3 Ayat Terakhir Al Baqarah Latin dan Artinya

lisa


3 Ayat Terakhir Al Baqarah Latin dan Artinya

Al Baqarah merupakan surah kedua dalam Alquran yang terdiri dari 286 ayat. Surah ini menjadi salah satu surah terpanjang dan berisi panduan penting bagi umat Islam. Di antara seluruh ayatnya, 3 ayat terakhir Al Baqarah memiliki makna mendalam dan sering dibaca oleh umat Islam.

Ketiga ayat tersebut adalah:

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing ayat tersebut:

ayat terakhir al baarah latin

Berikut adalah poin-poin penting tentang ayat terakhir al baarah latin:

  • Artinya: “Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya? Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sedikit pun dari ilmu-Nya kecuali (apa) yang Dia kehendaki. Kursi (pemerintahan)-Nya meliputi langit dan bumi, dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
  • Mengandung penegasan tauhid, yaitu keesaan Allah SWT.
  • Menjelaskan sifat-sifat Allah SWT, seperti Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, tidak mengantuk, dan tidak tidur.
  • Menegaskan kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu.
  • Menjelaskan bahwa tidak ada yang dapat memberi syafaat kepada siapa pun di sisi Allah SWT tanpa izin-Nya.
  • Mengingatkan bahwa Allah SWT mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
  • Menjelaskan bahwa kekuasaan Allah SWT meliputi seluruh alam semesta.
  • Mengakhiri surah dengan pengagungan terhadap Allah SWT.

Ayat-ayat ini merupakan pengingat bagi umat Islam untuk selalu mengingat keagungan dan kekuasaan Allah SWT, serta untuk senantiasa beribadah dan berdoa hanya kepada-Nya.

Artinya: “Dialah Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya segala sesuatu yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya? Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sedikit pun dari ilmu-Nya kecuali (apa) yang Dia kehendaki. Kursi (pemerintahan)-Nya meliputi langit dan bumi, dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

Ayat ini mengandung banyak sekali makna penting, di antaranya:

Penegasan tentang keesaan Allah SWT.

Ayat ini menegaskan bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah SWT. Tidak ada Tuhan lain selain Dia.

Penjelasan tentang sifat-sifat Allah SWT.

Ayat ini menjelaskan beberapa sifat Allah SWT, di antaranya:

  1. Maha Hidup (Al-Hayy), yaitu Allah SWT tidak pernah mati dan akan selalu hidup.
  2. Maha Berdiri Sendiri (Al-Qayyum), yaitu Allah SWT tidak butuh kepada siapa pun dan segala sesuatu butuh kepada-Nya.
  3. Tidak mengantuk dan tidak tidur (Laa ta’khuzuhu sinatun walaa naum), yaitu Allah SWT tidak pernah mengantuk atau tidur. Dia selalu dalam keadaan sadar dan mengawasi segala sesuatu.

Penegasan tentang kekuasaan Allah SWT.

Ayat ini menegaskan bahwa segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah SWT. Dia berkuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang dapat menandingi kekuasaan-Nya.

Penjelasan tentang syafaat.

Ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memberi syafaat kepada siapa pun di sisi Allah SWT tanpa izin-Nya. Syafaat hanya dapat diberikan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.

Penjelasan tentang ilmu Allah SWT.

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT mengetahui segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Manusia hanya mengetahui sedikit saja dari ilmu Allah SWT sesuai dengan kehendak-Nya.

Penjelasan tentang kekuasaan Allah SWT.

Ayat ini menjelaskan bahwa kekuasaan Allah SWT meliputi seluruh alam semesta, baik langit maupun bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.

Ayat ini merupakan pengingat bagi umat Islam untuk selalu mengingat keagungan dan kekuasaan Allah SWT, serta untuk senantiasa beribadah dan berdoa hanya kepada-Nya.

Mengandung penegasan tauhid, yaitu keesaan Allah SWT.

Penegasan tauhid merupakan salah satu poin penting dalam ayat terakhir surah Al Baqarah. Tauhid adalah keyakinan bahwa hanya ada satu Tuhan, yaitu Allah SWT, dan tidak ada Tuhan lain selain Dia. Ayat ini menegaskan bahwa:

  • Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.

Tidak ada Tuhan lain yang patut disembah selain Allah SWT. Menyembah selain Allah SWT merupakan perbuatan syirik, yaitu dosa besar yang tidak diampuni.

Allah SWT memiliki sifat-sifat kesempurnaan.

Allah SWT memiliki sifat-sifat yang sempurna, seperti Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, Maha Mengetahui, Maha Kuasa, dan sebagainya. Tidak ada satu pun makhluk yang memiliki sifat-sifat seperti Allah SWT.

Allah SWT adalah pencipta dan pengatur alam semesta.

Allah SWT adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta. Dia mengatur segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi kekuasaan Allah SWT.

Allah SWT adalah tujuan akhir dari segala sesuatu.

Semua makhluk di alam semesta akan kembali kepada Allah SWT pada hari kiamat. Hanya Allah SWT yang kekal abadi, sedangkan semua makhluk lainnya akan binasa.

Penegasan tauhid dalam ayat ini bertujuan untuk mengingatkan umat Islam akan pentingnya mengesakan Allah SWT dalam beribadah dan dalam segala aspek kehidupan. Tauhid merupakan landasan utama dalam Islam dan menjadi pembeda antara orang Islam dan orang musyrik.

Menjelaskan sifat-sifat Allah SWT, seperti Maha Hidup, Maha Berdiri Sendiri, tidak mengantuk, dan tidak tidur.

Ayat terakhir surah Al Baqarah juga menjelaskan beberapa sifat Allah SWT, di antaranya:

  • Maha Hidup (Al-Hayy).

Allah SWT adalah Dzat yang Maha Hidup. Dia tidak pernah mati dan akan selalu hidup. Kehidupan-Nya tidak bergantung pada siapa pun dan tidak ada satu pun makhluk yang dapat mematikan-Nya.

Maha Berdiri Sendiri (Al-Qayyum).

Allah SWT adalah Dzat yang Maha Berdiri Sendiri. Dia tidak butuh kepada siapa pun dan segala sesuatu butuh kepada-Nya. Dia tidak bergantung pada apa pun dan tidak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi-Nya.

Tidak mengantuk dan tidak tidur (Laa ta’khuzuhu sinatun walaa naum).

Allah SWT tidak pernah mengantuk atau tidur. Dia selalu dalam keadaan sadar dan mengawasi segala sesuatu. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat membuat Allah SWT mengantuk atau tidur.

Penjelasan tentang sifat-sifat Allah SWT dalam ayat ini bertujuan untuk mengingatkan umat Islam bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna. Dia memiliki sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh makhluk mana pun. Sifat-sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang berhak disembah dan tidak ada Tuhan lain selain Dia.

Menegaskan kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu.

Ayat terakhir surah Al Baqarah juga menegaskan kekuasaan Allah SWT atas segala sesuatu. Hal ini tercantum dalam firman Allah SWT: “Kepunyaan-Nya segala sesuatu yang di langit dan di bumi.” Ayat ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pun事物 yang luput dari kekuasaan Allah SWT.

Allah SWT memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu, baik yang tampak maupun yang tersembunyi. Dia berkuasa menciptakan, mengatur, dan menghancurkan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi kekuasaan Allah SWT.

Kekuasaan Allah SWT juga meliputi kekuasaan atas hati dan pikiran manusia. Dia berkuasa membolak-balikkan hati manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Dia juga berkuasa memberikan hidayah kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Penegasan tentang kekuasaan Allah SWT dalam ayat ini bertujuan untuk mengingatkan manusia akan kebesaran dan keagungan Allah SWT. Kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas menunjukkan bahwa manusia harus selalu tunduk dan patuh kepada-Nya. Manusia harus selalu beribadah kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.

Menjelaskan bahwa tidak ada yang dapat memberi syafaat kepada siapa pun di sisi Allah SWT tanpa izin-Nya.

Ayat terakhir surah Al Baqarah juga menjelaskan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat memberi syafaat kepada siapa pun di sisi Allah SWT tanpa izin-Nya. Hal ini tercantum dalam firman Allah SWT: “Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya?”

  • Tidak ada seorang pun yang dapat memberi syafaat kepada orang lain di sisi Allah SWT tanpa izin-Nya.

Syafaat adalah permohonan seseorang kepada Allah SWT untuk mengampuni atau meringankan hukuman orang lain. Namun, tidak semua syafaat diterima oleh Allah SWT. Hanya syafaat yang diberikan oleh orang-orang yang diizinkan oleh Allah SWT yang akan diterima.

Allah SWT berhak memberikan izin syafaat kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Allah SWT memiliki hak prerogatif untuk memberikan izin syafaat kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Tidak ada seorang pun yang dapat memaksa Allah SWT untuk memberikan izin syafaat.

Syafaat hanya dapat diberikan kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa.

Allah SWT hanya akan memberikan izin syafaat kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa. Orang-orang yang fasik dan tidak beriman tidak akan mendapatkan syafaat dari siapa pun.

Syafaat tidak akan bermanfaat bagi orang-orang yang telah melakukan dosa besar.

Syafaat tidak akan bermanfaat bagi orang-orang yang telah melakukan dosa besar, seperti syirik, pembunuhan, dan zina. Orang-orang yang telah melakukan dosa besar harus bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT secara langsung.

Penjelasan tentang syafaat dalam ayat ini bertujuan untuk mengingatkan manusia bahwa hanya Allah SWT yang berhak memberikan syafaat. Manusia tidak boleh bergantung kepada syafaat dari siapa pun selain Allah SWT. Manusia harus selalu beribadah kepada Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya agar mendapatkan syafaat dari-Nya.

Mengingatkan bahwa Allah SWT mengetahui segala sesuatu

Ayat terakhir surah Al Baqarah ditutup dengan pengagungan terhadap Allah SWT. Hal ini tercantum dalam firman Allah SWT: “Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

  • Allah SWT memiliki sifat Maha Tinggi (Al-‘Ali).

Allah SWT memiliki sifat Maha Tinggi, yang berarti Dia berada di atas segala sesuatu. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi ketinggian-Nya.

Allah SWT memiliki sifat Maha Besar (Al-Kabir).

Allah SWT memiliki sifat Maha Besar, yang berarti Dia memiliki kekuasaan dan keagungan yang tidak terbatas. Tidak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi kebesaran-Nya.

Pengagungan terhadap Allah SWT ini bertujuan untuk mengingatkan manusia akan kebesaran dan keagungan Allah SWT.

Manusia harus selalu ingat bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Manusia harus selalu tunduk dan patuh kepada-Nya.

Pengagungan terhadap Allah SWT juga bertujuan untuk membangkitkan rasa cinta dan takut kepada Allah SWT.

Manusia harus selalu mencintai Allah SWT karena kebesaran dan keagungan-Nya. Manusia juga harus selalu takut kepada Allah SWT karena kekuasaan dan keagungan-Nya.

Penutup surah Al Baqarah dengan pengagungan terhadap Allah SWT ini bertujuan untuk mengingatkan manusia akan pentingnya mengagungkan Allah SWT dalam segala aspek kehidupan. Manusia harus selalu ingat bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang Maha Tinggi dan Maha Besar. Manusia harus selalu tunduk dan patuh kepada-Nya, serta selalu mencintai dan takut kepada-Nya.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan terkait 3 ayat terakhir surah Al Baqarah:

Pertanyaan 1: Apa makna dari 3 ayat terakhir surah Al Baqarah?
Jawaban: 3 ayat terakhir surah Al Baqarah berisi penegasan tentang keesaan Allah SWT, penjelasan tentang sifat-sifat Allah SWT, penegasan tentang kekuasaan Allah SWT, penjelasan tentang syafaat, penjelasan tentang ilmu Allah SWT, penjelasan tentang kekuasaan Allah SWT, dan pengagungan terhadap Allah SWT.

Pertanyaan 2: Mengapa 3 ayat terakhir surah Al Baqarah penting?
Jawaban: 3 ayat terakhir surah Al Baqarah penting karena berisi pesan-pesan penting tentang keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Ayat-ayat ini juga sering dibaca oleh umat Islam sebagai doa dan dzikir.

Pertanyaan 3: Bagaimana cara mengamalkan pesan-pesan yang terkandung dalam 3 ayat terakhir surah Al Baqarah?
Jawaban: Cara mengamalkan pesan-pesan yang terkandung dalam 3 ayat terakhir surah Al Baqarah adalah dengan selalu mengingat dan mengimani keesaan Allah SWT, meneladani sifat-sifat Allah SWT, tunduk dan patuh kepada perintah Allah SWT, serta selalu berdoa dan berdzikir kepada Allah SWT.

Pertanyaan 4: Apa keutamaan membaca 3 ayat terakhir surah Al Baqarah?
Jawaban: Keutamaan membaca 3 ayat terakhir surah Al Baqarah adalah dapat memberikan ketenangan hati, dijauhkan dari gangguan setan, serta dihapuskan dosa-dosa.

Pertanyaan 5: Apakah boleh membaca 3 ayat terakhir surah Al Baqarah di luar salat?
Jawaban: Boleh, membaca 3 ayat terakhir surah Al Baqarah diperbolehkan kapan saja, baik di dalam maupun di luar salat.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara menghafal 3 ayat terakhir surah Al Baqarah?
Jawaban: Cara menghafal 3 ayat terakhir surah Al Baqarah adalah dengan membacanya secara berulang-ulang, memahaminya, dan mengamalkan pesan-pesannya.

Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban terkait 3 ayat terakhir surah Al Baqarah. Semoga bermanfaat.

Selain menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, berikut adalah beberapa tips untuk memahami dan mengamalkan pesan-pesan yang terkandung dalam 3 ayat terakhir surah Al Baqarah:

Tips

Berikut adalah beberapa tips untuk memahami dan mengamalkan pesan-pesan yang terkandung dalam 3 ayat terakhir surah Al Baqarah:

1. Baca dan pahami terjemahannya.

Langkah pertama untuk memahami 3 ayat terakhir surah Al Baqarah adalah dengan membaca dan memahami terjemahannya. Hal ini akan membantu Anda mengetahui makna dari setiap ayat dan pesan yang ingin disampaikan.

2. Renungkan maknanya.

Setelah membaca terjemahannya, luangkan waktu untuk merenungkan makna dari setiap ayat. Pikirkanlah tentang implikasi dari ayat-ayat tersebut bagi kehidupan Anda dan bagaimana Anda dapat mengamalkannya.

3. Amalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Cara terbaik untuk memahami dan mengamalkan 3 ayat terakhir surah Al Baqarah adalah dengan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Terapkanlah pesan-pesan ayat-ayat tersebut dalam setiap aspek kehidupan Anda, mulai dari ibadah hingga interaksi sosial.

4. Jadikan sebagai doa dan dzikir.

3 ayat terakhir surah Al Baqarah juga dapat dijadikan sebagai doa dan dzikir. Anda dapat membaca ayat-ayat tersebut setiap hari atau pada saat-saat tertentu, seperti setelah salat atau sebelum tidur. Membaca ayat-ayat tersebut dengan penuh penghayatan akan membantu Anda mengingat pesan-pesannya dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda akan dapat lebih memahami dan mengamalkan pesan-pesan yang terkandung dalam 3 ayat terakhir surah Al Baqarah. Semoga bermanfaat.

Demikianlah beberapa tips untuk memahami dan mengamalkan 3 ayat terakhir surah Al Baqarah. Selain tips di atas, Anda juga dapat mencari bimbingan dari ulama atau guru agama untuk mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam.

Kesimpulan


Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru