Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT. Sifat-sifat ini bertentangan dengan sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT.
Mempelajari sifat mustahil bagi Allah SWT sangat penting untuk memahami hakikat Allah SWT dan menjauhkan diri dari kesyirikan. Kesyirikan adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain, baik dalam bentuk perbuatan, keyakinan, maupun sifat.
Berikut ini adalah 20 sifat mustahil bagi Allah SWT:
20 Sifat Mustahil Bagi Allah
Dua puluh sifat mustahil merupakan sifat-sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT karena bertentangan dengan kesempurnaan-Nya.
- Tidak ada
- Baru
- Berubah
- Bertempat
- Memiliki anggota tubuh
- Zalim
- Jahil
- Lemah
Mempelajari sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT sangat penting untuk menjauhkan diri dari kesyirikan dan memahami hakikat Allah SWT yang Maha Sempurna.
Tidak Ada
Sifat “Tidak Ada” artinya Allah SWT tidak pernah mengalami ketiadaan atau tidak pernah tidak ada. Allah SWT adalah Dzat yang selalu ada, baik sebelum alam semesta diciptakan maupun setelah alam semesta ini berakhir.
- Allah SWT selalu ada
Allah SWT tidak pernah mengalami masa di mana Dia tidak ada. Keberadaan-Nya tidak bergantung pada apapun, dan Dia selalu ada dengan sendirinya.
- Allah SWT adalah Pencipta segala sesuatu
Karena Allah SWT selalu ada, maka Dialah yang menciptakan segala sesuatu. Tidak ada sesuatu pun yang dapat menciptakan Allah SWT, karena Dia sudah ada sebelum segala sesuatu.
- Allah SWT adalah yang awal dan yang akhir
Allah SWT adalah yang pertama ada dan akan selalu ada selamanya. Tidak ada yang lebih awal dari Allah SWT dan tidak ada yang akan lebih akhir dari Allah SWT.
- Allah SWT adalah Maha Kekal
Keberadaan Allah SWT tidak pernah berubah dan tidak akan pernah berakhir. Dia selalu ada, dan tidak ada yang dapat menghilangkan keberadaan-Nya.
Sifat “Tidak Ada” merupakan salah satu sifat yang sangat penting dalam memahami hakikat Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan apapun.
Baru
Sifat “Baru” artinya Allah SWT tidak memiliki awal atau permulaan. Allah SWT adalah Dzat yang selalu ada dan tidak pernah mengalami perubahan atau perkembangan.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai sifat “Baru” bagi Allah SWT:
Allah SWT tidak diciptakan
Sifat “Baru” menunjukkan bahwa Allah SWT tidak diciptakan oleh siapapun. Keberadaan-Nya tidak bergantung pada apapun, dan Dia sudah ada dengan sendirinya sejak永遠.
Allah SWT adalah yang pertama
Karena Allah SWT tidak memiliki awal, maka Dialah yang pertama ada. Tidak ada sesuatu pun yang lebih awal dari Allah SWT, dan Dialah yang menciptakan segala sesuatu.
Allah SWT tidak mengalami perubahan
Sifat “Baru” juga menunjukkan bahwa Allah SWT tidak mengalami perubahan atau perkembangan. Keberadaan-Nya selalu tetap sama, dan tidak ada yang dapat mengubah-Nya.
Allah SWT adalah Maha Kekal
Sifat “Baru” terkait erat dengan sifat “Tidak Ada”. Kedua sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kekal dan tidak memiliki kekurangan apapun.
Sifat “Baru” merupakan salah satu sifat yang sangat penting dalam memahami hakikat Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki keterbatasan apapun.
Berubah
Sifat “Berubah” artinya Allah SWT tidak mengalami perubahan atau perkembangan apapun. Allah SWT adalah Dzat yang sempurna dan tidak memiliki kekurangan, sehingga tidak ada alasan bagi-Nya untuk berubah.
- Allah SWT Maha Sempurna
Ketidakmampuan Allah SWT untuk berubah berasal dari kesempurnaan-Nya. Allah SWT memiliki semua sifat baik dan tidak memiliki kekurangan apapun. Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi-Nya untuk berubah menjadi lebih baik atau lebih buruk.
- Allah SWT tidak terikat oleh waktu dan ruang
Sifat “Berubah” juga terkait dengan sifat “Tidak Ada” dan “Baru”. Allah SWT tidak terikat oleh waktu dan ruang, sehingga tidak ada faktor eksternal yang dapat memengaruhi atau mengubah-Nya.
- Allah SWT adalah Al-Awwal dan Al-Akhir
Allah SWT adalah yang pertama dan yang terakhir. Tidak ada sesuatu pun yang lebih awal dari Allah SWT, dan tidak ada sesuatu pun yang akan lebih akhir dari Allah SWT. Ini menunjukkan bahwa keberadaan Allah SWT tidak berubah dan tidak akan pernah berubah.
- Allah SWT adalah Maha Kekal
Sifat “Berubah” bertentangan dengan sifat “Maha Kekal”. Allah SWT adalah Dzat yang selalu ada dan tidak pernah berubah. Keberadaan-Nya tidak bergantung pada apapun, dan tidak ada yang dapat mengubah atau menghilangkan-Nya.
Sifat “Berubah” merupakan salah satu sifat yang sangat penting dalam memahami hakikat Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki keterbatasan apapun.
Bertempat
Sifat “Bertempat” artinya Allah SWT tidak menempati ruang atau tempat tertentu. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Agung dan tidak terbatas, sehingga tidak mungkin bagi-Nya untuk dibatasi oleh ruang atau tempat.
- Allah SWT Maha Besar
Ketidakmampuan Allah SWT untuk bertempat berasal dari kebesaran-Nya. Allah SWT tidak dapat dibatasi oleh ruang atau tempat karena Dia jauh lebih besar dari seluruh alam semesta.
- Allah SWT tidak terikat oleh ruang dan waktu
Sifat “Bertempat” juga terkait dengan sifat “Tidak Ada”, “Baru”, dan “Berubah”. Allah SWT tidak terikat oleh ruang dan waktu, sehingga tidak mungkin bagi-Nya untuk menempati ruang atau tempat tertentu.
- Allah SWT meliputi segala sesuatu
Meskipun Allah SWT tidak bertempat, namun Dia meliputi segala sesuatu. Tidak ada satu tempat pun yang kosong dari kehadiran Allah SWT.
- Allah SWT Maha Dekat
Sifat “Bertempat” bertentangan dengan sifat “Maha Dekat”. Allah SWT Maha Dekat dengan setiap makhluk, namun Dia tidak menempati ruang atau tempat tertentu. Kedekatan Allah SWT bersifat spiritual dan tidak dapat diukur dengan jarak fisik.
Sifat “Bertempat” merupakan salah satu sifat yang sangat penting dalam memahami hakikat Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Agung dan tidak memiliki keterbatasan apapun.
Memiliki Anggota Tubuh
Sifat “Memiliki Anggota Tubuh” artinya Allah SWT tidak memiliki anggota tubuh atau bagian-bagian fisik. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak membutuhkan anggota tubuh untuk melakukan sesuatu.
- Allah SWT Maha Sempurna
Ketidakmampuan Allah SWT untuk memiliki anggota tubuh berasal dari kesempurnaan-Nya. Allah SWT memiliki semua sifat baik dan tidak memiliki kekurangan apapun, sehingga tidak membutuhkan anggota tubuh untuk melengkapi diri-Nya.
- Allah SWT tidak terikat oleh keterbatasan fisik
Sifat “Memiliki Anggota Tubuh” terkait dengan sifat-sifat lainnya seperti “Bertempat” dan “Berubah”. Allah SWT tidak terikat oleh keterbatasan fisik, sehingga tidak mungkin bagi-Nya untuk memiliki anggota tubuh.
- Allah SWT Maha Kuasa
Meskipun Allah SWT tidak memiliki anggota tubuh, namun Dia Maha Kuasa. Allah SWT dapat melakukan segala sesuatu tanpa membutuhkan bantuan anggota tubuh.
- Allah SWT Maha Melihat dan Maha Mendengar
Sifat “Memiliki Anggota Tubuh” bertentangan dengan sifat-sifat seperti “Maha Melihat” dan “Maha Mendengar”. Allah SWT dapat melihat dan mendengar segala sesuatu tanpa membutuhkan mata atau telinga.
Sifat “Memiliki Anggota Tubuh” merupakan salah satu sifat yang sangat penting dalam memahami hakikat Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki keterbatasan apapun.
Zalim
Sifat “Zalim” artinya Allah SWT tidak mungkin melakukan kezaliman atau ketidakadilan. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Adil dan Maha Bijaksana, sehingga tidak mungkin bagi-Nya untuk berbuat zalim.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai sifat “Zalim” bagi Allah SWT:
Allah SWT Maha Adil
Ketidakmampuan Allah SWT untuk berbuat zalim berasal dari keadilan-Nya. Allah SWT selalu memberikan balasan yang setimpal kepada setiap makhluk-Nya, baik itu balasan baik maupun balasan buruk. Allah SWT tidak akan pernah menzalimi siapa pun.
Allah SWT Maha Bijaksana
Sifat “Zalim” juga bertentangan dengan sifat “Maha Bijaksana”. Allah SWT selalu bertindak dengan hikmah dan kebijaksanaan, sehingga tidak mungkin bagi-Nya untuk melakukan sesuatu yang merugikan makhluk-Nya.
Allah SWT Maha Penyayang
Sifat “Zalim” bertentangan dengan sifat “Maha Penyayang”. Allah SWT sangat menyayangi seluruh makhluk-Nya, sehingga tidak mungkin bagi-Nya untuk berbuat zalim kepada mereka.
Allah SWT adalah Hakim yang Adil
Di akhirat nanti, Allah SWT akan menjadi hakim yang adil bagi seluruh umat manusia. Allah SWT akan memberikan balasan yang setimpal kepada setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Tidak ada seorang pun yang akan dizalimi oleh Allah SWT.
Sifat “Zalim” merupakan salah satu sifat yang sangat penting dalam memahami hakikat Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Adil dan Maha Bijaksana.
Jahil
Sifat “Jahil” artinya Allah SWT tidak memiliki sifat kebodohan atau ketidaktahuan. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana, sehingga tidak mungkin bagi-Nya untuk tidak mengetahui sesuatu.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai sifat “Jahil” bagi Allah SWT:
Allah SWT Maha Mengetahui
Ketidakmampuan Allah SWT untuk menjadi jahil berasal dari ilmu-Nya yang tidak terbatas. Allah SWT mengetahui segala sesuatu, baik yang lahir maupun yang batin, baik yang besar maupun yang kecil. Tidak ada satu pun hal yang tersembunyi dari pengetahuan Allah SWT.
Allah SWT Maha Bijaksana
Sifat “Jahil” juga bertentangan dengan sifat “Maha Bijaksana”. Allah SWT selalu bertindak dengan hikmah dan kebijaksanaan, sehingga tidak mungkin bagi-Nya untuk melakukan sesuatu yang bodoh atau tidak bijaksana.
Allah SWT adalah Pencipta segala sesuatu
Sebagai Pencipta segala sesuatu, Allah SWT tentu mengetahui segala sesuatu yang diciptakan-Nya. Tidak mungkin bagi-Nya untuk tidak mengetahui sifat-sifat makhluk yang diciptakan-Nya.
Allah SWT mengetahui yang gaib
Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang gaib, baik yang terjadi di masa lalu, sekarang, maupun masa depan. Tidak ada satu pun hal gaib yang tersembunyi dari pengetahuan Allah SWT.
Sifat “Jahil” merupakan salah satu sifat yang sangat penting dalam memahami hakikat Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana.
Lemah
Sifat “Lemah” artinya Allah SWT tidak memiliki sifat lemah atau tidak berdaya. Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuat dan Maha Perkasa, sehingga tidak mungkin bagi-Nya untuk menjadi lemah.
- Allah SWT Maha Kuat
Ketidakmampuan Allah SWT untuk menjadi lemah berasal dari kekuatan-Nya yang tidak terbatas. Allah SWT mampu melakukan segala sesuatu dengan mudah dan tanpa kesulitan. Tidak ada satu pun hal yang dapat mengalahkan kekuatan Allah SWT.
- Allah SWT Maha Perkasa
Sifat “Lemah” juga bertentangan dengan sifat “Maha Perkasa”. Allah SWT adalah Dzat yang sangat perkasa dan tidak dapat ditandingi oleh siapa pun. Kekuasaan Allah SWT meliputi segala sesuatu.
- Allah SWT adalah Pencipta alam semesta
Sebagai Pencipta alam semesta, Allah SWT tentu memiliki kekuatan yang sangat besar. Tidak mungkin bagi-Nya untuk menjadi lemah atau tidak berdaya.
- Allah SWT tidak membutuhkan bantuan
Allah SWT tidak membutuhkan bantuan dari siapa pun untuk melakukan segala sesuatu. Allah SWT mampu melakukan segala sesuatu dengan kekuatan-Nya sendiri.
Sifat “Lemah” merupakan salah satu sifat yang sangat penting dalam memahami hakikat Allah SWT. Sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Kuat dan Maha Perkasa.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan mengenai 20 sifat mustahil bagi Allah SWT:
Pertanyaan 1: Mengapa Allah SWT tidak mungkin memiliki sifat baru?
Jawaban: Karena Allah SWT adalah Dzat yang sempurna dan tidak membutuhkan perubahan atau perkembangan. Keberadaan-Nya selalu tetap sama, dan tidak ada yang dapat mengubah-Nya.
Pertanyaan 2: Apakah Allah SWT dapat berubah tempat?
Jawaban: Tidak, Allah SWT tidak dapat berubah tempat karena Dia tidak terikat oleh ruang atau waktu. Allah SWT meliputi segala sesuatu, tetapi Dia tidak bertempat di mana pun.
Pertanyaan 3: Apakah Allah SWT memiliki anggota tubuh?
Jawaban: Tidak, Allah SWT tidak memiliki anggota tubuh karena Dia adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak membutuhkan anggota tubuh untuk melakukan sesuatu.
Pertanyaan 4: Apakah Allah SWT dapat berbuat zalim?
Jawaban: Tidak, Allah SWT tidak mungkin berbuat zalim karena Dia adalah Dzat yang Maha Adil dan Maha Bijaksana. Allah SWT selalu memberikan balasan yang setimpal kepada setiap makhluk-Nya.
Pertanyaan 5: Apakah Allah SWT dapat menjadi bodoh atau tidak mengetahui sesuatu?
Jawaban: Tidak, Allah SWT tidak mungkin menjadi bodoh atau tidak mengetahui sesuatu karena Dia adalah Dzat yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Allah SWT mengetahui segala sesuatu, baik yang lahir maupun yang batin, baik yang besar maupun yang kecil.
Pertanyaan 6: Apakah Allah SWT dapat menjadi lemah atau tidak berdaya?
Jawaban: Tidak, Allah SWT tidak mungkin menjadi lemah atau tidak berdaya karena Dia adalah Dzat yang Maha Kuat dan Maha Perkasa. Allah SWT mampu melakukan segala sesuatu dengan mudah dan tanpa kesulitan.
Dengan memahami 20 sifat mustahil bagi Allah SWT, kita dapat semakin memahami hakikat Allah SWT dan menjauhkan diri dari kesyirikan.
Tips
Berikut adalah beberapa tips untuk memahami dan mengamalkan 20 sifat mustahil bagi Allah SWT:
Pelajari sifat-sifat tersebut dengan baik
Pelajarilah 20 sifat mustahil bagi Allah SWT dengan baik dan benar. Pahami makna dan implikasi dari setiap sifat tersebut.
Renungkan sifat-sifat tersebut
Setelah mempelajari sifat-sifat tersebut, renungkanlah maknanya. Pikirkanlah bagaimana sifat-sifat tersebut menunjukkan kesempurnaan dan kebesaran Allah SWT.
Jauhi kesyirikan
Memahami sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT dapat membantu kita menjauhkan diri dari kesyirikan. KESYIRIKAN adalah menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain, baik dalam bentuk perbuatan, keyakinan, maupun sifat.
Tingkatkan keimanan
Memahami sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT dapat meningkatkan keimanan kita. Kita akan semakin yakin bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak ada yang setara dengan-Nya.
Dengan mengamalkan tips-tips di atas, kita dapat semakin memahami hakikat Allah SWT dan menjadi hamba-hamba yang lebih baik.
Conclusion
Memahami 20 sifat mustahil bagi Allah SWT sangat penting untuk memahami hakikat Allah SWT dan menjauhkan diri dari kesyirikan. Sifat-sifat ini menunjukkan bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan apapun.
Beberapa poin utama yang telah dibahas dalam artikel ini antara lain:
- Allah SWT tidak mungkin tidak ada atau baru.
- Allah SWT tidak mungkin berubah, bertempat, atau memiliki anggota tubuh.
- Allah SWT tidak mungkin zalim, jahil, atau lemah.
Dengan memahami sifat-sifat mustahil bagi Allah SWT, kita dapat semakin yakin bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak ada yang setara dengan-Nya. Kita juga dapat semakin menjauhkan diri dari kesyirikan dan menjadi hamba-hamba yang lebih baik.