Bahasa baku merupakan bahasa yang digunakan dalam situasi resmi dan formal, seperti dalam tulisan, pidato, atau komunikasi bisnis. Dalam bahasa Indonesia, terdapat beberapa kata baku yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yang perlu dikuasai untuk berkomunikasi secara efektif dan sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Dengan memahami dan menggunakan kata baku bahasa Indonesia dengan tepat, kita dapat menghindari penggunaan bahasa yang tidak baku atau tidak sesuai konteks, yang dapat mengurangi kredibilitas dan profesionalisme dalam berkomunikasi.
20 Kata Baku
Berikut adalah 20 kata baku bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
- Menurut
- Adapun
- Meskipun
- Oleh karena itu
- Berdasarkan
- Sehubungan dengan
- Dalam rangka
- Dengan demikian
- Sebagaimana mestinya
Dengan menggunakan kata baku bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari, kita dapat menunjukkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar, serta meningkatkan kredibilitas dan profesionalisme dalam berkomunikasi.
Menurut
Kata baku “menurut” digunakan untuk menyatakan pendapat atau informasi yang bersumber dari orang lain. Kata ini biasanya diikuti oleh keterangan sumber, seperti nama orang, lembaga, atau dokumen. Contoh penggunaan kata “menurut” dalam kalimat:
“Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘kopi’ berasal dari bahasa Arab.”
“Menurut penelitian terbaru, konsumsi kopi dapat mengurangi risiko penyakit jantung.”
“Menurut peraturan perusahaan, karyawan wajib mengenakan seragam saat bekerja.”
Dalam penggunaan sehari-hari, kata “menurut” sering digunakan secara tidak tepat, yaitu untuk menyatakan pendapat atau informasi pribadi. Padahal, untuk menyatakan pendapat atau informasi pribadi, sebaiknya digunakan kata “saya berpendapat” atau “menurut saya”. Contoh penggunaan kata “menurut” yang tidak tepat:
“Menurut saya, film ini sangat bagus.”
“Menurutku, sebaiknya kita pergi ke pantai saja.”
Untuk menghindari kesalahan penggunaan kata “menurut”, perlu diingat bahwa kata ini hanya digunakan untuk menyatakan pendapat atau informasi yang bersumber dari orang lain, lembaga, atau dokumen.
Adapun
Kata baku “adapun” digunakan untuk mengemukakan atau menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas. Kata ini biasanya digunakan di awal kalimat atau paragraf.
- Menyebutkan hal-hal yang termasuk dalam suatu kelompok atau kategori
Contoh: Adapun jenis-jenis hewan mamalia, yaitu singa, harimau, gajah, dan paus.
- Menyebutkan hal-hal yang menjadi bagian atau aspek dari sesuatu
Contoh: Adapun ciri-ciri negara maju, yaitu memiliki pendapatan per kapita tinggi, tingkat pendidikan tinggi, dan infrastruktur yang baik.
- Menyebutkan hal-hal yang menjadi alasan atau dasar dari sesuatu
Contoh: Adapun alasan saya memilih jurusan teknik, yaitu karena saya ingin berkarier di bidang teknologi.
- Menyebutkan hal-hal yang menjadi tujuan atau sasaran dari sesuatu
Contoh: Adapun tujuan dari program pemerintah ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam penggunaan sehari-hari, kata “adapun” sering digunakan secara tidak tepat, yaitu untuk menyatakan informasi tambahan atau keterangan tambahan. Padahal, untuk menyatakan informasi atau keterangan tambahan, sebaiknya digunakan kata “yaitu” atau “yakni”. Contoh penggunaan kata “adapun” yang tidak tepat:
“Adapun film ini sangat bagus.”
“Adapun saya ingin menyampaikan bahwa…”
Untuk menghindari kesalahan penggunaan kata “adapun”, perlu diingat bahwa kata ini hanya digunakan untuk mengemukakan atau menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.
Meskipun
Kata baku “meskipun” digunakan untuk menyatakan pertentangan atau kontras antara dua hal atau lebih. Kata ini biasanya digunakan di awal kalimat atau klausa.
- Menyatakan pertentangan antara dua hal yang sifatnya nyata atau faktual
Contoh: Meskipun hujan deras, pertandingan sepak bola tetap digelar.
- Menyatakan pertentangan antara dua hal yang sifatnya dugaan atau kemungkinan
Contoh: Meskipun ia terlihat pendiam, sebenarnya ia orang yang ramah.
- Menyatakan pertentangan antara dua hal yang sifatnya harapan atau keinginan
Contoh: Meskipun saya ingin sekali pergi berlibur, tetapi saya tidak punya waktu.
- Menyatakan pertentangan antara dua hal yang sifatnya perintah atau larangan
Contoh: Meskipun dilarang merokok, tetapi masih banyak orang yang merokok di tempat umum.
Dalam penggunaan sehari-hari, kata “meskipun” sering digunakan secara tidak tepat, yaitu untuk menyatakan pengandaian atau syarat. Padahal, untuk menyatakan pengandaian atau syarat, sebaiknya digunakan kata “jika” atau “kalau”. Contoh penggunaan kata “meskipun” yang tidak tepat:
“Meskipun kamu rajin belajar, kamu belum tentu lulus ujian.”
“Meskipun saya datang terlambat, saya tetap diizinkan masuk kelas.”
Untuk menghindari kesalahan penggunaan kata “meskipun”, perlu diingat bahwa kata ini hanya digunakan untuk menyatakan pertentangan atau kontras antara dua hal atau lebih.
Oleh karena itu
Kata baku “oleh karena itu” digunakan untuk menyatakan hubungan sebab-akibat atau alasan-kesimpulan. Kata ini biasanya digunakan di awal kalimat atau paragraf.
- Menyatakan hubungan sebab-akibat yang sifatnya nyata atau faktual
Contoh: Oleh karena itu banjir, jalan raya menjadi tidak bisa dilalui.
- Menyatakan hubungan sebab-akibat yang sifatnya dugaan atau kemungkinan
Contoh: Oleh karena itu ia tidak masuk kerja, mungkin ia sedang sakit.
- Menyatakan hubungan alasan-kesimpulan yang sifatnya logis atau masuk akal
Contoh: Oleh karena itu kita harus belajar dengan giat, agar kita dapat meraih cita-cita.
- Menyatakan hubungan alasan-kesimpulan yang sifatnya normatif atau sesuai dengan norma atau aturan
Contoh: Oleh karena itu kita harus menghormati orang tua, karena mereka telah berjasa besar kepada kita.
Dalam penggunaan sehari-hari, kata “oleh karena itu” sering digunakan secara tidak tepat, yaitu untuk menyatakan tujuan atau maksud. Padahal, untuk menyatakan tujuan atau maksud, sebaiknya digunakan kata “untuk” atau “agar”. Contoh penggunaan kata “oleh karena itu” yang tidak tepat:
“Saya bekerja keras oleh karena itu saya ingin sukses.”
“Saya belajar dengan giat oleh karena itu saya dapat lulus ujian.”
Untuk menghindari kesalahan penggunaan kata “oleh karena itu”, perlu diingat bahwa kata ini hanya digunakan untuk menyatakan hubungan sebab-akibat atau alasan-kesimpulan.
Berdasarkan
Kata baku “berdasarkan” digunakan untuk menyatakan sumber atau dasar dari suatu informasi atau pernyataan. Kata ini biasanya digunakan di awal kalimat atau paragraf.
- Menyatakan sumber informasi atau data
Contoh: Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2023 adalah 273,87 juta jiwa.
- Menyatakan dasar atau alasan dari suatu pendapat atau kesimpulan
Contoh: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terbukti bahwa konsumsi kopi dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
- Menyatakan dasar atau alasan dari suatu kebijakan atau peraturan
Contoh: Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pendidikan.
- Menyatakan dasar atau alasan dari suatu keputusan atau tindakan
Contoh: Berdasarkan hasil rapat, disepakati bahwa kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada hari Sabtu.
Dalam penggunaan sehari-hari, kata “berdasarkan” sering digunakan secara tidak tepat, yaitu untuk menyatakan perbandingan atau kesamaan. Padahal, untuk menyatakan perbandingan atau kesamaan, sebaiknya digunakan kata “dibandingkan dengan” atau “sama dengan”. Contoh penggunaan kata “berdasarkan” yang tidak tepat:
“Harga beras berdasarkan harga tahun lalu mengalami kenaikan.”
“Kualitas produk ini berdasarkan produk lainnya tidak jauh berbeda.”
Untuk menghindari kesalahan penggunaan kata “berdasarkan”, perlu diingat bahwa kata ini hanya digunakan untuk menyatakan sumber atau dasar dari suatu informasi atau pernyataan.
Sehubungan dengan
Kata baku “sehubungan dengan” digunakan untuk menyatakan kaitan atau hubungan antara dua hal atau lebih. Kata ini biasanya digunakan di awal kalimat atau paragraf.
- Menyatakan kaitan atau hubungan yang sifatnya umum atau luas
Contoh: Sehubungan dengan perkembangan teknologi, banyak pekerjaan yang tergantikan oleh mesin.
- Menyatakan kaitan atau hubungan yang sifatnya khusus atau spesifik
Contoh: Sehubungan dengan pelaksanaan proyek pembangunan jalan tol, akan dilakukan penutupan beberapa ruas jalan.
- Menyatakan kaitan atau hubungan yang sifatnya temporal atau waktu
Contoh: Sehubungan dengan Hari Ulang Kemerdekaan Indonesia, akan diadakan berbagai acara perayaan.
- Menyatakan kaitan atau hubungan yang sifatnya kausal atau sebab-akibat
Contoh: Sehubungan dengan tingginya curah hujan, terjadi banjir di beberapa wilayah.
Dalam penggunaan sehari-hari, kata “sehubungan dengan” sering digunakan secara tidak tepat, yaitu untuk menyatakan tujuan atau maksud. Padahal, untuk menyatakan tujuan atau maksud,
Dalam rangka
Kata baku “dalam rangka” digunakan untuk menyatakan tujuan atau maksud dari suatu kegiatan atau acara. Kata ini biasanya digunakan di awal kalimat atau paragraf.
- Menyatakan tujuan atau maksud yang sifatnya umum atau luas
Contoh: Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, pemerintah mengalokasikan dana khusus untuk pembangunan sekolah.
- Menyatakan tujuan atau maksud yang sifatnya khusus atau spesifik
Contoh: Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia, akan diadakan upacara bendera di seluruh wilayah Indonesia.
- Menyatakan tujuan atau maksud yang sifatnya jangka panjang
Contoh: Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera, pemerintah terus berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
- Menyatakan tujuan atau maksud yang sifatnya jangka pendek
Contoh: Dalam rangka menyambut tamu penting dari luar negeri, pemerintah akan mempersiapkan pengamanan khusus.
Dalam penggunaan sehari-hari, kata “dalam rangka” sering digunakan secara tidak tepat, yaitu untuk menyatakan kaitan atau hubungan. Padahal, untuk menyatakan kaitan atau hubungan, sebaiknya digunakan kata “sehubungan dengan” atau “berkaitan dengan”. Contoh penggunaan kata “dalam rangka” yang tidak tepat:
“Dalam rangka pembangunan jalan tol, akan dilakukan penutupan beberapa ruas jalan.”
“Dalam rangka Hari Ulang Kemerdekaan Indonesia, akan diadakan berbagai acara perayaan.”
Untuk menghindari kesalahan penggunaan kata “dalam rangka”, perlu diingat bahwa kata ini hanya digunakan untuk menyatakan tujuan atau maksud dari suatu kegiatan atau acara.
Sebagaimana mestinya
Kata baku “sebagaimana mestinya” digunakan untuk menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan yang seharusnya atau diharapkan. Kata ini terdiri dari kata “sebagaimana” (yang berarti “seperti”) dan “mestinya” (yang berarti “seharusnya”).
Contoh penggunaan kata “sebagaimana mestinya” dalam kalimat:
- Semua siswa mengerjakan ujian sebagaimana mestinya.
- Pemerintahan harus menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya.
- Kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
Penggunaan kata “sebagaimana mestinya” sangat penting dalam penulisan formal dan resmi, karena menunjukkan bahwa penulis atau pembicara memiliki pemahaman yang baik tentang tata bahasa dan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebagaimana mestinya
Kata baku “sebagaimana mestinya” digunakan untuk menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan yang seharusnya atau diharapkan. Kata ini terdiri dari kata “sebagaimana” (yang berarti “seperti”) dan “mestinya” (yang berarti “seharusnya”).
- Menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan aturan atau ketentuan yang berlaku
Contoh: Semua siswa mengerjakan ujian sebagaimana mestinya.
- Menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan norma atau nilai yang berlaku di masyarakat
Contoh: Kita harus memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
- Menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan harapan atau keinginan yang wajar
Contoh: Pemerintah harus menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya.
- Menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan standar atau kualitas yang diharapkan
Contoh: Produk ini dibuat sebagaimana mestinya, sehingga memiliki kualitas yang baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, kata “sebagaimana mestinya” sering digunakan secara tidak tepat, yaitu untuk menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan keinginan atau kemauan pribadi. Padahal, untuk menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan keinginan atau kemauan pribadi, sebaiknya digunakan kata “sesuai keinginan” atau “sesuai kemauan”. Contoh penggunaan kata “sebagaimana mestinya” yang tidak tepat:
“Saya melakukan pekerjaan ini sebagaimana mestinya, karena saya ingin mendapatkan hasil yang baik.”
