18 September Diperingati Sebagai Hari Apa? Ini Sejarah dan Maknanya

lisa


18 September Diperingati Sebagai Hari Apa? Ini Sejarah dan Maknanya

Setiap tanggal 18 September, kita di Indonesia memperingati sebuah hari penting yang memiliki sejarah panjang. Hari tersebut diperingati untuk mengenang sebuah peristiwa bersejarah yang berdampak besar bagi bangsa dan negara kita. Peristiwa apakah itu?

Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 18 September. Kita akan mengulas sejarah singkat dan makna penting dari peringatan hari tersebut bagi bangsa dan negara Indonesia.

18 September Diperingati Sebagai Hari

Berikut ini adalah 9 poin penting tentang Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tanggal 18 September di Indonesia:

  • Peringatan peristiwa G30S/PKI
  • Pengkhianatan PKI
  • Pemberontakan bersenjata
  • Penculikan dan pembunuhan
  • Pemimpin TNI AD
  • Presiden Soekarno selamat
  • Supersemar
  • Penetapan Hari Kesaktian Pancasila
  • Pengingat bahaya laten komunis

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila merupakan pengingat pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan negara Indonesia, serta menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara.

Peringatan Peristiwa G30S/PKI

Tanggal 18 September diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang peristiwa Gerakan 30 September atau G30S/PKI, yaitu sebuah peristiwa pemberontakan yang terjadi pada malam 30 September hingga 1 Oktober 1965.

Pemberontakan ini dilakukan oleh sekelompok anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berusaha menggulingkan pemerintah Indonesia yang saat itu dipimpin oleh Presiden Soekarno. PKI adalah partai politik berhaluan komunis yang bercita-cita mendirikan negara komunis di Indonesia.

Dalam peristiwa G30S/PKI, para pemberontak menculik dan membunuh enam perwira tinggi Angkatan Darat, yaitu:

  • Letnan Jenderal Ahmad Yani
  • Mayor Jenderal R. Suprapto
  • Mayor Jenderal M.T. Haryono
  • Mayor Jenderal D.I. Pandjaitan
  • Brigadir Jenderal Sutoyo Siswomiharjo
  • Kapten Pierre Tendean

Selain itu, para pemberontak juga berusaha menculik Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta, namun kedua pemimpin tersebut berhasil selamat. Kegagalan penculikan terhadap Soekarno dan Hatta menjadi titik balik penting dalam peristiwa G30S/PKI.

Pengkhianatan PKI

Pengkhianatan PKI dalam peristiwa G30S/PKI merupakan tindakan yang sangat keji dan tidak dapat dibenarkan. PKI telah melanggar konstitusi dan hukum yang berlaku di Indonesia dengan melakukan pemberontakan bersenjata untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.

Pengkhianatan PKI juga ditunjukkan dengan cara mereka membunuh para perwira tinggi Angkatan Darat secara kejam dan biadab. Pembunuhan tersebut dilakukan dengan cara menyiksa dan memutilasi korban, sehingga menimbulkan luka fisik dan mental yang sangat dalam bagi keluarga korban dan seluruh bangsa Indonesia.

Selain itu, PKI juga berusaha menyebarkan paham komunisme dan ateisme di Indonesia, yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan agama yang dianut oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Tindakan PKI tersebut merupakan upaya untuk mengganti dasar negara Pancasila dengan paham komunisme, yang bertentangan dengan cita-cita bangsa Indonesia.

Pengkhianatan PKI menjadi pelajaran berharga bagi bangsa Indonesia untuk selalu waspada terhadap bahaya laten komunis dan paham radikal lainnya yang mengancam keutuhan bangsa dan negara.

Pemberontakan Bersenjata

Pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh PKI dalam peristiwa G30S/PKI merupakan tindakan yang sangat terencana dan terorganisir. Para pemberontak telah mempersiapkan diri dengan baik, termasuk memiliki persenjataan lengkap dan dukungan dari beberapa anggota militer.

Pada malam 30 September 1965, para pemberontak bergerak sesuai dengan rencana mereka. Mereka menculik dan membunuh para perwira tinggi Angkatan Darat, serta menguasai beberapa objek vital di Jakarta, seperti gedung RRI dan Lapangan Merdeka.

Pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh PKI tersebut merupakan upaya untuk menggulingkan pemerintahan yang sah dan mendirikan negara komunis di Indonesia. Namun, pemberontakan tersebut berhasil digagalkan oleh pasukan loyalis pemerintah, terutama dari kesatuan Angkatan Darat yang dipimpin oleh Jenderal Soeharto.

Pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh PKI menjadi bukti nyata bahwa paham komunisme merupakan ancaman serius bagi keutuhan bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, peringatan Hari Kesaktian Pancasila setiap tanggal 18 September menjadi pengingat penting bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu menjaga keutuhan negara dan bangsa dari bahaya laten komunis dan paham radikal lainnya.

Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru