Hari Raya Idul Bigunnah merupakan salah satu hari raya besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Perayaan ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Islam. Idul Bigunnah menjadi penanda berakhirnya pelaksanaan ibadah haji bagi umat Islam.
Pada perayaan Idul Bigunnah, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan sholat Idul Adha. Sholat Idul Adha dilaksanakan secara berjamaah di lapangan atau di masjid pada pagi hari sebelum matahari terbit. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan kurban sebagai bentuk syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Berikut ini adalah 5 contoh idul bigunnah:
5 contoh idgham bighunnah
Idgham bighunnah adalah salah satu jenis idgham yang terjadi ketika huruf nun mati (نْ) bertemu dengan huruf hijaiyah bertasydid (huruf yang diberi tanda baca titik dua di atasnya) yang berhuruf asli (bukan huruf hasil asimilasi).
- منزل (manzil)
- من فوق (min fauq)
- من بين (min bain)
- من ذهب (min zahab)
- من قبل (min qabl)
- من بعد (min ba’d)
- من حق (min haqq)
- من شخص (min syakhsh)
- من دم (min dam)
Perlu diketahui bahwa idgham bighunnah hanya terjadi pada huruf nun mati (نْ) yang bertemu dengan huruf hijaiyah bertasydid yang berhuruf asli saja.
منزل (manzil)
Contoh idgham bighunnah yang pertama adalah kata “منزل (manzil)”. Kata ini berasal dari kata dasar “نزل (naza-la)” yang berarti “turun”. Ketika huruf nun mati (نْ) pada kata “نزل” bertemu dengan huruf za (ز) yang bertasydid pada kata “منزل”, maka terjadilah idgham bighunnah. Hal ini menyebabkan huruf nun mati (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) dan menyatu dengan huruf za (ز) menjadi “زْ”.
Jadi, cara membaca kata “منزل (manzil)” yang benar adalah “manzil”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf za (ز).
Contoh penggunaan kata “منزل (manzil)” dalam kalimat:
– Dia tinggal di sebuah rumah yang nyaman.
– Dia tinggal di sebuah منزل yang nyaman.
– Perjalanan ke rumahnya sangat jauh.
– Perjalanan ke منزله sangat jauh.
Catatan:
Perlu diketahui bahwa idgham bighunnah hanya terjadi pada huruf nun mati (نْ) yang bertemu dengan huruf hijaiyah bertasydid yang berhuruf asli saja. Dalam hal ini, huruf za (ز) pada kata “منزل” merupakan huruf asli, sehingga terjadilah idgham bighunnah.
من بالای (min fauq)
Idgham bighunnah yang kedua adalah kata “من بالای (min fauq)”. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu “من (min)” yang berarti “dari” dan “فوق (fauq)” yang berarti “atas”. Ketika huruf nun mati (نْ) pada kata “من” bertemu dengan huruf fa (ف) yang bertasydid pada kata “فوق”, maka terjadilah idgham bighunnah. Hal ini menyebabkan huruf nun mati (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) dan menyatu dengan huruf fa (ف) menjadi “فْ”.
- Cara baca: “min fauq”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf fa (ف).
- Arti: “dari atas”
- Contoh penggunaan:
– Dia melompat dari atas.
– Dia melompat من بالای.
– Burung terbang di atas rumah.
– Burung terbang من بالای rumah. - Catatan: Huruf fa (ف) pada kata “فوق” merupakan huruf asli, sehingga terjadilah idgham bighunnah.
Dengan demikian, kata “من بالای (min fauq)” dibaca “min fauq”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf fa (ف).
من antara (min bain)
Contoh idgham bighunnah yang ketiga adalah kata “من antara (min bain)”. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu “من (min)” yang berarti “dari” dan “بين (bain)” yang berarti “antara”. Ketika huruf nun mati (نْ) pada kata “من” bertemu dengan huruf ba (ب) yang bertasydid pada kata “بين”, maka terjadilah idgham bighunnah. Hal ini menyebabkan huruf nun mati (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) dan menyatu dengan huruf ba (ب) menjadi “بْ”.
- Cara baca: “min bain”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf ba (ب).
- Arti: “dari antara”
- Contoh penggunaan:
– Dia memilih yang terbaik dari antara yang ada.
– Dia memilih yang terbaik من antara yang ada.
– Dia berdiri di antara kerumunan.
– Dia berdiri من antara kerumunan. - Catatan: Huruf ba (ب) pada kata “بين” merupakan huruf asli, sehingga terjadilah idgham bighunnah.
Dengan demikian, kata “من antara (min bain)” dibaca “min bain”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf ba (ب).
من emas (min zahab)
Contoh idgham bighunnah yang keempat adalah kata “من emas (min zahab)”. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu “من (min)” yang berarti “dari” dan “ذهب (zahab)” yang berarti “emas”. Ketika huruf nun mati (نْ) pada kata “من” bertemu dengan huruf za (ذ) yang bertasydid pada kata “ذهب”, maka terjadilah idgham bighunnah. Hal ini menyebabkan huruf nun mati (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) dan menyatu dengan huruf za (ذ) menjadi “ذْ”.
Jadi, cara membaca kata “من emas (min zahab)” yang benar adalah “min zahab”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf za (ذ).
Contoh penggunaan kata “من emas (min zahab)” dalam kalimat:
– Cincin ini terbuat dari emas.
– Cincin ini terbuat من emas.
– Dia memiliki banyak perhiasan emas.
– Dia memiliki banyak perhiasan من emas.
Catatan:
Perlu diketahui bahwa idgham bighunnah hanya terjadi pada huruf nun mati (نْ) yang bertemu dengan huruf hijaiyah bertasydid yang berhuruf asli saja. Dalam hal ini, huruf za (ذ) pada kata “ذهب” merupakan huruf asli, sehingga terjadilah idgham bighunnah.
Menjelang (min qabl)
Contoh idgham bighunnah yang kelima adalah kata “menjelang (min qabl)”. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu “من (min)” yang berarti “dari” dan “قبل (qabl)” yang berarti “sebelum”. Ketika huruf nun mati (نْ) pada kata “من” bertemu dengan huruf qaf (ق) yang bertasydid pada kata “قبل”, maka terjadilah idgham bighunnah. Hal ini menyebabkan huruf nun mati (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) dan menyatu dengan huruf qaf (ق) menjadi “قْ”.
Jadi, cara membaca kata “menjelang (min qabl)” yang benar adalah “min qabl”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf qaf (ق).
Contoh penggunaan kata “menjelang (min qabl)” dalam kalimat:
– Dia datang menjelang waktu shalat.
– Dia datang من قبل waktu shalat.
– Menjelang lebaran, harga kebutuhan pokok naik.
– من قبل lebaran, harga kebutuhan pokok naik.
Catatan:
Perlu diketahui bahwa idgham bighunnah hanya terjadi pada huruf nun mati (نْ) yang bertemu dengan huruf hijaiyah bertasydid yang berhuruf asli saja. Dalam hal ini, huruf qaf (ق) pada kata “قبل” merupakan huruf asli, sehingga terjadilah idgham bighunnah.
Setelah (min ba’d)
Contoh idgham bighunnah yang keenam adalah kata “setelah (min ba’d)”. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu “من (min)” yang berarti “dari” dan “بعد (ba’d)” yang berarti “sesudah”. Ketika huruf nun mati (نْ) pada kata “من” bertemu dengan huruf ba (ب) yang bertasydid pada kata “بعد”, maka terjadilah idgham bighunnah. Hal ini menyebabkan huruf nun mati (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) dan menyatu dengan huruf ba (ب) menjadi “بْ”.
Jadi, cara membaca kata “setelah (min ba’d)” yang benar adalah “min ba’d”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf ba (ب).
Contoh penggunaan kata “setelah (min ba’d)” dalam kalimat:
– Dia datang setelah waktu shalat.
– Dia datang من بعد waktu shalat.
– Setelah lebaran, harga kebutuhan pokok turun.
– من بعد lebaran, harga kebutuhan pokok turun.
Catatan:
Perlu diketahui bahwa idgham bighunnah hanya terjadi pada huruf nun mati (نْ) yang bertemu dengan huruf hijaiyah bertasydid yang berhuruf asli saja. Dalam hal ini, huruf ba (ب) pada kata “بعد” merupakan huruf asli, sehingga terjadilah idgham bighunnah.
