10 Contoh Perubahan Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari

lisa


10 Contoh Perubahan Fisika dalam Kehidupan Sehari-hari

Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu benda tanpa mengubah komposisi kimianya. Perubahan ini melibatkan perubahan bentuk, ukuran, atau wujud benda. Berikut adalah 10 contoh perubahan fisika yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari:

Perubahan fisika dapat terjadi karena adanya pengaruh faktor-faktor eksternal, seperti panas, tekanan, atau gaya. Faktor-faktor ini menyebabkan perubahan struktur internal benda, namun tidak mengubah susunan atom penyusunnya.

10 contoh perubahan fisika

Berikut adalah 10 contoh perubahan fisika yang dapat kita amati dalam kehidupan sehari-hari:

  • Es mencair
  • Air mendidih
  • Plastik meleleh
  • Besi berkarat
  • Kertas terbakar
  • Lilin menyala
  • Batu pecah
  • Logam mulur
  • Kayu terbelah
  • Kaca retak

Perubahan-perubahan ini terjadi karena adanya pengaruh faktor eksternal, seperti perubahan suhu, tekanan, atau gaya. Faktor-faktor ini menyebabkan perubahan struktur internal benda, namun tidak mengubah susunan atom penyusunnya.

Es men cair

Es men cair adalah salah satu contoh perubahan fisika yang paling umum kita jumpai. Perubahan ini terjadi ketika es yang merupakan bentuk zat pada wujud pad at menerima panas dari lingkungannya sehingga berubah wujud menjadi air yang merupakan wujud zat cair.

  • Penyerapan panas: Ketika es menerima panas dari lingkungannya, molekul-molekul penyusun es menyerap energi panas sehingga getarannya semakin kuat.
  • Pemutusan ikatan: Peningkatan getaran molekul-molekul es menyebabkan ikatan-ikatan ant armolekul es mulai putus.
  • Perubahan struktur: Putusnya ikatan ant armolekul es menyebabkan struktur kristal es menjadi rusak dan molekul-molekul es mulai bergerak lebih bebas.
  • Pembentukan air: Ketika ikatan-ikatan ant armolekul es sudah sepenuhnya putus, molekul-molekul es akan bergerak bebas seperti molekul-molekul air sehingga membentuk wujud zat cair, yaitu air.

Perubahan fisika dari es menjadi air tidak mengubah komposisi kimia es. Air yang dihasilkan dari pencairan es memiliki komposisi kimia yang sama dengan es, yaitu H2O. Perubahan yang terjadi hanya pada wujud zat, dari pad at menjadi cair.

Air mendidih

Air mendidih adalah salah satu contoh perubahan fisika yang terjadi ketika air menerima panas dari lingkungannya sehingga berubah wujud dari cair menjadi gas. Perubahan ini terjadi pada suhu tertentu yang disebut titik didih air, yaitu 100 derajat Celcius pada tekanan 1 atmosfer.

Proses air mendidih dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Penyerapan panas: Ketika air menerima panas dari lingkungannya, molekul-molekul penyusun air menyerap energi panas sehingga getarannya semakin kuat.
  2. Pemutusan ikatan: Peningkatan getaran molekul-molekul air menyebabkan ikatan-ikatan ant armolekul air mulai putus.
  3. Pembentukan gelembung uap: Putusnya ikatan ant armolekul air menyebabkan terbentuknya gelembung-gelembung uap air di dalam air.
  4. Pelepasan gelembung uap: Gelembung-gelembung uap air yang terbentuk akan bergerak ke permukaan air dan kemudian pecah, melepaskan uap air ke udara.

Proses air mendidih akan terus berlangsung selama air menerima panas dari lingkungannya dan suhu air mencapai titik didih. Ketika seluruh air telah berubah menjadi uap air, proses mendidih akan berhenti.

Perubahan fisika dari air mendidih tidak mengubah komposisi kimia air. Uap air yang dihasilkan dari air mendidih memiliki komposisi kimia yang sama dengan air, yaitu H2O. Perubahan yang terjadi hanya pada wujud zat, dari cair menjadi gas.

Plastik meleleh

Plastik meleleh adalah salah satu contoh perubahan fisika yang terjadi ketika plastik menerima panas dari lingkungannya sehingga berubah wujud dari pad at menjadi cair. Perubahan ini terjadi pada suhu tertentu yang disebut titik leleh plastik, yang bervariasi tergantung pada jenis plastik.

Proses plastik meleleh dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Penyerapan panas: Ketika plastik menerima panas dari lingkungannya, molekul-molekul penyusun plastik menyerap energi panas sehingga getarannya semakin kuat.
  2. Pemutusan ikatan: Peningkatan getaran molekul-molekul plastik menyebabkan ikatan-ikatan ant armolekul plastik mulai putus.
  3. Perubahan struktur: Putusnya ikatan ant armolekul plastik menyebabkan struktur kristal plastik menjadi rusak dan molekul-molekul plastik mulai bergerak lebih bebas.
  4. Pembentukan cairan: Ketika ikatan-ikatan ant armolekul plastik sudah sepenuhnya putus, molekul-molekul plastik akan bergerak bebas seperti molekul-molekul cairan sehingga membentuk wujud zat cair.

Proses plastik meleleh akan terus berlangsung selama plastik menerima panas dari lingkungannya dan suhu plastik mencapai titik leleh. Ketika seluruh plastik telah berubah menjadi cairan, proses meleleh akan berhenti.

Perubahan fisika dari plastik meleleh tidak mengubah komposisi kimia plastik. Plastik cair yang dihasilkan dari plastik meleleh memiliki komposisi kimia yang sama dengan plastik pad at, yang terdiri dari rantai-rantai panjang molekul karbon dan hidrogen. Perubahan yang terjadi hanya pada wujud zat, dari pad at menjadi cair.

Besi berkarat

Besi berkarat adalah salah satu contoh perubahan fisika yang terjadi ketika besi bereaksi dengan oksigen dan air di lingkungannya, sehingga terbentuk senyawa baru yang disebut besi oksida atau karat. Perubahan ini terjadi secara bertahap dan dapat diamati pada permukaan besi yang terpapar udara lembap.

Proses besi berkarat dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Reaksi dengan oksigen: Ketika besi terpapar oksigen di udara, terjadi reaksi kimia antara besi dan oksigen yang menghasilkan besi oksida (Fe2O3).
  2. Reaksi dengan air: Selain bereaksi dengan oksigen, besi juga bereaksi dengan air (H2O) yang terdapat di udara atau lingkungan sekitar, menghasilkan besi hidroksida (Fe(OH)3).
  3. Pembentukan karat: Besi hidroksida yang terbentuk kemudian bereaksi lebih lanjut dengan oksigen, menghasilkan besi oksida hidrat (Fe2O3·xH2O) yang berwarna cokelat kemerahan. Senyawa inilah yang kita kenal sebagai karat.

Proses besi berkarat akan terus berlangsung selama besi terpapar udara dan air. Karat yang terbentuk dapat merusak struktur besi dan mengurangi kekuatannya. Oleh karena itu, besi perlu dilindungi dari korosi dengan cara dicat, dilapisi, atau diberi lapisan pelindung lainnya.

Perubahan fisika dari besi berkarat tidak mengubah komposisi kimia besi. Karat yang terbentuk masih mengandung unsur besi, meskipun dalam bentuk senyawa baru. Perubahan yang terjadi hanya pada tampilan dan sifat besi, akibat pembentukan lapisan karat pada permukaannya.

Kertas terbakar

Kertas terbakar adalah salah satu contoh perubahan fisika yang terjadi ketika kertas bereaksi dengan oksigen di udara, sehingga menghasilkan api dan abu. Perubahan ini terjadi secara cepat dan disertai dengan pelepasan panas dan cahaya.

Proses kertas terbakar dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Penyalaan: Ketika kertas terkena sumber panas, seperti api atau percikan, selulosa dan hemiselulosa yang merupakan komponen utama kertas akan mulai terurai.
  2. Pembentukan gas: Proses penguraian selulosa dan hemiselulosa menghasilkan gas-gas yang mudah terbakar, seperti karbon monoksida, karbon dioksida, dan metana.
  3. Reaksi dengan oksigen: Gas-gas yang mudah terbakar tersebut kemudian bereaksi dengan oksigen di udara, menghasilkan api dan melepaskan panas.
  4. Pembentukan abu: Selain api, proses pembakaran kertas juga menghasilkan abu. Abu ini terdiri dari mineral dan senyawa anorganik yang tidak terbakar.

Proses kertas terbakar akan terus berlangsung selama kertas masih tersedia dan terdapat cukup oksigen di udara. Pembakaran kertas dapat dipadamkan dengan cara menghilangkan salah satu dari dua faktor tersebut, yaitu dengan memisahkan kertas dari sumber panas atau menutupinya dengan bahan yang tidak mudah terbakar untuk menghalangi pasokan oksigen.

Perubahan fisika dari kertas terbakar tidak mengubah komposisi kimia kertas secara keseluruhan. Abu yang dihasilkan masih mengandung unsur-unsur yang sama dengan kertas, meskipun dalam bentuk senyawa yang berbeda. Perubahan yang terjadi hanya pada bentuk dan sifat kertas, akibat proses pembakaran yang memecah molekul-molekul penyusun kertas.

Lilin menyala

Lilin menyala adalah salah satu contoh perubahan fisika yang terjadi ketika lilin dibakar, sehingga menghasilkan cahaya dan panas. Perubahan ini terjadi secara bertahap dan dapat diamati pada sumbu dan badan lilin yang menyala.

  • Pencairan lilin: Ketika sumbu lilin dinyalakan, panas dari api akan menyebabkan lilin di sekitar sumbu mencair dan berubah menjadi cairan.
  • Kapilaritas: Lilin cair kemudian naik melalui sumbu lilin melalui proses kapilaritas. Kapilaritas adalah kemampuan cairan untuk mengalir melalui ruang-ruang sempit melawan gaya gravitasi.
  • Pembakaran lilin cair: Lilin cair yang naik melalui sumbu akan terbakar oleh api yang menyala di ujung sumbu. Proses pembakaran ini menghasilkan cahaya dan panas.
  • Pembentukan jelaga: Pembakaran lilin yang tidak sempurna dapat menghasilkan jelaga, yaitu partikel-partikel karbon yang tidak terbakar sempurna. Jelaga ini dapat menempel pada sumbu lilin dan membuat nyala api menjadi lebih besar dan berasap.

Proses lilin menyala akan terus berlangsung selama masih ada lilin yang tersisa dan terdapat cukup oksigen di udara. Lilin yang menyala dapat dipadamkan dengan cara memisahkan lilin dari sumber panas atau menutupinya dengan benda yang tidak mudah terbakar untuk menghalangi pasokan oksigen.

Batu pecah

Batu pecah adalah salah satu contoh perubahan fisika yang terjadi ketika batu dikenai gaya yang lebih besar dari kekuatan ikatan ant armolekulnya, sehingga batu tersebut terpecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Perubahan ini terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat dikembalikan.

Proses batu pecah dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Penambahan gaya: Ketika batu dikenai gaya yang lebih besar dari kekuatan ikatan ant armolekulnya, gaya tersebut akan menyebabkan molekul-molekul batu mengalami tegangan.
  2. Pemutusan ikatan: Jika gaya yang diberikan terus diperbesar, tegangan pada molekul-molekul batu akan semakin besar hingga ikatan ant armolekulnya putus.
  3. Pembentukan retakan: Putusnya ikatan ant armolekul batu akan menyebabkan terjadinya retakan atau patahan pada batu.
  4. Pemisahan batu: Retakan atau patahan pada batu akan terus membesar hingga batu terpecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Proses batu pecah dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti tekanan yang berlebihan, benturan, atau perubahan suhu yang mendadak. Batu yang lebih rapuh atau memiliki retakan yang sudah ada sebelumnya akan lebih mudah pecah dibandingkan batu yang lebih keras dan utuh.

Perubahan fisika dari batu pecah tidak mengubah komposisi kimia batu. Batu yang pecah masih memiliki komposisi kimia yang sama dengan batu sebelum pecah. Perubahan yang terjadi hanya pada bentuk dan ukuran batu, akibat pemutusan ikatan ant armolekulnya.

Logam mulur

Logam mulur adalah salah satu contoh perubahan fisika yang terjadi ketika logam dikenai gaya tarik, sehingga logam tersebut memanjang dan menjadi lebih tipis. Perubahan ini terjadi secara bertahap dan dapat dikembalikan jika gaya tarik dihilangkan.

  • Pergerakan atom: Ketika logam dikenai gaya tarik, atom-atom logam akan bergeser dan bergerak ke arah gaya yang diberikan.
  • Pemutusan ikatan: Pergerakan atom-atom logam menyebabkan ikatan ant aratom logam putus dan terbentuk kembali pada posisi yang baru.
  • Perpanjangan logam: Pemutusan dan pembentukan kembali ikatan ant aratom logam menyebabkan logam memanjang dan menjadi lebih tipis.
  • Kembalinya bentuk: Jika gaya tarik dihilangkan, atom-atom logam akan kembali ke posisi semula dan logam akan kembali ke bentuk aslinya.

Sifat mulur logam sangat penting dalam berbagai aplikasi, seperti pembuatan kawat, kabel, dan pipa. Logam yang lebih mulur dapat ditarik menjadi bentuk yang lebih tipis dan panjang tanpa putus.

Kayu terbelah

Kayu terbelah adalah salah satu contoh perubahan fisika yang terjadi ketika kayu dikenai gaya yang lebih besar dari kekuatan ikatan ant arseratnya, sehingga kayu tersebut terbelah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Perubahan ini terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat dikembalikan.

