Indonesia merayakan berbagai hari besar nasional sepanjang tahun, salah satunya 3 Januari. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Nahdlatul Ulama didirikan pada 31 Januari 1926, bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H di Surabaya, Jawa Timur. Organisasi ini didirikan oleh para ulama dan kiai dari berbagai daerah di Indonesia, dengan tujuan untuk menyatukan umat Islam dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.
Sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama sangat erat kaitannya dengan gerakan kebangkitan nasional Indonesia. Pada awal abad ke-20, umat Islam di Indonesia mengalami kebangkitan kesadaran beragama dan nasionalisme. Gerakan ini dipelopori oleh para ulama dan tokoh-tokoh Islam, yang melihat pentingnya persatuan dan perjuangan bersama untuk meraih kemerdekaan.
3 Januari Memperingati Hari Apa
Tanggal 3 Januari diperingati sebagai Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia.
- Hari Lahir NU
- 31 Januari 1926
- Surabaya, Jawa Timur
- Organisasi Islam Terbesar
- Penyatuan Umat Islam
- Perjuangan Kemerdekaan
- Kebangkitan Nasional
- Gerakan Ulama
- Persatuan dan Perjuangan
- Kembali ke Khittah 1926
Dengan mengusung semangat persatuan, kemandirian, dan kerja sama, NU terus memainkan peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Hari Lahir NU
Tanggal 3 Januari diperingati sebagai Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU didirikan pada 31 Januari 1926, bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H di Surabaya, Jawa Timur.
- Penyatuan Umat Islam
Salah satu tujuan utama berdirinya NU adalah untuk menyatukan umat Islam di Indonesia. Pada awal abad ke-20, umat Islam di Indonesia terpecah belah menjadi beberapa kelompok. NU berupaya untuk menjembatani perbedaan-perbedaan tersebut dan menciptakan persatuan di kalangan umat Islam.
- Perjuangan Kemerdekaan
NU juga memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para ulama dan anggota NU aktif dalam gerakan nasional melawan penjajahan Belanda. NU menyerukan persatuan dan perlawanan terhadap penjajah, serta memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para pejuang kemerdekaan.
- Pendidikan dan Dakwah
Selain fokus pada persatuan dan perjuangan kemerdekaan, NU juga menekankan pentingnya pendidikan dan dakwah. NU mendirikan banyak pesantren, madrasah, dan sekolah untuk memberikan pendidikan agama dan umum kepada masyarakat. NU juga aktif dalam kegiatan dakwah, menyebarkan ajaran Islam yang moderat dan toleran.
- Pengaruh Politik dan Sosial
Seiring berjalannya waktu, NU berkembang menjadi organisasi yang berpengaruh di bidang politik dan sosial. NU memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman dalam berbagai isu dan kebijakan publik. NU juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti pemberdayaan masyarakat dan bantuan kemanusiaan.
Hingga saat ini, NU terus memainkan peran penting dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara di Indonesia. NU menjadi wadah bagi jutaan umat Islam untuk beribadah, belajar, berjuang, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
31 Januari 1926
Tanggal 31 Januari 1926 merupakan hari bersejarah bagi umat Islam di Indonesia. Pada tanggal tersebut, Nahdlatul Ulama (NU) didirikan di Surabaya, Jawa Timur. Pendirian NU menjadi tonggak penting dalam perjalanan umat Islam Indonesia, menyatukan mereka dalam sebuah organisasi yang memperjuangkan kepentingan agama, bangsa, dan negara.
- Latar Belakang Pendirian
Pendirian NU tidak terlepas dari kondisi umat Islam Indonesia pada awal abad ke-20. Saat itu, umat Islam terpecah belah menjadi beberapa kelompok, sehingga sulit untuk bersatu dan memperjuangkan kepentingan bersama. Selain itu, pengaruh kolonialisme Belanda juga semakin menguat, sehingga diperlukan sebuah organisasi yang dapat melindungi dan memperjuangkan hak-hak umat Islam.
