12 Bulan Hijriah: Penjelasan Lengkap Tentang Penanggalan Islam

lisa


12 Bulan Hijriah: Penjelasan Lengkap Tentang Penanggalan Islam

Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Sistem penanggalan ini didasarkan pada peredaran bulan, sehingga setiap bulan dalam kalender Hijriah terdiri dari 29 atau 30 hari.

Kalender Hijriah memiliki 12 bulan dalam setahun, dimulai dari Muharram hingga Dzulhijjah. Setiap bulan memiliki makna dan keutamaannya masing-masing, yang akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.

Berikut penjelasan lengkap tentang masing-masing bulan dalam kalender Hijriah:

12 Bulan Hijriah

Berikut adalah 8 poin penting tentang 12 bulan hijriah:

  • Jumlah bulan dalam setahun: 12
  • Sistem penanggalan: Berdasarkan peredaran bulan
  • Setiap bulan terdiri dari: 29 atau 30 hari
  • Bulan pertama: Muharram
  • Bulan terakhir: Dzulhijjah
  • Bulan-bulan yang dimuliakan: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab
  • Bulan puasa: Ramadan
  • Bulan haji: Dzulhijjah

Poin-poin penting ini merangkum informasi dasar tentang 12 bulan hijriah, yang merupakan sistem penanggalan penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Jumlah bulan dalam setahun: 12

Kalender Hijriah terdiri dari 12 bulan dalam setahun. Jumlah ini didasarkan pada siklus peredaran bulan mengelilingi bumi.

  • Siklus bulan:

    Bulan membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari untuk menyelesaikan satu siklus mengelilingi bumi. Siklus ini dikenal sebagai bulan sinodis.

  • Penyesuaian hari:

    Karena bulan sinodis tidak tepat 30 hari, maka kalender Hijriah menyesuaikan jumlah hari dalam setiap bulan. Sebagian bulan memiliki 29 hari, sedangkan sebagian lainnya memiliki 30 hari.

  • Tahun Hijriah:

    Dengan 12 bulan yang masing-masing memiliki 29 atau 30 hari, maka satu tahun Hijriah terdiri dari sekitar 354 atau 355 hari. Ini lebih pendek dari tahun Masehi, yang terdiri dari 365 atau 366 hari.

  • Perbedaan dengan tahun Masehi:

    Karena perbedaan jumlah hari dalam setahun, kalender Hijriah bergeser sekitar 11 hari setiap tahunnya dibandingkan dengan kalender Masehi. Akibatnya, tanggal-tanggal dalam kalender Hijriah berubah-ubah setiap tahun.

Jumlah 12 bulan dalam setahun dalam kalender Hijriah merupakan representasi dari siklus alami peredaran bulan. Penyesuaian jumlah hari dalam setiap bulan memastikan bahwa kalender tetap sinkron dengan pergerakan bulan, yang menjadi dasar sistem penanggalan ini.

Sistem penanggalan: Berdasarkan peredaran bulan

Kalender Hijriah adalah sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi. Berbeda dengan kalender Masehi yang didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari, kalender Hijriah mengikuti siklus bulan.

  • Bulan sinodis:

    Bulan membutuhkan waktu sekitar 29,5 hari untuk menyelesaikan satu siklus mengelilingi bumi. Siklus ini dikenal sebagai bulan sinodis.

  • Awal bulan:

    Awal bulan dalam kalender Hijriah ditentukan ketika hilal (bulan sabit muda) pertama kali terlihat setelah matahari terbenam.

  • Penentuan jumlah hari:

    Jumlah hari dalam setiap bulan bervariasi antara 29 atau 30 hari, tergantung pada kapan hilal pertama kali terlihat.

  • Tahun Hijriah:

    Dengan 12 bulan yang masing-masing memiliki 29 atau 30 hari, maka satu tahun Hijriah terdiri dari sekitar 354 atau 355 hari. Ini lebih pendek dari tahun Masehi, yang terdiri dari 365 atau 366 hari.

Sistem penanggalan berdasarkan peredaran bulan ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah kalender Hijriah mengikuti siklus alami bulan, yang mudah diamati dan dipahami. Kekurangannya adalah kalender Hijriah tidak sinkron dengan peredaran bumi mengelilingi matahari, sehingga tanggal-tanggal dalam kalender Hijriah berubah-ubah setiap tahun.

Setiap bulan terdiri dari: 29 atau 30 hari

Dalam kalender Hijriah, setiap bulan terdiri dari 29 atau 30 hari. Jumlah hari dalam setiap bulan ditentukan berdasarkan pengamatan hilal (bulan sabit muda) setelah matahari terbenam.

Jika hilal terlihat pada sore hari setelah matahari terbenam, maka hari berikutnya ditetapkan sebagai awal bulan baru. Jumlah hari pada bulan tersebut akan menjadi 29 hari.

Jika hilal tidak terlihat pada sore hari setelah matahari terbenam, maka hari berikutnya masih termasuk bulan yang sedang berjalan. Jumlah hari pada bulan tersebut akan menjadi 30 hari.

Sistem penentuan jumlah hari dalam setiap bulan ini memastikan bahwa kalender Hijriah tetap sinkron dengan siklus peredaran bulan. Namun, karena siklus bulan tidak tepat 30 hari, maka jumlah hari dalam setiap bulan dalam kalender Hijriah dapat bervariasi.

Variasi jumlah hari dalam setiap bulan ini dapat berdampak pada perhitungan tanggal-tanggal penting dalam Islam, seperti tanggal dimulainya bulan puasa Ramadan dan tanggal pelaksanaan ibadah haji. Oleh karena itu, diperlukan pengamatan yang cermat terhadap hilal untuk menentukan awal bulan baru dalam kalender Hijriah.

Bulan pertama: Muharram

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki beberapa keistimewaan dan peristiwa penting dalam sejarah Islam.

  • Awal tahun baru Islam:

    Muharram menandai dimulainya tahun baru dalam kalender Hijriah. Tahun baru Islam diperingati sebagai hari libur di banyak negara mayoritas Muslim.

  • Bulan suci:

    Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci dalam kalender Hijriah. Bulan-bulan suci ini dianggap sebagai waktu yang tepat untuk beribadah dan melakukan perbuatan baik.

  • Peristiwa penting:

    Pada bulan Muharram terjadi beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah dan peristiwa Asyura.

  • Puasa sunnah:

    Disunnahkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, yang dikenal sebagai puasa Tasu’a dan Asyura.

Bulan Muharram merupakan bulan yang penuh dengan keutamaan dan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan perbuatan baik pada bulan ini.

Bulan terakhir: Dzulhijjah

Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki beberapa keistimewaan dan peristiwa penting dalam sejarah Islam.

  • Bulan haji:

    Dzulhijjah adalah bulan dimana ibadah haji dilaksanakan. Haji merupakan rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang mampu.

  • Hari raya Idul Adha:

    Pada tanggal 10 Dzulhijjah dirayakan Hari Raya Idul Adha. Idul Adha merupakan hari raya kurban yang memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

  • Bulan haji akbar:

    Selain haji yang dilaksanakan pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, terdapat juga haji akbar yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Haji akbar merupakan haji yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

  • Hari Arafah:

    Pada tanggal 9 Dzulhijjah juga diperingati sebagai Hari Arafah. Pada hari ini, umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan memohon ampunan.

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang penuh dengan keutamaan dan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan perbuatan baik pada bulan ini.

Bulan-bulan yang dimuliakan: Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab

Dalam kalender Hijriah, terdapat empat bulan yang dimuliakan, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Bulan-bulan ini memiliki keutamaan dan keberkahan yang lebih dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Keutamaan bulan-bulan yang dimuliakan disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah adalah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”(QS. At-Taubah: 36)

Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:

إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق الله السماوات والأرض، السنة اثنا عشر شهرا، منها أربعة حرم: ثلاثة متواليات وواحد فرد، ذو القعدة وذو الحجة والمحرم ورجب مضر الذي بين جمادى وشعبان

“Sesungguhnya waktu telah kembali seperti keadaannya ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan haram. Tiga bulan itu berurutan dan satu bulan tersendiri. (Yaitu) Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan demikian, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan perbuatan baik pada bulan-bulan yang dimuliakan ini. Berbagai bentuk ibadah, seperti shalat, puasa, sedekah, dan zikir, akan mendapatkan pahala yang lebih besar pada bulan-bulan tersebut.

Bulan puasa: Ramadan

Bulan Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki keutamaan yang sangat besar bagi umat Islam karena merupakan bulan turunnya Al-Qur’an dan bulan diwajibkannya ibadah puasa.

Ibadah puasa di bulan Ramadan hukumnya wajib bagi setiap Muslim yang telah baligh dan berakal sehat. Puasa dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan segala sesuatu yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah lainnya pada bulan Ramadan, seperti shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, sedekah, dan zikir.

Bulan Ramadan juga merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan. Allah SWT melipatgandakan pahala setiap amal kebaikan yang dilakukan pada bulan ini. Selain itu, Allah SWT juga membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka pada bulan Ramadan.

Bulan haji: Dzulhijjah

Bulan Dzulhijjah adalah bulan terakhir dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki keistimewaan sebagai bulan pelaksanaan ibadah haji, salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu.

  • Ibadah haji:

    Ibadah haji dilaksanakan pada tanggal 8-13 Dzulhijjah. Ibadah ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, seperti tawaf, sa’i, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, dan melempar jumrah.

  • Hari Raya Idul Adha:

    Pada tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha. Idul Adha merupakan hari raya kurban yang memperingati peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim AS.

  • Haji akbar:

    Selain haji yang dilaksanakan pada tanggal 8-13 Dzulhijjah, terdapat juga haji akbar yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah. Haji akbar merupakan haji yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

  • Hari Arafah:

    Pada tanggal 9 Dzulhijjah juga diperingati sebagai Hari Arafah. Pada hari ini, umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah haji berkumpul di Padang Arafah untuk berdoa dan memohon ampunan.

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dan keutamaan. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan perbuatan baik pada bulan ini, terutama pada saat pelaksanaan ibadah haji.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban umum tentang 12 bulan dalam kalender Hijriah:

Pertanyaan 1:
Apa saja nama-nama bulan dalam kalender Hijriah?

Jawaban:
1. Muharram, 2. Safar, 3. Rabiul Awwal, 4. Rabiul Akhir, 5. Jumadil Awal, 6. Jumadil Akhir, 7. Rajab, 8. Sya’ban, 9. Ramadan, 10. Syawal, 11. Dzulqa’dah, 12. Dzulhijjah

Pertanyaan 2:
Berapa jumlah hari dalam setiap bulan dalam kalender Hijriah?

Jawaban:
Setiap bulan dalam kalender Hijriah terdiri dari 29 atau 30 hari, kecuali bulan Dzulhijjah yang selalu terdiri dari 30 hari.

Pertanyaan 3:
Bagaimana cara menentukan awal bulan dalam kalender Hijriah?

Jawaban:
Awal bulan dalam kalender Hijriah ditentukan berdasarkan pengamatan hilal (bulan sabit muda) setelah matahari terbenam.

Pertanyaan 4:
Apa saja bulan-bulan yang dimuliakan dalam kalender Hijriah?

Jawaban:
Ada empat bulan yang dimuliakan dalam kalender Hijriah, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Pertanyaan 5:
Pada bulan apa ibadah puasa Ramadan dilaksanakan?

Jawaban:
Ibadah puasa Ramadan dilaksanakan pada bulan Ramadan, yaitu bulan kesembilan dalam kalender Hijriah.

Pertanyaan 6:
Pada bulan apa ibadah haji dilaksanakan?

Jawaban:
Ibadah haji dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah, yaitu bulan terakhir dalam kalender Hijriah.

Pertanyaan 7:
Bagaimana cara menghitung tanggal dalam kalender Hijriah?

Jawaban:
Untuk menghitung tanggal dalam kalender Hijriah, dapat digunakan rumus konversi dari kalender Masehi ke kalender Hijriah atau sebaliknya.

Itulah beberapa pertanyaan dan jawaban umum tentang 12 bulan dalam kalender Hijriah. Semoga bermanfaat.

Selain memahami tentang 12 bulan dalam kalender Hijriah, penting juga untuk mengetahui beberapa tips dalam menjalankan ibadah pada bulan-bulan tersebut.

Tips

Berikut adalah beberapa tips menjalankan ibadah pada 12 bulan dalam kalender Hijriah:

1. Perbanyak ibadah sunnah pada bulan-bulan yang dimuliakan.
Pada bulan-bulan yang dimuliakan, seperti Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab, dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunnah, seperti shalat sunnah, puasa sunnah, sedekah, dan zikir.

2. Manfaatkan bulan puasa Ramadan untuk meningkatkan ibadah.
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan ampunan. Manfaatkan bulan ini untuk meningkatkan ibadah wajib dan sunnah, seperti shalat tarawih, tadarus Al-Qur’an, sedekah, dan zikir.

3. Tunaikan ibadah haji jika mampu.
Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi yang mampu. Jika memiliki kemampuan, tunaikanlah ibadah haji pada bulan Dzulhijjah.

4. Rencanakan ibadah umrah pada bulan-bulan di luar haji.
Bagi yang belum mampu melaksanakan ibadah haji, dapat merencanakan ibadah umrah pada bulan-bulan di luar musim haji, seperti bulan Muharram, Safar, atau Rabiul Awwal.

5. Tingkatkan sedekah pada bulan-bulan tertentu.
Pada bulan-bulan tertentu, seperti bulan Ramadan, Dzulhijjah, dan Muharram, dianjurkan untuk meningkatkan sedekah kepada yang membutuhkan.

Dengan menjalankan tips-tips ini, semoga kita dapat memaksimalkan ibadah pada 12 bulan dalam kalender Hijriah dan meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Demikianlah penjelasan tentang 12 bulan dalam kalender Hijriah beserta tips menjalankannya. Semoga bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan kita tentang Islam.

Conclusion

Kalender Hijriah merupakan sistem penanggalan yang digunakan oleh umat Islam di seluruh dunia. Kalender ini didasarkan pada peredaran bulan, sehingga setiap bulan dalam kalender Hijriah terdiri dari 29 atau 30 hari.

Ada 12 bulan dalam kalender Hijriah, yaitu Muharram, Safar, Rabiul Awwal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadan, Syawal, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

Setiap bulan dalam kalender Hijriah memiliki keutamaan dan peristiwa penting masing-masing. Ada bulan-bulan yang dimuliakan, bulan puasa, dan bulan haji.

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan perbuatan baik pada bulan-bulan dalam kalender Hijriah, terutama pada bulan-bulan yang dimuliakan.

Dengan memahami dan menjalankan ibadah pada 12 bulan dalam kalender Hijriah, semoga kita dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.


Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Tags

Cek di Google News

Artikel Terbaru