20 Sifat Mustahil Allah SWT

lisa


20 Sifat Mustahil Allah SWT

Sifat mustahil adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini berlawanan dengan sifat-sifat wajib dan sifat jaiz Allah SWT. Keberadaan sifat mustahil ini sangat penting untuk menjaga kesempurnaan dan keesaan Allah SWT.

Menurut ajaran Islam, terdapat 20 sifat mustahil yang dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu:

Kategori pertama terdiri dari sifat-sifat yang bertentangan dengan sifat wajib Allah SWT. Sifat-sifat ini meliputi:

20 Sifat Mustahil Allah SWT

Adapun 20 sifat mustahil yang dimiliki oleh Allah SWT adalah sebagai beriku:

  • Huduts (terbaru)
  • Fana’ (binasa)
  • Taghyir (berobah)
  • Intiqal (berpindah)
  • Takhalluf (tertinggal)
  • Ihtimaj (berkumpul)
  • Infisal (terpisah)
  • Syirkah (bersertikat)
  • Ijbar (terpaksa)
  • Lais (bukan)

Keberadaan sifat-sifat mustahil ini sangatlah vital. Karena dengan sifat-sifat tersebut, Allah SWT dapat dibedakan dengan makhluk ciptaan-Nya.

Huduts (Terbaru)

Huduts atau terbaru berarti Allah SWT tidak memiliki permulaan. Keberadaan-Nya tidak bergantung pada waktu atau ruang. Allah SWT selalu ada dan akan selalu ada.

Sifat huduts ini berlawanan dengan sifat hadis (baru) yang dimiliki oleh makhluk ciptaan. Makhluk ciptaan memiliki awal dan akhir. Mereka diciptakan pada waktu tertentu dan akan binasa pada waktu yang telah ditentukan.

Ketiadaan sifat huduts pada Allah SWT menunjukkan bahwa Dia adalah Dzat yang Maha Kekal. Keberadaan-Nya tidak bergantung pada faktor eksternal apa pun. Dialah yang menciptakan waktu dan ruang, bukan sebaliknya.

Dengan demikian, sifat huduts menjadi salah satu bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini.

Selain sifat huduts, masih terdapat 19 sifat mustahil lainnya yang dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat tersebut juga berlawanan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk ciptaan. Dengan memahami sifat-sifat mustahil ini, kita dapat semakin mengenal dan mengagungkan kebesaran Allah SWT.

Fana’ (Binasa)

Fana’ atau binasa berarti Allah SWT tidak dapat mengalami kematian atau kehancuran. Keberadaan-Nya bersifat abadi dan kekal.

  • Tidak Terpengaruh oleh Waktu

    Allah SWT tidak terpengaruh oleh berlalunya waktu. Dia selalu ada dan akan selalu ada, tanpa awal dan akhir.

  • Tidak Dapat Dihancurkan

    Allah SWT tidak dapat dihancurkan atau dimusnahkan oleh kekuatan apa pun. Keberadaan-Nya tidak bergantung pada faktor eksternal.

  • Tidak Berubah

    Sifat fana’ juga menunjukkan bahwa Allah SWT tidak berubah. Dia selalu sama, baik kemarin, hari ini, maupun esok.

  • Sumber Kehidupan

    Allah SWT adalah sumber kehidupan bagi seluruh makhluk ciptaan. Dia memberikan kehidupan dan memeliharanya.

Sifat fana’ menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini. Dialah Dzat yang Maha Kekal dan Abadi.

Taghyir (Berubah)

Taghyir atau berubah berarti Allah SWT tidak dapat mengalami perubahan atau transformasi dalam bentuk apa pun.

  • Tidak Berubah Sifat

    Sifat-sifat Allah SWT tidak dapat berubah. Dia selalu memiliki sifat-sifat yang sempurna, seperti Maha Mengetahui, Maha Kuasa, dan Maha Adil.

  • Tidak Berubah Zat

    Zat atau esensi Allah SWT tidak dapat berubah. Dia selalu ada sebagai Dzat yang Maha Esa dan Tunggal.

  • Tidak Berubah Nama

    Nama-nama Allah SWT tidak dapat berubah. Nama-nama tersebut melambangkan sifat-sifat-Nya yang sempurna.

  • Tidak Berubah Perbuatan

    Perbuatan Allah SWT tidak dapat berubah. Dia selalu bertindak sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya yang sempurna.

Sifat taghyir menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini. Dialah Dzat yang Maha Tetap dan Abadi.

Intiqal (Berpindah)

Intiqal atau berpindah berarti Allah SWT tidak dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dia tidak terikat oleh ruang atau waktu.

  • Tidak Terlokalisasi

    Allah SWT tidak terlokalisasi di suatu tempat tertentu. Dia meliputi seluruh alam semesta tanpa dibatasi oleh ruang.

  • Tidak Bergerak

    Allah SWT tidak bergerak atau berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Dia selalu hadir di mana-mana tanpa memerlukan gerakan fisik.

  • Tidak Berubah Posisi

    Posisi Allah SWT tidak berubah. Dia tidak memiliki posisi tertentu dalam ruang.

  • Tidak Terpengaruh oleh Jarak

    Allah SWT tidak terpengaruh oleh jarak. Dia sama dekatnya dengan setiap makhluk, di mana pun mereka berada.

Sifat intiqal menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini. Dialah Dzat yang Maha Luas dan Abadi.

Takhalluf (Tertinggal)

Takhalluf atau tertinggal berarti Allah SWT tidak dapat tertinggal atau terlambat dalam melakukan sesuatu. Dia selalu hadir dan bertindak tepat pada waktunya.

  • Tidak Lalai

    Allah SWT tidak pernah lalai atau lupa dalam melakukan tugas-tugas-Nya. Dia selalu mengingat dan mengurus segala sesuatu dengan sempurna.

  • Tidak Menunda

    Allah SWT tidak pernah menunda atau mengulur-ulur waktu dalam memberikan rezeki, pertolongan, atau hukuman. Dia selalu bertindak sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya.

  • Tidak Terlambat

    Allah SWT tidak pernah terlambat dalam memenuhi janji-janji-Nya. Dia selalu menepati janji-Nya tepat pada waktunya.

  • Tidak Kehilangan Kendali

    Allah SWT tidak pernah kehilangan kendali atas segala sesuatu yang terjadi di alam semesta. Dia selalu memiliki rencana dan tujuan yang sempurna.

Sifat takhalluf menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini. Dialah Dzat yang Maha Tepat Waktu dan Maha Kuasa.

Ihtimaj (Berkumpul)

Ihtimaj atau berkumpul berarti Allah SWT tidak dapat berkumpul atau bersatu dengan makhluk ciptaan-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Esa dan Tunggal.

  • Tidak Bercampur

    Allah SWT tidak dapat bercampur atau menyatu dengan zat atau sifat makhluk ciptaan-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Suci dan Bersih.

  • Tidak Berdekatan

    Allah SWT tidak dapat berdekatan atau bersentuhan dengan makhluk ciptaan-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Tinggi dan Mulia.

  • Tidak Berdampingan

    Allah SWT tidak dapat berdampingan atau bersemayam dalam makhluk ciptaan-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Luas dan Maha Besar.

  • Tidak Bergabung

    Allah SWT tidak dapat bergabung atau melebur dengan makhluk ciptaan-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Esa dan Tunggal.

Sifat ihtimaj menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini. Dialah Dzat yang Maha Suci, Maha Tinggi, dan Maha Esa.

Infisal (Terpisah)

Infisal atau terpisah berarti Allah SWT tidak dapat terpisah atau terbagi-bagi. Dia adalah Dzat yang Maha Esa dan Tunggal.

  • Tidak Terpecah

    Allah SWT tidak dapat terpecah atau terbagi menjadi bagian-bagian. Dia adalah Dzat yang Maha Esa dan Tidak Berhingga.

  • Tidak Berkurang

    Allah SWT tidak dapat berkurang atau berkurang zat-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Sempurna dan Abadi.

  • Tidak Berubah Bentuk

    Allah SWT tidak dapat berubah bentuk atau sifat. Dia adalah Dzat yang Maha Tetap dan Tidak Berubah.

  • Tidak Terbagi

    Allah SWT tidak dapat dibagi atau dipisah menjadi beberapa bagian. Dia adalah Dzat yang Maha Esa dan Tunggal.

Sifat infisal menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini. Dialah Dzat yang Maha Esa, Maha Sempurna, dan Maha Abadi.

Syirkah (Bersertikat)

Syirkah atau bersertikat berarti Allah SWT tidak dapat memiliki sekutu atau tandingan. Dia adalah Dzat yang Maha Esa dan Tunggal.

Sifat syirkah menunjukkan bahwa Allah SWT tidak membutuhkan bantuan atau dukungan dari makhluk ciptaan-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Kuasa dan Maha Mandiri.

Ketiadaan sifat syirkah pada Allah SWT juga menunjukkan bahwa Dia adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Tidak ada Tuhan lain yang layak disembah selain Dia.

Dengan demikian, sifat syirkah menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini. Dialah Dzat yang Maha Esa, Maha Kuasa, dan Maha Mandiri.

Selain sifat syirkah, masih terdapat 19 sifat mustahil lainnya yang dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat tersebut juga berlawanan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk ciptaan. Dengan memahami sifat-sifat mustahil ini, kita dapat semakin mengenal dan mengagungkan kebesaran Allah SWT.

Ijbar (Terpaksa)

Ijbar atau terpaksa berarti Allah SWT tidak dapat dipaksa atau ditekan oleh siapa pun. Dia adalah Dzat yang Maha Bebas dan Maha Mandiri.

Sifat ijbar menunjukkan bahwa Allah SWT tidak memiliki kekurangan atau kelemahan. Dia tidak bergantung pada siapa pun dan tidak dapat dikendalikan oleh siapa pun.

Ketiadaan sifat ijbar pada Allah SWT juga menunjukkan bahwa Dia adalah Pemilik segala kehendak dan kekuasaan. Dia berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaan-Nya sendiri, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun.

Dengan demikian, sifat ijbar menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini. Dialah Dzat yang Maha Bebas, Maha Mandiri, dan Maha Kuasa.

Selain sifat ijbar, masih terdapat 19 sifat mustahil lainnya yang dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat tersebut juga berlawanan dengan sifat-sifat yang dimiliki oleh makhluk ciptaan. Dengan memahami sifat-sifat mustahil ini, kita dapat semakin mengenal dan mengagungkan kebesaran Allah SWT.

Lais (Bukan)

Lais atau bukan berarti Allah SWT tidak dapat disamakan atau disetarakan dengan makhluk ciptaan-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Unik dan Tak Tertandingi.

  • Tidak Mirip

    Allah SWT tidak mirip atau menyerupai makhluk ciptaan-Nya dalam bentuk, sifat, atau perbuatan.

  • Tidak Setara

    Allah SWT tidak setara atau sejajar dengan makhluk ciptaan-Nya. Dia jauh lebih tinggi dan mulia daripada makhluk ciptaan-Nya.

  • Tidak Dibandingkan

    Allah SWT tidak dapat dibandingkan dengan makhluk ciptaan-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Sempurna dan tidak ada yang dapat menandingi-Nya.

  • Tidak Disamakan

    Allah SWT tidak dapat disamakan atau disetarakan dengan makhluk ciptaan-Nya. Dia adalah Dzat yang Maha Esa dan Tunggal, yang tidak memiliki persamaan atau tandingan.

Sifat lais menjadi bukti keesaan dan kesempurnaan Allah SWT. Tidak ada Tuhan selain Dia yang memiliki sifat ini. Dialah Dzat yang Maha Unik, Maha Tinggi, dan Maha Sempurna.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya terkait dengan 20 sifat mustahil Allah SWT:

Pertanyaan 1: Apa saja 20 sifat mustahil Allah SWT?
Jawaban: 20 sifat mustahil Allah SWT adalah Huduts (terbaru), Fana’ (binasa), Taghyir (berobah), Intiqal (berpindah), Takhalluf (tertinggal), Ihtimaj (berkumpul), Infisal (terpisah), Syirkah (bersertikat), Ijbar (terpaksa), Lais (bukan).

Pertanyaan 2: Mengapa sifat-sifat mustahil ini disebut mustahil?
Jawaban: Sifat-sifat mustahil disebut mustahil karena tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini berlawanan dengan sifat-sifat wajib Allah SWT, yang menunjukkan kesempurnaan dan keesaan-Nya.

Pertanyaan 3: Apa manfaat mengetahui sifat-sifat mustahil Allah SWT?
Jawaban: Mengetahui sifat-sifat mustahil Allah SWT dapat membantu kita memahami batas-batas kekuasaan dan kesempurnaan Allah SWT. Hal ini juga dapat membantu kita membedakan antara Allah SWT dengan makhluk ciptaan-Nya.

Pertanyaan 4: Bagaimana sifat-sifat mustahil Allah SWT dapat dibuktikan?
Jawaban: Sifat-sifat mustahil Allah SWT dapat dibuktikan melalui dalil-dalil akal dan naqli. Dalil akal menunjukkan bahwa sifat-sifat tersebut bertentangan dengan sifat wajib Allah SWT, sedangkan dalil naqli menunjukkan bahwa sifat-sifat tersebut tidak disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadis.

Pertanyaan 5: Apa implikasi dari sifat-sifat mustahil Allah SWT bagi kehidupan manusia?
Jawaban: Sifat-sifat mustahil Allah SWT memiliki implikasi penting bagi kehidupan manusia. Sifat-sifat ini mengajarkan kita tentang keesaan dan kesempurnaan Allah SWT, sehingga kita dapat semakin mendekatkan diri kepada-Nya.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara menerapkan sifat-sifat mustahil Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari?
Jawaban: Kita dapat menerapkan sifat-sifat mustahil Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari dengan selalu mengingat bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Esa, Maha Sempurna, dan Maha Berkehendak. Hal ini dapat membuat kita lebih bersyukur, sabar, dan tawakal kepada Allah SWT.

Dengan memahami sifat-sifat mustahil Allah SWT, kita dapat semakin mengenal dan mengagungkan kebesaran-Nya. Sifat-sifat ini menjadi bukti nyata keesaan dan kesempurnaan Allah SWT, yang tidak ada Tuhan lain yang menyamai-Nya.

Selain memahami sifat-sifat mustahil Allah SWT, ada beberapa tips yang dapat membantu kita meningkatkan pengenalan kita tentang Allah SWT. Tips-tips tersebut akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Tips

Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat membantu kita meningkatkan pengenalan kita tentang Allah SWT melalui sifat-sifat mustahil-Nya:

1. Mempelajari Sifat-Sifat Mustahil
Langkah pertama untuk meningkatkan pengenalan kita tentang Allah SWT adalah dengan mempelajari sifat-sifat mustahil-Nya. Kita dapat mempelajarinya melalui buku-buku, artikel, atau kajian-kajian agama.

2. Merenungkan Makna Sifat-Sifat Mustahil
Setelah mempelajari sifat-sifat mustahil, kita perlu merenungkan maknanya secara mendalam. Kita perlu memahami bagaimana sifat-sifat tersebut menunjukkan keesaan dan kesempurnaan Allah SWT.

3. Mengaplikasikan Sifat-Sifat Mustahil dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan pengenalan kita tentang Allah SWT adalah dengan mengaplikasikan sifat-sifat mustahil-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Kita dapat melakukannya dengan selalu mengingat bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Esa, Maha Sempurna, dan Maha Berkehendak.

4. Menjauhi Sifat-Sifat yang Berlawanan dengan Sifat-Sifat Mustahil
Untuk meningkatkan pengenalan kita tentang Allah SWT, kita juga perlu menjauhi sifat-sifat yang berlawanan dengan sifat-sifat mustahil-Nya. Misalnya, kita perlu menjauhi sifat sombong, takabur, dan kufur.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat meningkatkan pengenalan kita tentang Allah SWT melalui sifat-sifat mustahil-Nya. Hal ini akan membuat kita semakin dekat dengan-Nya dan semakin mengagungkan kebesaran-Nya.

Dengan memahami sifat-sifat wajib, sifat-sifat jaiz, dan sifat-sifat mustahil Allah SWT, kita dapat memperoleh pengetahuan yang komprehensif tentang Dzat Allah SWT. Pengetahuan ini akan menjadi dasar bagi kita untuk membangun hubungan yang kuat dengan Allah SWT.

Conclusion

Sifat-sifat mustahil Allah SWT adalah sifat-sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah SWT. Sifat-sifat ini berlawanan dengan sifat-sifat wajib dan sifat-sifat jaiz Allah SWT, yang menunjukkan kesempurnaan dan keesaan-Nya.

Dengan memahami sifat-sifat mustahil Allah SWT, kita dapat memperoleh pengetahuan yang komprehensif tentang Dzat Allah SWT. Pengetahuan ini akan menjadi dasar bagi kita untuk membangun hubungan yang kuat dengan Allah SWT.

Marilah kita selalu merenungkan sifat-sifat mustahil Allah SWT dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membuat kita semakin dekat dengan-Nya dan semakin mengagungkan kebesaran-Nya.


Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru