubungkan kata benda atau frasa dengan kata lain dalam kalimat. Dalam kalimat majemuk bertingkat, preposisi dapat digunakan untuk menghubungkan anak kalimat subordinatif dengan induk kalimat dan menunjukkan hubungan makna antara keduanya.

Beberapa preposisi yang sering digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat adalah:

  • Sebelum
    Preposisi “sebelum” digunakan untuk menunjukkan hubungan waktu antara induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat yang diawali dengan preposisi “sebelum” menyatakan peristiwa yang terjadi lebih dulu dari peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat.
  • Sesudah
    Preposisi “sesudah” digunakan untuk menunjukkan hubungan waktu antara induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat yang diawali dengan preposisi “sesudah” menyatakan peristiwa yang terjadi lebih kemudian dari peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat.
  • Selama
    Preposisi “selama” digunakan untuk menunjukkan hubungan waktu antara induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat yang diawali dengan preposisi “selama” menyatakan peristiwa yang terjadi bersamaan dengan peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat.

Berikut adalah contoh kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan preposisi “sebelum”, “sesudah”, dan “selama”:

  • Sebelum saya pergi ke sekolah, saya sarapan terlebih dahulu.
  • Saya akan mengerjakan tugas ini sesudah saya makan siang.
  • Selama hujan turun, saya membaca buku di rumah.

Dengan memahami penggunaan preposisi dalam kalimat majemuk bertingkat, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menganalisis hubungan makna antara induk kalimat dan anak kalimat.

Kata tanya yang digunakan: bagaimana, mengapa, kapan

Kata tanya adalah kata yang digunakan untuk membentuk pertanyaan. Dalam kalimat majemuk bertingkat, kata tanya dapat digunakan untuk menghubungkan anak kalimat subordinatif dengan induk kalimat dan menunjukkan hubungan makna antara keduanya.

Beberapa kata tanya yang sering digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat adalah:

  • Bagaimana
    Kata tanya “bagaimana” digunakan untuk membentuk anak kalimat subordinatif yang menyatakan cara atau proses dari peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat.
  • Mengapa
    Kata tanya “mengapa” digunakan untuk membentuk anak kalimat subordinatif yang menyatakan alasan atau penyebab dari peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat.
  • Kapan
    Kata tanya “kapan” digunakan untuk membentuk anak kalimat subordinatif yang menyatakan waktu dari peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat.

Berikut adalah contoh kalimat majemuk bertingkat yang menggunakan kata tanya “bagaimana”, “mengapa”, dan “kapan”:

  • Saya tidak tahu bagaimana cara mengerjakan soal ini.
  • Saya tidak bisa pergi ke sekolah mengapa saya sakit.
  • Saya akan berangkat ke kantor kapan hujan reda.

Dengan memahami penggunaan kata tanya dalam kalimat majemuk bertingkat, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menganalisis hubungan makna antara induk kalimat dan anak kalimat.

Memiliki makna yang saling berkaitan

Kalimat majemuk bertingkat memiliki makna yang saling berkaitan antara induk kalimat dan anak kalimat. Artinya, makna induk kalimat tidak dapat dipisahkan dari makna anak kalimat, dan sebaliknya.

  • Induk kalimat memberikan informasi utama
    Induk kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat memberikan informasi utama atau gagasan pokok yang ingin disampaikan. Anak kalimat berfungsi untuk memberikan informasi tambahan, penjelasan, atau alasan yang mendukung informasi utama tersebut.
  • Anak kalimat melengkapi makna induk kalimat
    Anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat melengkapi makna induk kalimat dengan memberikan informasi tambahan, penjelasan, atau alasan. Tanpa anak kalimat, makna induk kalimat akan menjadi tidak lengkap atau tidak jelas.
  • Hubungan makna yang jelas
    Hubungan makna antara induk kalimat dan anak kalimat dalam kalimat majemuk bertingkat harus jelas dan mudah dipahami. Hubungan makna tersebut ditunjukkan oleh kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan kedua anak kalimat.

Contoh kalimat majemuk bertingkat yang memiliki makna yang saling berkaitan:

Induk kalimat: Saya akan pergi ke pasar.

Anak kalimat: Karena saya ingin membeli bahan makanan.

Pada contoh kalimat di atas, induk kalimat memberikan informasi utama, yaitu “Saya akan pergi ke pasar”. Anak kalimat melengkapi makna induk kalimat dengan memberikan alasan mengapa pergi ke pasar, yaitu “karena saya ingin membeli bahan makanan”.

Menunjukkan hubungan sebab-akibat, tujuan, atau waktu

Kalimat majemuk bertingkat dapat menunjukkan berbagai hubungan makna antara induk kalimat dan anak kalimat, di antaranya hubungan sebab-akibat, tujuan, atau waktu.

  • Hubungan sebab-akibat
    Kalimat majemuk bertingkat menunjukkan hubungan sebab-akibat jika anak kalimat menyatakan alasan atau penyebab terjadinya peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat, antara lain: karena, sebab, oleh karena itu.
  • Hubungan tujuan
    Kalimat majemuk bertingkat menunjukkan hubungan tujuan jika anak kalimat menyatakan tujuan atau maksud dari peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan untuk menunjukkan hubungan tujuan, antara lain: agar, supaya, untuk.
  • Hubungan waktu
    Kalimat majemuk bertingkat menunjukkan hubungan waktu jika anak kalimat menyatakan waktu terjadinya peristiwa yang diungkapkan dalam induk kalimat. Kata penghubung yang digunakan untuk menunjukkan hubungan waktu, antara lain: sebelum, sesudah, selama, ketika.

Berikut adalah contoh kalimat majemuk bertingkat yang menunjukkan hubungan sebab-akibat, tujuan, dan waktu:

Sebab-akibat
Saya tidak bisa pergi ke sekolah karena saya sakit.

Tujuan
Saya belajar dengan giat agar saya bisa lulus ujian.

Waktu
Saya akan berangkat ke kantor ketika hujan reda.

Dengan memahami hubungan makna yang ditunjukkan oleh kalimat majemuk bertingkat, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menganalisis makna kalimat tersebut secara keseluruhan.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan tentang kalimat majemuk bertingkat:

Question 1: Apa yang dimaksud dengan kalimat majemuk bertingkat?
Answer 1: Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih anak kalimat yang saling berkaitan, di mana satu anak kalimat menjadi induk kalimat dan anak kalimat lainnya menjadi anak kalimat subordinatif.

Question 2: Apa fungsi anak kalimat subordinatif?
Answer 2: Anak kalimat subordinatif berfungsi untuk memberikan informasi tambahan, penjelasan, atau alasan yang mendukung informasi utama yang terdapat dalam induk kalimat.

Question 3: Bagaimana cara membedakan induk kalimat dan anak kalimat subordinatif?
Answer 3: Induk kalimat dapat berdiri sendiri sebagai kalimat yang utuh, sedangkan anak kalimat subordinatif tidak dapat berdiri sendiri dan bergantung pada induk kalimat untuk melengkapi maknanya. Selain itu, anak kalimat subordinatif biasanya diawali dengan kata penghubung.

Question 4: Apa saja jenis kata penghubung yang digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat?
Answer 4: Beberapa jenis kata penghubung yang umum digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat antara lain: konjungsi (karena, sehingga, tetapi), preposisi (sebelum, sesudah, selama), dan kata tanya (bagaimana, mengapa, kapan).

Question 5: Apa saja hubungan makna yang dapat ditunjukkan oleh kalimat majemuk bertingkat?
Answer 5: Kalimat majemuk bertingkat dapat menunjukkan berbagai hubungan makna, seperti hubungan sebab-akibat, tujuan, waktu, syarat, dan pertentangan.

Question 6: Bagaimana cara mengidentifikasi hubungan makna dalam kalimat majemuk bertingkat?
Answer 6: Hubungan makna dalam kalimat majemuk bertingkat dapat diidentifikasi dengan memperhatikan kata penghubung yang digunakan untuk menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat subordinatif.

Dengan memahami pertanyaan dan jawaban ini, diharapkan dapat membantu Anda dalam memahami dan menganalisis kalimat majemuk bertingkat dengan lebih baik.

Berikutnya, kita akan membahas beberapa tips untuk membantu Anda menguasai kalimat majemuk bertingkat.

Tips

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menguasai kalimat majemuk bertingkat:

1. Pahami jenis-jenis kata penghubung
Ketahui berbagai jenis kata penghubung yang dapat digunakan dalam kalimat majemuk bertingkat, seperti konjungsi, preposisi, dan kata tanya. Memahami jenis-jenis kata penghubung akan membantu Anda mengidentifikasi hubungan makna antara induk kalimat dan anak kalimat subordinatif.

2. Latih mengidentifikasi hubungan makna
Berlatihlah mengidentifikasi hubungan makna yang ditunjukkan oleh kalimat majemuk bertingkat. Perhatikan kata penghubung yang digunakan dan coba tentukan hubungan makna antara induk kalimat dan anak kalimat subordinatif.

3. Buat kalimat majemuk bertingkat sendiri
Cobalah untuk membuat kalimat majemuk bertingkat sendiri dengan menggunakan berbagai jenis kata penghubung. Hal ini akan membantu Anda memahami cara menyusun kalimat majemuk bertingkat yang baik dan benar.

4. Baca teks yang mengandung kalimat majemuk bertingkat
Bacalah berbagai teks, baik fiksi maupun nonfiksi, yang mengandung kalimat majemuk bertingkat. Perhatikan bagaimana penulis menggunakan kalimat majemuk bertingkat untuk menyampaikan gagasan dan informasi.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat meningkatkan kemampuan Anda dalam memahami dan menggunakan kalimat majemuk bertingkat secara efektif.

Demikianlah pembahasan kita tentang kalimat majemuk bertingkat, mulai dari pengertian hingga tips untuk menguasainya. Semoga artikel ini dapat membantu Anda memahami dan menggunakan kalimat majemuk bertingkat dengan baik dan benar.

Conclusion

Kalimat majemuk bertingkat merupakan salah satu jenis kalimat majemuk yang terdiri dari dua atau lebih anak kalimat yang saling berkaitan, di mana satu anak kalimat menjadi induk kalimat dan anak kalimat lainnya menjadi anak kalimat subordinatif. Anak kalimat subordinatif memberikan informasi tambahan, penjelasan, atau alasan yang mendukung informasi utama yang terdapat dalam induk kalimat. Hubungan makna antara induk kalimat dan anak kalimat subordinatif ditunjukkan oleh kata penghubung, seperti konjungsi, preposisi, dan kata tanya.

Menguasai kalimat majemuk bertingkat sangat penting untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia. Dengan memahami dan menggunakan kalimat majemuk bertingkat secara efektif, kita dapat menyampaikan gagasan dan informasi dengan lebih jelas, runtut, dan bermakna.

Oleh karena itu, pelajarilah jenis-jenis kata penghubung, latihlah mengidentifikasi hubungan makna, buatlah kalimat majemuk bertingkat sendiri, dan bacalah teks yang mengandung kalimat majemuk bertingkat. Dengan demikian, Anda dapat menguasai kalimat majemuk bertingkat dan menggunakannya dengan baik dan benar dalam berkomunikasi.


Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru