At Tafkhim adalah ilmu tentang hukum tajwid yang membahas tentang pengucapan huruf-huruf yang dibaca tebal dan jelas. Ada 10 huruf hijaiyah yang dibaca tafkhim, yaitu:
Huruf-huruf tersebut adalah: ت ث خ ص ض ط ظ ع ح غ.
Berikut ini adalah penjelasan masing-masing huruf tafkhim beserta contohnya:
10 contoh ra tafkhim
Berikut ini adalah 8 poin penting tentang ra tafkhim:
- Dibaca jelas dan terang
- Terdiri dari 10 huruf hijaiyah
- Hurufnya: ت ث خ ص ض ط ظ ع ح غ
- Berlawanan dengan ra tarqiq
- Memengaruhi hukum bacaan
- Memberikan makna yang berbeda
- Contoh: تَبَارَكَ
- Contoh: خَلَقَ
Dengan memahami ra tafkhim, kita dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
Dibaca jelas dan terang
Yang dimaksud dengan dibaca jelas dan terang adalah huruf-huruf ra tafkhim diucapkan dengan tegas dan tidak samar. Pengucapannya harus jelas terdengar, baik di awal, tengah, maupun akhir kata.
- Dilafalkan dengan penuh
Huruf ra tafkhim harus dilafalkan dengan penuh, tidak boleh di dengungkan atau dipanjangkan secara berlebihan.
- Tidak boleh dikasrahkan
Huruf ra tafkhim tidak boleh dikasrahkan atau dibaca dengan bunyi “i”.
- Tidak boleh diikhfakan
Huruf ra tafkhim tidak boleh diikhfakan atau dilemahkan pengucapannya.
- Tidak boleh diidghamkan
Huruf ra tafkhim tidak boleh diidghamkan atau disamakan pengucapannya dengan huruf lain.
Dengan memperhatikan poin-poin di atas, kita dapat membaca huruf ra tafkhim dengan jelas dan terang, sehingga dapat membedakannya dengan huruf ra tarqiq.
Terdiri dari 10 huruf hijaiyah
Huruf ra tafkhim terdiri dari 10 huruf hijaiyah, yaitu:
1. ت (ta)
2. ث (tsa)
3. خ (kha)
4. ص (shad)
5. ض (dhad)
6. ط (tha)
7. ظ (zha)
8. ع (ain)
9. ح (ha)
10. غ (ghain)
Kesepuluh huruf tersebut dibaca tebal dan jelas, tidak boleh dikasrahkan atau dilemahkan pengucapannya.
Dengan mengetahui huruf-huruf ra tafkhim, kita dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, serta dapat membedakannya dengan huruf ra tarqiq.
Hurufnya: ت ث خ ص ض ط ظ ع ح غ
Kesepuluh huruf ra tafkhim, yaitu ت ث خ ص ض ط ظ ع ح غ, memiliki karakteristik pengucapan yang khas. Berikut penjelasannya:
1. ت (ta): Dibaca dengan ujung lidah menyentuh langit-langit atas, kemudian ditarik ke bawah dengan cepat.
2. ث (tsa): Dibaca dengan ujung lidah menyentuh gigi atas, kemudian ditarik ke bawah dengan cepat.
3. خ (kha): Dibaca dengan pangkal lidah menyentuh langit-langit lunak, kemudian dilepaskan dengan suara yang kuat.
4. ص (shad): Dibaca dengan ujung lidah menyentuh pangkal gigi seri atas, kemudian dilepaskan dengan suara yang tajam.
5. ض (dhad): Dibaca dengan ujung lidah menyentuh pangkal gigi seri atas, kemudian dilepaskan dengan suara yang lebih tebal dari shad.
6. ط (tha): Dibaca dengan ujung lidah menyentuh langit-langit atas, kemudian ditarik ke bawah dengan cepat, seperti huruf ta tetapi lebih tebal.
7. ظ (zha): Dibaca dengan ujung lidah menyentuh pangkal gigi seri atas, kemudian dilepaskan dengan suara yang lebih tebal dari tha.
8. ع (ain): Dibaca dengan pangkal lidah menyentuh langit-langit lunak, kemudian dilepaskan dengan suara yang samar-samar.
9. ح (ha): Dibaca dengan pangkal lidah menyentuh langit-langit lunak, kemudian dilepaskan dengan suara yang keras.
10. غ (ghain): Dibaca dengan pangkal lidah menyentuh langit-langit lunak, kemudian dilepaskan dengan suara yang lebih tebal dari ha.
Dengan memahami karakteristik pengucapan huruf-huruf ra tafkhim tersebut, kita dapat membacanya dengan baik dan benar, serta dapat membedakannya dengan huruf ra tarqiq.
Berlawanan dengan ra tarqiq
Huruf ra tafkhim berlawanan dengan huruf ra tarqiq. Ra tarqiq adalah ilmu tentang hukum tajwid yang membahas tentang pengucapan huruf-huruf yang dibaca tipis dan samar. Ada 10 huruf hijaiyah yang dibaca tarqiq, yaitu:
- Dibaca tipis dan samar
Huruf ra tarqiq dibaca dengan tipis dan samar, tidak setegas huruf ra tafkhim.
- Tidak boleh dikasrahkan
Huruf ra tarqiq tidak boleh dikasrahkan atau dibaca dengan bunyi “i”.
- Tidak boleh diikhfakan
Huruf ra tarqiq tidak boleh diikhfakan atau dilemahkan pengucapannya.
- Tidak boleh diidghamkan
Huruf ra tarqiq tidak boleh diidghamkan atau disamakan pengucapannya dengan huruf lain.
Dengan mengetahui perbedaan antara ra tafkhim dan ra tarqiq, kita dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, serta dapat membedakan kedua jenis huruf tersebut.
Memengaruhi hukum bacaan
Huruf ra tafkhim memengaruhi hukum bacaan, terutama pada hukum bacaan idgham. Idgham adalah hukum bacaan yang menggabungkan dua huruf yang sama atau berdekatan makhrajnya menjadi satu huruf. Ada tiga jenis idgham, yaitu:
1. Idgham mutaqaribain: Idgham yang terjadi antara dua huruf yang berdekatan makhrajnya, seperti ن dan ن, atau ل dan ل.
2. Idgham mitslain: Idgham yang terjadi antara dua huruf yang sama, seperti ت dan ت, atau د dan د.
3. Idgham mutajanisain: Idgham yang terjadi antara dua huruf yang berjenis sama, seperti huruf halqiyah (ع ح غ خ) atau huruf ra (ر ز ض).
Huruf ra tafkhim hanya dapat melakukan idgham mutajanisain, yaitu idgham antara huruf ra dengan huruf ra lainnya. Misalnya, pada kata “رَحْمَةً”, huruf ra pertama dibaca tafkhim dan dapat melakukan idgham dengan huruf ra kedua sehingga dibaca “رَحْمَةً”.
Selain idgham, huruf ra tafkhim juga memengaruhi hukum bacaan lainnya, seperti ikhfa, iqlab, dan ibdal. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tabel pengaruh huruf ra tafkhim terhadap hukum bacaan:
| Hukum Bacaan | Huruf Ra Tafkhim |
|—|—|
| Idgham | Memicu idgham mutajanisain |
| Ikhfa | Melemahkan ikhfa |
| Iqlab | Tidak berpengaruh |
| Ibdal | Tidak berpengaruh |
Dengan memahami pengaruh huruf ra tafkhim terhadap hukum bacaan, kita dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, serta dapat menghindari kesalahan-kesalahan dalam membaca.
Memberikan makna yang berbeda
Huruf ra tafkhim juga dapat memberikan makna yang berbeda pada sebuah kata. Misalnya, pada kata “فَرَقَ” (faraqa) dan “فَرَقَ” (farraqa), kedua kata tersebut memiliki perbedaan makna karena adanya perbedaan pengucapan huruf ra.
Kata “فَرَقَ” (faraqa) dibaca dengan ra tafkhim, yang berarti “membedakan”. Sedangkan kata “فَرَقَ” (farraqa) dibaca dengan ra tarqiq, yang berarti “menakutkan”.
Perbedaan makna juga dapat terjadi pada kata-kata yang memiliki bentuk dasar yang sama, tetapi berbeda dalam pengucapan huruf ra. Misalnya, pada kata “رَحْمَةً” (rahmatan) dan “رَحمةً” (rahmatan), kedua kata tersebut memiliki perbedaan makna karena adanya perbedaan pengucapan huruf ra.
Kata “رَحْمَةً” (rahmatan) dibaca dengan ra tafkhim, yang berarti “rahmat”. Sedangkan kata “رَحمةً” (rahmatan) dibaca dengan ra tarqiq, yang berarti “kasih sayang”.
Dengan demikian, sangat penting untuk memperhatikan pengucapan huruf ra tafkhim dan ra tarqiq, karena dapat memengaruhi makna sebuah kata.
Contoh: تَبَارَكَ
Kata “تَبَارَكَ” merupakan salah satu contoh kata yang menggunakan huruf ra tafkhim. Kata ini dibaca dengan ra tafkhim pada huruf “ر”, sehingga pengucapannya menjadi “tabarak”.
Huruf ra tafkhim pada kata “تَبَارَكَ” memengaruhi hukum bacaan idgham mutajanisain. Idgham mutajanisain adalah idgham yang terjadi antara dua huruf ra yang berdekatan. Dalam kata “تَبَارَكَ”, huruf ra pertama dibaca tafkhim dan dapat melakukan idgham dengan huruf ra kedua, sehingga dibaca “tabarak”.
Selain memengaruhi hukum bacaan, huruf ra tafkhim pada kata “تَبَارَكَ” juga memberikan makna yang berbeda pada kata tersebut. Kata “تَبَارَكَ” berarti “Maha Suci Allah”, sedangkan jika huruf ra dibaca tarqiq, maka kata tersebut akan bermakna “berkah”.
Dengan demikian, pengucapan huruf ra tafkhim pada kata “تَبَارَكَ” sangat penting untuk diperhatikan, karena dapat memengaruhi hukum bacaan dan makna kata tersebut.
Contoh: خَلَقَ
Kata “خَلَقَ” merupakan salah satu contoh kata yang menggunakan huruf ra tafkhim. Kata ini dibaca dengan ra tafkhim pada huruf “ر”, sehingga pengucapannya menjadi “kholaq”.
Huruf ra tafkhim pada kata “خَلَقَ” memengaruhi hukum bacaan idgham mutajanisain. Idgham mutajanisain adalah idgham yang terjadi antara dua huruf ra yang berdekatan. Dalam kata “خَلَقَ”, huruf ra pertama dibaca tafkhim dan dapat melakukan idgham dengan huruf ra kedua, sehingga dibaca “kholaq”.
Selain memengaruhi hukum bacaan, huruf ra tafkhim pada kata “خَلَقَ” juga memberikan makna yang berbeda pada kata tersebut. Kata “خَلَقَ” berarti “menciptakan”, sedangkan jika huruf ra dibaca tarqiq, maka kata tersebut akan bermakna “diciptakan”.
Dengan demikian, pengucapan huruf ra tafkhim pada kata “خَلَقَ” sangat penting untuk diperhatikan, karena dapat memengaruhi hukum bacaan dan makna kata tersebut.
FAQ
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang huruf ra tafkhim:
Pertanyaan 1: Apa yang dimaksud dengan ra tafkhim?
Jawaban: Ra tafkhim adalah ilmu tajwid yang membahas tentang pengucapan huruf-huruf ra yang dibaca tebal dan jelas.
Pertanyaan 2: Sebutkan 10 huruf ra tafkhim!
Jawaban: 10 huruf ra tafkhim adalah ت ث خ ص ض ط ظ ع ح غ.
Pertanyaan 3: Bagaimana cara membaca huruf ra tafkhim?
Jawaban: Huruf ra tafkhim dibaca dengan jelas dan terang, tidak boleh dikasrahkan, diikhfakan, atau diidghamkan.
Pertanyaan 4: Apa perbedaan antara ra tafkhim dan ra tarqiq?
Jawaban: Ra tafkhim dibaca tebal dan jelas, sedangkan ra tarqiq dibaca tipis dan samar.
Pertanyaan 5: Mengapa penting untuk mengetahui hukum ra tafkhim?
Jawaban: Mengetahui hukum ra tafkhim penting untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, serta dapat membedakan antara huruf ra tafkhim dan ra tarqiq.
Pertanyaan 6: Berikan contoh kata yang menggunakan huruf ra tafkhim!
Jawaban: Contoh kata yang menggunakan huruf ra tafkhim adalah تَبَارَكَ (Maha Suci Allah) dan خَلَقَ (menciptakan).
Pertanyaan 7: Bagaimana huruf ra tafkhim memengaruhi hukum bacaan?
Jawaban: Huruf ra tafkhim dapat memicu idgham mutajanisain, yaitu idgham antara dua huruf ra yang berdekatan.
Pertanyaan 8: Bisakah huruf ra tafkhim memberikan makna yang berbeda pada sebuah kata?
Jawaban: Ya, huruf ra tafkhim dapat memberikan makna yang berbeda pada sebuah kata, misalnya pada kata تَبَارَكَ (Maha Suci Allah) dan رَحْمَةً (rahmat).
Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang huruf ra tafkhim. Semoga bermanfaat.
Selain memahami hukum ra tafkhim, penting juga untuk mempelajari tips-tips berikut ini untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar:
Tips
Selain memahami hukum ra tafkhim dan mempelajari contoh-contohnya, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar:
Tip 1: Latih pengucapan huruf ra tafkhim
Latih pengucapan huruf ra tafkhim dengan jelas dan penuh. Jangan dikasrahkan, diikhfakan, atau diidghamkan.
Tip 2: Perhatikan hukum bacaan
Huruf ra tafkhim dapat mempengaruhi hukum bacaan, seperti idgham. Perhatikan dengan baik hukum bacaan yang berlaku ketika membaca huruf ra tafkhim.
Tip 3: Gunakan mushaf atau aplikasi tajwid
Untuk membantu Anda membaca Al-Qur’an dengan benar, gunakan mushaf atau aplikasi tajwid yang memberikan tanda-tanda bacaan, termasuk tanda ra tafkhim.
Tip 4: Belajar dari guru atau ustadz
Belajar hukum ra tafkhim dan tajwid secara langsung dari guru atau ustadz akan sangat bermanfaat. Mereka dapat memberikan bimbingan dan koreksi yang tepat.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Anda dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Semoga bermanfaat.
Demikianlah penjelasan tentang huruf ra tafkhim dan tips untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda.
Kesimpulan
Huruf ra tafkhim merupakan salah satu aspek penting dalam ilmu tajwid. Dengan memahami hukum ra tafkhim dan contoh-contohnya, kita dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, serta dapat membedakan antara huruf ra tafkhim dan ra tarqiq.
Selain itu, dengan menerapkan tips-tips yang telah dijelaskan, kita dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an kita. Belajarlah dengan sungguh-sungguh dan teruslah berlatih, insya Allah kita akan dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, sehingga dapat memahami isi kandungannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.