- Tokoh Pendiri
NU didirikan oleh para ulama dan tokoh Islam terkemuka, antara lain Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Mas Mansyur, dan KH Bisri Syansuri. Para tokoh ini memiliki visi dan misi yang sama, yaitu menyatukan umat Islam dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
- Tujuan Pendirian
Tujuan utama pendirian NU adalah untuk mempersatukan umat Islam di Indonesia, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, serta mengembangkan pendidikan dan dakwah Islam. NU berupaya untuk menjadi wadah bagi umat Islam untuk beribadah, belajar, berjuang, dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
- Perkembangan NU
Sejak didirikan pada tahun 1926, NU terus berkembang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU memiliki jutaan anggota yang tersebar di seluruh pelosok negeri. NU aktif dalam berbagai bidang, mulai dari keagamaan, pendidikan, sosial, hingga politik. NU juga memainkan peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman dalam berbagai isu dan kebijakan publik.
Tanggal 31 Januari 1926 menjadi hari yang dikenang sebagai tonggak sejarah berdirinya Nahdlatul Ulama. NU telah menjadi organisasi yang berpengaruh dalam kehidupan umat Islam Indonesia, memperjuangkan kepentingan agama, bangsa, dan negara.
Surabaya, Jawa Timur
Kota Surabaya memiliki peran penting dalam sejarah Nahdlatul Ulama (NU). NU didirikan di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926, bertepatan dengan 16 Rajab 1344 H.
- Pusat Gerakan Islam
Surabaya pada awal abad ke-20 merupakan pusat gerakan Islam di Indonesia. Kota ini menjadi tempat berdirinya berbagai organisasi Islam, termasuk NU. Surabaya juga menjadi pusat pendidikan Islam, dengan banyak pesantren dan madrasah yang didirikan di kota ini.
- Tokoh-Tokoh NU
Beberapa tokoh penting NU berasal dari Surabaya, antara lain Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, dan KH Mas Mansyur. Para tokoh ini berperan penting dalam pendirian dan perkembangan NU, serta memberikan kontribusi besar bagi umat Islam Indonesia.
- Khidmat NU di Surabaya
NU di Surabaya aktif dalam berbagai bidang, mulai dari keagamaan, pendidikan, sosial, hingga ekonomi. NU mendirikan banyak pesantren, madrasah, dan sekolah untuk memberikan pendidikan agama dan umum kepada masyarakat. NU juga aktif dalam kegiatan sosial, seperti pemberdayaan masyarakat dan bantuan kemanusiaan.
- NU dan Perjuangan Kemerdekaan
NU di Surabaya juga berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para ulama dan anggota NU aktif dalam gerakan nasional melawan penjajahan Belanda. NU menyerukan persatuan dan perlawanan terhadap penjajah, serta memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para pejuang kemerdekaan.
Surabaya terus menjadi kota penting bagi NU hingga saat ini. NU di Surabaya memiliki banyak anggota dan memiliki peran penting dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
Organisasi Islam Terbesar
Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. NU memiliki jutaan anggota yang tersebar di seluruh pelosok negeri.
- Jumlah Anggota
NU memiliki jumlah anggota yang sangat besar, diperkirakan mencapai puluhan juta orang. Anggota NU berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari ulama, santri, hingga masyarakat umum. NU memiliki jaringan yang luas, dengan pengurus cabang di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia.
- Pengaruh dan Peran
Sebagai organisasi Islam terbesar, NU memiliki pengaruh dan peran yang besar dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. NU aktif dalam berbagai bidang, mulai dari keagamaan, pendidikan, sosial, hingga politik. NU memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman dalam berbagai isu dan kebijakan publik.
- Khittah 1926
NU menganut prinsip Khittah 1926, yang menegaskan bahwa NU adalah organisasi yang bergerak dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. NU tidak terlibat langsung dalam politik praktis, tetapi tetap memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman kepada pemerintah dan masyarakat.
- Peran Internasional
NU juga aktif dalam berbagai organisasi dan lembaga internasional. NU menjadi anggota Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Dunia) dan Nahdlatul Ulama International (NUI). NU juga menjalin hubungan baik dengan organisasi Islam di berbagai negara.
Sebagai organisasi Islam terbesar, NU memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan mengembangkan ajaran Islam di Indonesia. NU juga berperan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Penyatuan Umat Islam
Salah satu tujuan utama berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) adalah untuk menyatukan umat Islam di Indonesia. Pada awal abad ke-20, umat Islam di Indonesia terpecah belah menjadi beberapa kelompok, sehingga sulit untuk bersatu dan memperjuangkan kepentingan bersama.
- Perbedaan Mazhab
Salah satu faktor yang menyebabkan perpecahan umat Islam di Indonesia adalah perbedaan mazhab. Di Indonesia, ada beberapa mazhab yang dianut oleh umat Islam, seperti mazhab Syafi’i, Hanafi, Maliki, dan Hambali. Perbedaan mazhab ini kadang memicu perselisihan dan perpecahan di antara umat Islam.
- Pengaruh Politik
Faktor lain yang menyebabkan perpecahan umat Islam adalah pengaruh politik. Pada masa kolonial Belanda, pemerintah Belanda sering menggunakan politik adu domba untuk memecah belah umat Islam. Belanda mendukung kelompok-kelompok Islam tertentu dan melemahkan kelompok lainnya.
- Usaha NU
NU berupaya untuk menyatukan umat Islam di Indonesia dengan berbagai cara. NU mendeklarasikan bahwa semua mazhab yang diakui di Indonesia adalah sah dan harus dihormati. NU juga menyerukan toleransi dan persatuan di antara umat Islam.
- Khittah 1926
Prinsip Khittah 1926 yang dianut oleh NU juga menekankan pentingnya persatuan umat Islam. NU tidak terlibat langsung dalam politik praktis, tetapi tetap memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman kepada pemerintah dan masyarakat.
Usaha NU untuk menyatukan umat Islam di Indonesia membuahkan hasil. NU menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia dan memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara. NU terus berupaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Perjuangan Kemerdekaan
Nahdlatul Ulama (NU) juga mempunyai peran yang penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para ulama dan anggota NU aktif dalam gerakan nasional melawan penjajahan Belanda.
NU menyerukan persatuan dan perjuangan kepada seluruh umat Islam di Indonesia. NU juga memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para pejuang kemerdekaan.
Beberapa tokoh NU yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan antara lain:
- Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, Rais Am NU pertama, mengeluarkan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945, yang menyerukan umat Islam untuk berjihad melawan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia.
- KH Abdul Wahab Hasbullah, salah satu pendiri NU, aktif dalam gerakan politik dan perjuangan kemerdekaan. Beliau menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia pertama.
- KH Mas Mansyur, salah satu pendiri NU, aktif dalam bidang pendidikan dan dakwah. Beliau juga menjadi Menteri Agama pertama Republik Indonesia.
NU terus mendukung perjuangan kemerdekaan hingga Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah Indonesia merdeka, NU berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara.
Kebangkitan Nasional
Kebangkitan nasional Indonesia pada awal abad ke-20 juga berpengaruh pada perkembangan NU. Pada masa itu, muncul kesadaran baru di kalangan umat Islam Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
NU menjadi salah satu organisasi yang mempelopori kebangkitan nasional Indonesia. Para ulama NU menyerukan persatuan dan perjuangan kepada seluruh umat Islam di Indonesia.
NU juga aktif dalam bidang pendidikan dan dakwah. NU mendirikan banyak pesantren, madrasah, dan sekolah untuk memberikan pendidikan agama dan umum kepada masyarakat.
Melalui pendidikan dan dakwah, NU berupaya untuk membangkitkan kesadaran umat Islam Indonesia tentang pentingnya persatuan, perjuangan, dan kemajuan bangsa. NU juga menyerukan umat Islam untuk terlibat aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Gerakan Ulama
Gerakan ulama merupakan salah satu faktor penting dalam kebangkitan nasional Indonesia dan berdirinya NU. Pada awal abad ke-20, muncul kesadaran baru di kalangan ulama Indonesia tentang pentingnya persatuan dan perjuangan untuk kemajuan bangsa.
Para ulama Indonesia mendirikan berbagai organisasi dan gerakan untuk memperjuangkan kepentingan umat Islam dan bangsa Indonesia. NU menjadi salah satu organisasi ulama yang paling berpengaruh pada masa itu.
Para ulama NU aktif dalam bidang pendidikan, dakwah, dan perjuangan politik. Mereka mendirikan pesantren, madrasah, dan sekolah untuk memberikan pendidikan agama dan umum kepada masyarakat.
Gerakan ulama NU juga berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para ulama NU menyerukan persatuan dan perjuangan kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk melawan penjajahan Belanda.
Persatuan dan Perjuangan
Persatuan dan perjuangan merupakan nilai-nilai penting yang dijunjung tinggi oleh NU sejak awal berdirinya. NU percaya bahwa umat Islam Indonesia harus bersatu dan berjuang bersama untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan.
- Menyatukan Umat Islam
Salah satu tujuan utama NU adalah untuk menyatukan umat Islam Indonesia. NU berupaya untuk mengatasi perbedaan-perbedaan yang ada di kalangan umat Islam, seperti perbedaan mazhab dan golongan. NU menyerukan persatuan dan ukhuwah islamiyah (persaudaraan sesama muslim).
- Memperjuangkan Kemerdekaan
NU juga aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Para ulama NU menyerukan persatuan dan perjuangan kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk melawan penjajahan Belanda. NU memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para pejuang kemerdekaan.
- Membangun Bangsa dan Negara
Setelah Indonesia merdeka, NU terus berjuang untuk membangun bangsa dan negara. NU terlibat dalam berbagai bidang pembangunan, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi. NU juga memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman dalam berbagai kebijakan publik.
- Menjaga Keutuhan NKRI
NU berkomitmen untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). NU menolak segala bentuk separatisme dan tindakan yang mengancam keutuhan bangsa. NU juga menyerukan persatuan dan toleransi antarumat beragama.
Nilai-nilai persatuan dan perjuangan terus menjadi pedoman bagi NU dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. NU percaya bahwa dengan bersatu dan berjuang bersama, umat Islam Indonesia dapat berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara.
Kembali ke Khittah 1926
Pada Muktamar NU ke-27 di Situbondo pada tahun 1984, NU memutuskan untuk kembali kepada Khittah 1926. Khittah 1926 adalah sebuah keputusan yang diambil oleh NU pada Muktamar NU ke-1 di Surabaya pada tahun 1926.
- Prinsip Khittah 1926
Prinsip Khittah 1926 menegaskan bahwa NU adalah organisasi yang bergerak dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. NU tidak terlibat langsung dalam politik praktis, tetapi tetap memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman kepada pemerintah dan masyarakat.
- Latar Belakang Kembali ke Khittah 1926
Keputusan NU untuk kembali ke Khittah 1926 dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, antara lain semakin kuatnya pengaruh politik dalam NU, sehingga menghambat NU untuk fokus pada bidang-bidang yang menjadi tujuan utama organisasi.
- Dampak Kembali ke Khittah 1926
Keputusan kembali ke Khittah 1926 berdampak positif bagi NU. NU menjadi lebih fokus pada bidang-bidang yang menjadi tujuan utama organisasi, seperti pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
- Relevansi Khittah 1926 di Era Modern
Prinsip Khittah 1926 tetap relevan di era modern. NU terus berkontribusi dalam bidang-bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi, tanpa terlibat langsung dalam politik praktis. NU memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman kepada pemerintah dan masyarakat dalam berbagai isu dan kebijakan publik.
Kembali ke Khittah 1926 merupakan langkah strategis yang diambil oleh NU untuk menjaga kemurnian dan fokus organisasi. Dengan berpegang teguh pada prinsip Khittah 1926, NU dapat terus memainkan peran penting dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) pada 3 Januari:
Question 1: Kapan Hari Lahir NU diperingati?
Answer: Hari Lahir NU diperingati setiap tanggal 3 Januari.
Question 2: Di mana NU didirikan?
Answer: NU didirikan di Surabaya, Jawa Timur.
Question 3: Siapa pendiri NU?
Answer: NU didirikan oleh beberapa tokoh ulama, antara lain Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Mas Mansyur, dan KH Bisri Syansuri.
Question 4: Apa tujuan utama berdirinya NU?
Answer: Tujuan utama berdirinya NU adalah untuk menyatukan umat Islam Indonesia, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, serta mengembangkan pendidikan dan dakwah Islam.
Question 5: Apa prinsip Khittah 1926?
Answer: Prinsip Khittah 1926 menegaskan bahwa NU adalah organisasi yang bergerak dalam bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi. NU tidak terlibat langsung dalam politik praktis, tetapi tetap memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman kepada pemerintah dan masyarakat.
Question 6: Apa peran NU dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia?
Answer: NU berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dengan menyerukan persatuan dan perlawanan kepada penjajah, serta memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para pejuang kemerdekaan.
Question 7: Apa peran NU dalam pembangunan bangsa dan negara?
Answer: NU aktif dalam berbagai bidang pembangunan bangsa dan negara, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi. NU juga memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman dalam berbagai kebijakan publik.
Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan peringatan Hari Lahir NU pada 3 Januari. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
Selain memperingati Hari Lahir NU, masyarakat juga dapat mempelajari sejarah, nilai-nilai, dan peran NU dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
Tips
Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan masyarakat untuk memperingati Hari Lahir NU pada 3 Januari:
1. Mengikuti Upacara Peringatan
Masyarakat dapat mengikuti upacara peringatan Hari Lahir NU yang biasanya diselenggarakan oleh pengurus NU di berbagai daerah. Upacara ini biasanya diisi dengan pembacaan sejarah NU, sambutan dari tokoh NU, dan doa bersama.
2. Menggelar Kegiatan Keagamaan dan Sosial
Masyarakat dapat menggelar kegiatan keagamaan dan sosial untuk memperingati Hari Lahir NU. Kegiatan keagamaan dapat berupa pengajian, istighotsah, atau khataman Al-Qur’an. Kegiatan sosial dapat berupa bakti sosial, santunan anak yatim, atau bersih-bersih lingkungan.
3. Mempelajari Sejarah dan Nilai-nilai NU
Masyarakat dapat mempelajari sejarah dan nilai-nilai NU melalui berbagai sumber, seperti buku, artikel, atau internet. Dengan mempelajari sejarah dan nilai-nilai NU, masyarakat dapat lebih memahami peran dan kontribusi NU dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara di Indonesia.
4. Berpartisipasi dalam Kegiatan NU
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan NU, seperti pengajian, pelatihan, atau kegiatan sosial. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan NU, masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam pengembangan dan kemajuan NU.
Selain tips di atas, masyarakat juga dapat memperingati Hari Lahir NU dengan mendoakan para pendiri dan tokoh NU, serta mengamalkan nilai-nilai yang diajarkan oleh NU dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan memperingati Hari Lahir NU, masyarakat dapat mengenang kembali sejarah perjuangan NU dan mengambil inspirasi dari nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
Conclusion
peringatan Lahir NU pada 3stateMutability adalah momentum bagi umat Islam Indonesia untuk merenungi sejarah perjuangan NU dan mengambil inspirasi dari nilai- supremely yang dipegang teguh oleh NU. NU telah memainkan peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, menyatukan umat Islam, dan membangun bangsa dan negara.
Prinsip Khittah 1926 yang dianut oleh NU menjadi pedoman bagi NU dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai Islam terbesar di Indonesia. NU fokus pada pengembangan keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi, serta memberikan pandangan dan pertimbangan keislaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Semangat persatuan, perjuangan, dan kemurnian yang menjadi ciri khas NU harus terus dijaga dan dikembangkan oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Dengan demikian, NU dapat terus berperan aktif dalam membangun Indonesia yang lebih baik, adil, dan sejahtera.