Mad wajib muttasil adalah hukum bacaan mad yang terjadi ketika terdapat huruf hamzah yang terletak di tengah kata dan diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah yang terletak setelah huruf mati tersebut berharakat fathah. Dalam hukum bacaan mad ini, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat.
Beberapa contoh mad wajib muttasil adalah:
* بَابٌ (bābun): dibaca menjadi “bā-a-bun”
* جِيبٌ (jībun): dibaca menjadi “jī-i-bun”
* نُورٌ (nūrun): dibaca menjadi “nū-u-run”
* رَبٌّ (rabbun): dibaca menjadi “rab-ba-an”
* سِرٌّ (sirrun): dibaca menjadi “sir-ra-an”
Dalam membaca mad wajib muttasil, perlu diperhatikan bahwa huruf hamzah dibaca sesuai dengan harakat yang terdapat setelah huruf mati. Misalnya, pada kata “bābun”, huruf hamzah dibaca fathah karena diikuti oleh huruf “ba” yang berharakat fathah. Sementara itu, pada kata “jībun”, huruf hamzah dibaca kasrah karena diikuti oleh huruf “ya” yang berharakat kasrah.
15 contoh mad wajib muttasil
Berikut adalah 15 contoh mad wajib muttasil:
- بَابٌ (bābun)
- جِيبٌ (jībun)
- نُورٌ (nūrun)
- رَبٌّ (rabbun)
- سِرٌّ (sirrun)
- حَسٌّونٌ (ḥassūnun)
- بِرٌّ (birrun)
- حُرٌّ (ḥurrun)
- سُلٌّ (sullun)
- فَوٌّ (fawwun)
- عَوٌّ (ʿawwun)
- غَوٌّ (ġawwun)
- غُوٌّ (ġūwun)
- صَوٌّ (ṣawwun)
- صُوٌّ (ṣūwun)
Mad wajib muttasil dibaca panjang dua harakat.
بَابٌ (bābun)
Kata “bābun” merupakan contoh mad wajib muttasil karena memenuhi syarat-syarat mad wajib muttasil, yaitu terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
Pada kata “bābun”, huruf hamzah terletak di antara huruf “ba” dan huruf “ba” yang berharakat fathah. Oleh karena itu, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “bā-a-bun”.
Dalam membaca mad wajib muttasil, perlu diperhatikan bahwa panjang bacaan mad tersebut adalah dua harakat. Hal ini berbeda dengan mad jaiz munfasil yang panjang bacaannya hanya satu harakat.
Cara membaca mad wajib muttasil pada kata “bābun”
- Baca huruf “ba” pertama dengan panjang satu harakat.
- Baca huruf hamzah dengan panjang satu harakat.
- Baca huruf “ba” kedua dengan panjang satu harakat.
Jadi, bacaan mad wajib muttasil pada kata “bābun” adalah “bā-a-bun”.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
جِيبٌ (jībun)
Kata “jībun” juga merupakan contoh mad wajib muttasil. Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
- Definisi
Kata “jībun” adalah bentuk isim fail dari kata kerja “jaaba” yang berarti “membawa”.
- Jenis mad
Mad pada kata “jībun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
- Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “jībun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “jī-i-bun”.
- Contoh penggunaan
Kata “jībun” sering digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada kantong atau saku.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
نُورٌ (nūrun)
Kata “nūrun” adalah salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam Al-Qur’an. Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
- Definisi
Kata “nūrun” berarti “cahaya” dalam bahasa Arab.
- Jenis mad
Mad pada kata “nūrun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
- Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “nūrun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “nū-u-run”.
- Contoh penggunaan
Kata “nūrun” banyak digunakan dalam Al-Qur’an untuk merujuk pada cahaya Allah SWT, cahaya petunjuk, dan cahaya iman.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
رَبٌّ (rabbun)
Kata “rabbun” adalah salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
- Definisi
Kata “rabbun” berarti “tuan” atau “pemilik” dalam bahasa Arab.
- Jenis mad
Mad pada kata “rabbun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
- Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “rabbun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “rab-ba-an”.
- Contoh penggunaan
Kata “rabbun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk kepada Allah SWT, tuhan semesta alam.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca Al-Qur’an dan teks-teks Arab lainnya dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
سِرٌّ (sirrun)
Kata “sirrun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah penjelasannya:
Definisi
Kata “sirrun” berarti “rahasia” atau “sesuatu yang tersembunyi” dalam bahasa Arab.
Jenis mad
Mad pada kata “sirrun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “sirrun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “sir-ra-an”.
Contoh penggunaan
Kata “sirrun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada hal-hal yang bersifat rahasia atau tersembunyi, baik dalam konteks kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks keagamaan.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
حَسٌّونٌ (ḥassūnun)
Kata “ḥassūnun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah penjelasannya:
Definisi
Kata “ḥassūnun” berarti “yang baik” atau “yang terpuji” dalam bahasa Arab.
Jenis mad
Mad pada kata “ḥassūnun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “ḥassūnun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “ḥas-sa-an”.
Contoh penggunaan
Kata “ḥassūnun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada sifat-sifat yang baik atau terpuji, baik dalam konteks kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks keagamaan.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
بِرٌّ (birrun)
Kata “birrun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
- Definisi
Kata “birrun” berarti “orang yang berbakti” atau “orang yang berbuat baik” dalam bahasa Arab.
- Jenis mad
Mad pada kata “birrun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
- Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “birrun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “bir-ra-an”.
- Contoh penggunaan
Kata “birrun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada orang-orang yang berbakti kepada orang tua, berbuat baik kepada sesama, dan menjalankan perintah agama dengan baik.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
حُرٌّ (ḥurrun)
Kata “ḥurrun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah penjelasannya:
Definisi
Kata “ḥurrun” berarti “bebas” atau “merdeka” dalam bahasa Arab.
Jenis mad
Mad pada kata “ḥurrun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “ḥurrun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “ḥur-ra-an”.
Contoh penggunaan
Kata “ḥurrun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada orang-orang yang merdeka atau bebas dari perbudakan, serta untuk merujuk pada hal-hal yang bersifat bebas atau merdeka, seperti negara yang merdeka atau pemikiran yang bebas.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
سُلٌّ (sullun)
Kata “sullun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah penjelasannya:
Definisi
Kata “sullun” berarti “tangga” atau “anak tangga” dalam bahasa Arab.
Jenis mad
Mad pada kata “sullun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah槐 berharakat fathah.
Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “sullun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “sul-la-an”.
Contoh penggunaan
Kata “sullun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada tangga atau anak tangga, baik dalam konteks kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks keagamaan, seperti tangga menuju surga.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
فَوٌّ (fawwun)
Kata “fawwun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
- Definisi
Kata “fawwun” berarti “mulut” atau “lubang” dalam bahasa Arab.
- Jenis mad
Mad pada kata “fawwun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
- Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “fawwun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “faw-wa-an”.
- Contoh penggunaan
Kata “fawwun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada mulut manusia atau hewan, serta untuk merujuk pada lubang atau celah.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
عَوٌّ (ʿawwun)
Kata “ʿawwun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah penjelasannya:
Definisi
Kata “ʿawwun” berarti “penolong” atau “pendukung” dalam bahasa Arab.
Jenis mad
Mad pada kata “ʿawwun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “ʿawwun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “ʿaw-wa-an”.
Contoh penggunaan
Kata “ʿawwun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada orang yang memberikan pertolongan atau dukungan kepada orang lain, baik dalam konteks kehidupan sehari-hari maupun dalam konteks keagamaan.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
غَوٌّ (ġawwun)
Kata “ġawwun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
- Definisi
Kata “ġawwun” berarti “penyelam” atau “orang yang menyelam” dalam bahasa Arab.
- Jenis mad
Mad pada kata “ġawwun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
- Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “ġawwun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “ġaw-wa-an”.
- Contoh penggunaan
Kata “ġawwun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada orang yang menyelam ke dalam air, baik untuk mencari mutiara, mencari ikan, atau untuk tujuan lainnya.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
غُوٌّ (ġūwun)
Kata “ġūwun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
- Definisi
Kata “ġūwun” berarti “hantu” atau “makhluk halus” dalam bahasa Arab.
- Jenis mad
Mad pada kata “ġūwun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
- Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “ġūwun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “ġū-u-an”.
- Contoh penggunaan
Kata “ġūwun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada makhluk halus atau hantu yang dipercaya oleh sebagian orang.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
صَوٌّ (ṣawwun)
Kata “ṣawwun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
- Definisi
Kata “ṣawwun” berarti “suara” atau “bunyi” dalam bahasa Arab.
- Jenis mad
Mad pada kata “ṣawwun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
- Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “ṣawwun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “ṣaw-wa-an”.
- Contoh penggunaan
Kata “ṣawwun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada suara atau bunyi, baik yang dihasilkan oleh manusia, hewan, maupun benda.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
صُوٌّ (ṣūwun)
Kata “ṣūwun” merupakan salah satu contoh mad wajib muttasil yang sering ditemukan dalam bahasa Arab. Berikut adalah beberapa poin penjelasannya:
- Definisi
Kata “ṣūwun” berarti “gambar” atau “lukisan” dalam bahasa Arab.
- Jenis mad
Mad pada kata “ṣūwun” termasuk jenis mad wajib muttasil karena terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah.
- Cara membaca
Dalam membaca mad wajib muttasil pada kata “ṣūwun”, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat, yaitu menjadi “ṣū-u-an”.
- Contoh penggunaan
Kata “ṣūwun” banyak digunakan dalam bahasa Arab untuk merujuk pada gambar atau lukisan, baik yang digambar di atas kertas, kain, atau media lainnya.
Dengan memahami cara membaca mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan mengenai mad wajib muttasil:
Question 1: Apa itu mad wajib muttasil?
Answer 1: Mad wajib muttasil adalah hukum bacaan mad yang terjadi ketika terdapat huruf hamzah yang terletak di tengah kata dan diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah yang terletak setelah huruf mati tersebut berharakat fathah. Dalam hukum bacaan mad ini, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat.
Question 2: Sebutkan beberapa contoh mad wajib muttasil!
Answer 2: Beberapa contoh mad wajib muttasil adalah بَابٌ (bābun), جِيبٌ (jībun), نُورٌ (nūrun), رَبٌّ (rabbun), سِرٌّ (sirrun), حَسٌّونٌ (ḥassūnun), بِرٌّ (birrun), حُرٌّ (ḥurrun), سُلٌّ (sullun), فَوٌّ (fawwun), عَوٌّ (ʿawwun), غَوٌّ (ġawwun), غُوٌّ (ġūwun), صَوٌّ (ṣawwun), صُوٌّ (ṣūwun).
Question 3: Bagaimana cara membaca mad wajib muttasil?
Answer 3: Dalam membaca mad wajib muttasil, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat. Misalnya, pada kata “bābun”, huruf hamzah dibaca fathah karena diikuti oleh huruf “ba” yang berharakat fathah.
Question 4: Apa perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil?
Answer 4: Perbedaan mad wajib muttasil dan mad jaiz munfasil terletak pada panjang bacaannya. Mad wajib muttasil dibaca panjang dua harakat, sedangkan mad jaiz munfasil dibaca panjang satu harakat.
Question 5: Mengapa penting untuk memahami mad wajib muttasil?
Answer 5: Memahami mad wajib muttasil penting untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
Question 6: Di mana saja mad wajib muttasil biasanya ditemukan?
Answer 6: Mad wajib muttasil biasanya ditemukan dalam Al-Qur’an dan teks-teks Arab lainnya.
Dengan memahami mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat membaca teks-teks Arab dengan lebih baik dan sesuai dengan kaidah tajwid.
Selain memahami mad wajib muttasil, ada beberapa tips yang dapat membantu kita meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil, di antaranya:
Tips
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu kita meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil, di antaranya:
Tip 1: Pelajari dan pahami hukum bacaan tajwid dengan baik.
Hukum bacaan tajwid merupakan aturan-aturan yang mengatur cara membaca Al-Qur’an dengan benar, termasuk di dalamnya mad wajib muttasil. Dengan memahami hukum bacaan tajwid dengan baik, kita dapat membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidahnya.
Tip 2: Latih membaca Al-Qur’an secara rutin.
Latihan membaca Al-Qur’an secara rutin dapat membantu kita meningkatkan kemampuan membaca dengan tartil. Kita dapat memulai dengan membaca surat-surat pendek terlebih dahulu, kemudian secara bertahap membaca surat-surat yang lebih panjang.
Tip 3: Dengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari atau imam yang mahir.
Mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari atau imam yang mahir dapat membantu kita belajar cara membaca dengan tartil yang baik. Kita dapat mendengarkan bacaan Al-Qur’an melalui rekaman atau menghadiri pengajian di masjid.
Tip 4: Gunakan mushaf Al-Qur’an yang dilengkapi dengan tanda baca tajwid.
Mushaf Al-Qur’an yang dilengkapi dengan tanda baca tajwid dapat membantu kita membaca Al-Qur’an dengan benar. Tanda baca tajwid menunjukkan di mana kita harus berhenti, memulai membaca, memanjangkan bacaan, dan sebagainya.
Dengan mengikuti tips-tips di atas, kita dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai dengan kaidah tajwid.
Kesimpulannya, memahami mad wajib muttasil dan menerapkan tips-tips di atas sangat penting untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Dengan membaca Al-Qur’an dengan tartil, kita dapat lebih memahami dan menghayati kandungan ayat-ayat Al-Qur’an.
Kesimpulan
Mad wajib muttasil adalah salah satu hukum bacaan tajwid yang perlu dipahami untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil dan sesuai dengan kaidah. Mad wajib muttasil terjadi ketika terdapat huruf hamzah di tengah kata yang diikuti oleh huruf mati (sukun) dan huruf hijaiyah berikutnya berharakat fathah. Dalam hukum bacaan ini, huruf hamzah dibaca panjang dua harakat.
Beberapa contoh mad wajib muttasil adalah بَابٌ (bābun), جِيبٌ (jībun), نُورٌ (nūrun), رَبٌّ (rabbun), سِرٌّ (sirrun), حَسٌّونٌ (ḥassūnun), بِرٌّ (birrun), حُرٌّ (ḥurrun), سُلٌّ (sullun), فَوٌّ (fawwun), عَوٌّ (ʿawwun), غَوٌّ (ġawwun), غُوٌّ (ġūwun), صَوٌّ (ṣawwun), صُوٌّ (ṣūwun).
Dengan memahami mad wajib muttasil dengan benar, kita dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan sesuai dengan kaidah tajwid. Selain memahami hukum bacaan tajwid, ada beberapa tips yang dapat membantu kita meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan tartil, di antaranya mempelajari hukum bacaan tajwid dengan baik, berlatih membaca Al-Qur’an secara rutin, mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari qari atau imam yang mahir, dan menggunakan mushaf Al-Qur’an yang dilengkapi dengan tanda baca tajwid.
Dengan membaca Al-Qur’an dengan tartil, kita dapat lebih memahami dan menghayati kandungan ayat-ayat Al-Qur’an. Semoga Allah SWT memberikan kita kemudahan dalam mempelajari dan mengamalkan ilmu Al-Qur’an.