“Saya memperlakukan dia sebagaimana mestinya, karena saya ingin dia senang.”
Untuk menghindari kesalahan penggunaan kata “sebagaimana mestinya”, perlu diingat bahwa kata ini hanya digunakan untuk menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan yang seharusnya atau diharapkan.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang 20 kata baku bahasa Indonesia yang telah dibahas sebelumnya:
Question 1: Apa perbedaan antara “menurut” dan “menurut saya”?
Answer 1: Kata “menurut” digunakan untuk menyatakan pendapat atau informasi yang bersumber dari orang lain, sedangkan kata “menurut saya” digunakan untuk menyatakan pendapat atau informasi pribadi.
Question 2: Kapan sebaiknya menggunakan kata “adapun”?
Answer 2: Kata “adapun” digunakan untuk mengemukakan atau menyebutkan hal-hal yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.
Question 3: Apa fungsi kata “meskipun”?
Answer 3: Kata “meskipun” digunakan untuk menyatakan pertentangan atau kontras antara dua hal atau lebih.
Question 4: Bagaimana cara menggunakan kata “oleh karena itu” dengan tepat?
Answer 4: Kata “oleh karena itu” digunakan untuk menyatakan hubungan sebab-akibat atau alasan-kesimpulan.
Question 5: Kapan sebaiknya menggunakan kata “berdasarkan”?
Answer 5: Kata “berdasarkan” digunakan untuk menyatakan sumber atau dasar dari suatu informasi atau pernyataan.
Question 6: Apa perbedaan antara “sehubungan dengan” dan “dalam rangka”?
Answer 6: Kata “sehubungan dengan” digunakan untuk menyatakan kaitan atau hubungan antara dua hal atau lebih, sedangkan kata “dalam rangka” digunakan untuk menyatakan tujuan atau maksud dari suatu kegiatan atau acara.
Question 7: Bagaimana cara menggunakan kata “sebagaimana mestinya” dengan benar?
Answer 7: Kata “sebagaimana mestinya” digunakan untuk menyatakan sesuatu yang dilakukan atau terjadi sesuai dengan yang seharusnya atau diharapkan.
Dengan memahami dan menggunakan 20 kata baku ini dengan tepat, kita dapat meningkatkan kualitas bahasa Indonesia yang kita gunakan, baik dalam tulisan maupun lisan.
Tips
Berikut adalah beberapa tips praktis untuk membantu Anda menggunakan 20 kata baku bahasa Indonesia dengan tepat:
Tip 1: Biasakan membaca buku dan artikel berkualitas
Dengan membaca buku dan artikel yang ditulis dengan baik, Anda akan terbiasa dengan penggunaan kata baku yang tepat dalam berbagai konteks.
Tip 2: Perbanyak latihan menulis
Semakin banyak Anda berlatih menulis, semakin mahir Anda dalam menggunakan kata baku dengan benar. Cobalah untuk menulis berbagai jenis tulisan, seperti esai, laporan, dan surat resmi.
Tip 3: Gunakan kamus atau tesaurus
Jika Anda tidak yakin dengan penggunaan kata baku tertentu, jangan ragu untuk menggunakan kamus atau tesaurus untuk mencari artinya dan penggunaannya yang tepat.
Tip 4: Belajar dari penutur asli
Jika Anda memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan penutur asli bahasa Indonesia, perhatikan bagaimana mereka menggunakan kata baku dalam percakapan sehari-hari. Hal ini dapat membantu Anda meningkatkan pemahaman Anda tentang penggunaan kata baku yang tepat.
Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat meningkatkan keterampilan bahasa Indonesia Anda dan menggunakan 20 kata baku tersebut dengan percaya diri dan tepat.
Conclusion
Menguasai 20 kata baku bahasa Indonesia yang telah dibahas sebelumnya merupakan hal yang penting untuk meningkatkan kualitas bahasa Indonesia yang kita gunakan. Dengan menggunakan kata baku dengan tepat, kita dapat berkomunikasi secara efektif, jelas, dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kata baku juga mencerminkan tingkat pendidikan dan profesionalisme seseorang. Dalam dunia kerja, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, termasuk penggunaan kata baku, sangat dihargai dan dapat menjadi nilai tambah bagi karier seseorang.
Selain itu, penggunaan kata baku dapat membantu melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Dengan menggunakan kata baku, kita turut menjaga kemurnian dan keutuhan bahasa Indonesia.