Sebagai hak (min haqq)
Contoh idgham bighunnah yang ketujuh adalah kata “sebagai hak (min haqq)”. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu “من (min)” yang berarti “dari” dan “حق (haqq)” yang berarti “hak”. Ketika huruf nun mati (نْ) pada kata “من” bertemu dengan huruf ha (ح) yang bertasydid pada kata “حق”, maka terjadilah idgham bighunnah. Hal ini menyebabkan huruf nun mati (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) dan menyatu dengan huruf ha (ح) menjadi “حْ”.
- Cara baca: “min haqq”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf ha (ح).
- Arti: “sebagai hak”
- Contoh penggunaan:
– Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan.
– Setiap orang berhak من حق mendapatkan pendidikan.
– Dia menuntut haknya atas tanah tersebut.
– Dia menuntut من حق atas tanah tersebut. - Catatan: Huruf ha (ح) pada kata “حق” merupakan huruf asli, sehingga terjadilah idgham bighunnah.
Dengan demikian, kata “sebagai hak (min haqq)” dibaca “min haqq”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf ha (ح).
Dari orang (min syakhsh)
Contoh idgham bighunnah yang kedelapan adalah kata “dari orang (min syakhsh)”. Kata ini terdiri dari dua kata, yaitu “من (min)” yang berarti “dari” dan “شخص (syakhsh)” yang berarti “orang”. Ketika huruf nun mati (نْ) pada kata “من” bertemu dengan huruf syin (ش) yang bertasydid pada kata “شخص”, maka terjadilah idgham bighunnah. Hal ini menyebabkan huruf nun mati (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) dan menyatu dengan huruf syin (ش) menjadi “شْ”.
Jadi, cara membaca kata “dari orang (min syakhsh)” yang benar adalah “min syakhsh”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf syin (ش).
Contoh penggunaan kata “dari orang (min syakhsh)” dalam kalimat:
– Dia berasal dari orang kaya.
– Dia berasal من شخص kaya.
– Dia belajar dari orang yang berpengalaman.
– Dia belajar من شخص yang berpengalaman.
Catatan:
Perlu diketahui bahwa idgham bighunnah hanya terjadi pada huruf nun mati (نْ) yang bertemu dengan huruf hijaiyah bertasydid yang berhuruf asli saja. Dalam hal ini, huruf syin (ش) pada kata “شخص” merupakan huruf asli, sehingga terjadilah idgham bighunnah.
Dari darah (min dam)
Contoh idgham bighunnah yang terakhir adalahmpf “dari darah (min dam)”. Kata ini terdiri darimpympf,mpf “من (minmpf yang berarti “dari” dan “دم (dammpf yang berarti “mpf”. Ketika huruf nunmpf (نْ) padampf “من” bertemu dengan huruf dalmpf (د) yang bmpfydid padampf “دم”,mpfmpflah idgham bighunnah. Hal ini menyebabkan huruf nunmpf (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) dan menyatu dengan huruf dalmpf (د) menjadi “دْ”.
Jadi, cara membacampf “dari darah (min dammpf yangmpf adalah “min dam”, dengan bunyi dengung (ng) pada huruf dalmpf (د).
Contoh penggunaanmpf “dari darah (min dammpf dalam kalimat:
-mpf berasal dari darah bangsawan.
-mpf berasal منmpf darah bangsawan.
-mpf dibuat dari darah hewan.
-mpf dibuat منmpf darah hewan.
Catatan:
Perlu diketahuimpf idgham bighunnahmpfmpf pada huruf nunmpf (نْ) yang bertemu dengan huruf hijaimpf bmpfydid yang bermpfufmpfmpf.mpf hal ini, huruf dalmpf (د) padampf “دم”mpf hurufmpfmpf,mpfmpflah idgham bighunnah.
FAQ
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang idgham bighunnah:
Pertanyaan 1: Apa itu idgham bighunnah?
Jawaban: Idgham bighunnah adalah salah satu jenis idgham yang terjadi ketika huruf nun mati (نْ) bertemu dengan huruf hijaiyah bertasydid (huruf yang diberi tanda baca titik dua di atasnya) yang berhuruf asli (bukan huruf hasil asimilasi).
Pertanyaan 2: Apa saja contoh idgham bighunnah?
Jawaban: Contoh idgham bighunnah antara lain:
– منزل (manzil)
– من فوق (min fauq)
– من بين (min bain)
– من ذهب (min zahab)
– من قبل (min qabl)
– من بعد (min ba’d)
– من حق (min haqq)
– من شخص (min syakhsh)
– من دم (min dam)
Pertanyaan 3: Bagaimana cara membaca huruf nun mati yang mengalami idgham bighunnah?
Jawaban: Huruf nun mati yang mengalami idgham bighunnah dibaca dengan bunyi dengung (ng) yang menyatu dengan huruf hijaiyah bertasydid berikutnya.
Pertanyaan 4: Apa saja ketentuan terjadinya idgham bighunnah?
Jawaban: Idgham bighunnah terjadi apabila memenuhi ketentuan berikut:
– Huruf pertama adalah nun mati (نْ).
– Huruf kedua adalah huruf hijaiyah bertasydid.
– Huruf kedua adalah huruf asli (bukan huruf hasil asimilasi).
Pertanyaan 5: Apa manfaat mempelajari idgham bighunnah?
Jawaban: Mempelajari idgham bighunnah bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan membaca dan melafalkan Al-Qur’an dengan benar.
Pertanyaan 6: Di mana saya bisa mempelajari lebih lanjut tentang idgham bighunnah?
Jawaban: Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang idgham bighunnah melalui buku-buku atau artikel-artikel tentang ilmu tajwid.
Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang idgham bighunnah. Semoga bermanfaat.
Tips
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mempelajari dan menerapkan idgham bighunnah dengan baik:
Tips 1: Hafalkan contoh-contoh idgham bighunnah.
Cara paling mudah untuk mempelajari idgham bighunnah adalah dengan menghafal contoh-contohnya. Dengan menghafal contoh-contoh ini, Anda akan lebih mudah mengenali kata-kata yang mengalami idgham bighunnah saat membaca Al-Qur’an.
Tips 2: Latihlah membaca kata-kata yang mengalami idgham bighunnah.
Setelah menghafal contoh-contoh idgham bighunnah, langkah selanjutnya adalah melatih membaca kata-kata tersebut. Anda dapat melatihnya dengan membaca Al-Qur’an atau buku-buku tajwid yang memuat contoh-contoh idgham bighunnah.
Tips 3: Perhatikan tanda baca idgham bighunnah.
Dalam penulisan Al-Qur’an, idgham bighunnah biasanya ditandai dengan huruf nun mati (نْ) yang ditulis di atas huruf hijaiyah bertasydid. Tanda baca ini dapat membantu Anda mengidentifikasi kata-kata yang mengalami idgham bighunnah.
Tips 4: Dengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari atau ustaz yang ahli.
Salah satu cara terbaik untuk mempelajari idgham bighunnah dengan benar adalah dengan mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari atau ustaz yang ahli. Dengan mendengarkan bacaan mereka, Anda dapat menirukan cara mereka melafalkan kata-kata yang mengalami idgham bighunnah.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mempelajari dan menerapkan idgham bighunnah dengan baik. Hal ini akan membantu Anda meningkatkan kemampuan membaca dan melafalkan Al-Qur’an dengan benar.
Kesimpulan
Idgham bighunnah adalah salah satu jenis idgham yang terjadi ketika huruf nun mati (نْ) bertemu dengan huruf hijaiyah bertasydid (huruf yang diberi tanda baca titik dua di atasnya) yang berhuruf asli (bukan huruf hasil asimilasi). Idgham bighunnah menyebabkan huruf nun mati (نْ) berubah menjadi bunyi dengung (ng) yang menyatu dengan huruf hijaiyah bertasydid berikutnya.
Mempelajari idgham bighunnah sangat penting untuk meningkatkan kemampuan membaca dan melafalkan Al-Qur’an dengan benar. Dengan memahami dan menerapkan idgham bighunnah, kita dapat membaca dan melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an sesuai dengan kaidah tajwid yang telah ditetapkan.