Proses kayu terbelah dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Penambahan gaya: Ketika kayu dikenai gaya yang lebih besar dari kekuatan ikatan ant arseratnya, gaya tersebut akan menyebabkan serat-serat kayu mengalami tegangan.
  2. Pemutusan ikatan: Jika gaya yang diberikan terus diperbesar, tegangan pada serat-serat kayu akan semakin besar hingga ikatan ant arseratnya putus.
  3. Pembentukan retakan: Putusnya ikatan ant arserat kayu akan menyebabkan terjadinya retakan atau patahan pada kayu.
  4. Pemisahan kayu: Retakan atau patahan pada kayu akan terus membesar hingga kayu terbelah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Proses kayu terbelah dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti tekanan yang berlebihan, benturan, atau perubahan kelembapan yang mendadak. Kayu yang lebih rapuh atau memiliki serat yang sudah rusak akan lebih mudah terbelah dibandingkan kayu yang lebih keras dan utuh.

Perubahan fisika dari kayu terbelah tidak mengubah komposisi kimia kayu. Kayu yang terbelah masih memiliki komposisi kimia yang sama dengan kayu sebelum terbelah. Perubahan yang terjadi hanya pada bentuk dan ukuran kayu, akibat pemutusan ikatan ant arseratnya.

Kaca retak

Kaca retak adalah salah satu contoh perubahan fisika yang terjadi ketika kaca dikenai gaya yang lebih besar dari kekuatan ikatan ant armolekulnya, sehingga kaca tersebut retak atau pecah. Perubahan ini terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat dikembalikan.

  • Penambahan gaya: Ketika kaca dikenai gaya yang lebih besar dari kekuatan ikatan ant armolekulnya, gaya tersebut akan menyebabkan molekul-molekul kaca mengalami tegangan.
  • Pemutusan ikatan: Jika gaya yang diberikan terus diperbesar, tegangan pada molekul-molekul kaca akan semakin besar hingga ikatan ant armolekulnya putus.
  • Pembentukan retakan: Putusnya ikatan ant armolekul kaca akan menyebabkan terjadinya retakan atau patahan pada kaca.
  • Perambatan retakan: Retakan atau patahan pada kaca dapat merambat dengan cepat melalui kaca karena gaya tegangan yang bekerja pada molekul-molekul kaca di sekitar retakan.

Proses kaca retak dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti tekanan yang berlebihan, benturan, atau perubahan suhu yang mendadak. Kaca yang lebih rapuh atau memiliki retakan yang sudah ada sebelumnya akan lebih mudah retak dibandingkan kaca yang lebih kuat dan utuh.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang 10 contoh perubahan fisika:

Pertanyaan 1: Apa itu perubahan fisika?
Jawaban: Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu benda tanpa mengubah komposisi kimianya. Perubahan ini melibatkan perubahan bentuk, ukuran, atau wujud benda.

Pertanyaan 2: Apa saja contoh perubahan fisika?
Jawaban: 10 contoh perubahan fisika antara lain es mencair, air mendidih, plastik meleleh, besi berkarat, kertas terbakar, lilin menyala, batu pecah, logam mulur, kayu terbelah, dan kaca retak.

Pertanyaan 3: Mengapa es mencair?
Jawaban: Es mencair karena menyerap panas dari lingkungannya, sehingga molekul-molekul penyusun es bergetar lebih kuat dan ikatan ant armolekulnya putus. Molekul-molekul es kemudian bergerak bebas dan membentuk wujud zat cair, yaitu air.

Pertanyaan 4: Mengapa air mendidih?
Jawaban: Air mendidih karena menyerap panas dari lingkungannya, sehingga molekul-molekul penyusun air bergetar lebih kuat dan ikatan ant armolekulnya putus. Molekul-molekul air kemudian membentuk gelembung-gelembung uap yang bergerak ke permukaan air dan pecah, melepaskan uap air ke udara.

Pertanyaan 5: Mengapa besi berkarat?
Jawaban: Besi berkarat karena bereaksi dengan oksigen dan air di lingkungannya, membentuk senyawa baru yang disebut besi oksida atau karat. Reaksi ini terjadi secara bertahap dan dapat diamati pada permukaan besi yang terpapar udara lembap.

Pertanyaan 6: Mengapa kayu terbelah?
Jawaban: Kayu terbelah karena dikenai gaya yang lebih besar dari kekuatan ikatan ant arseratnya. Gaya tersebut menyebabkan serat-serat kayu mengalami tegangan, sehingga ikatan ant arseratnya putus. Proses ini dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti tekanan yang berlebihan, benturan, atau perubahan kelembapan yang mendadak.

Pertanyaan 7: Mengapa kaca retak?
Jawaban: Kaca retak karena dikenai gaya yang lebih besar dari kekuatan ikatan ant armolekulnya. Gaya tersebut menyebabkan molekul-molekul kaca mengalami tegangan, sehingga ikatan ant armolekulnya putus. Retakan atau patahan pada kaca dapat merambat dengan cepat melalui kaca karena gaya tegangan yang bekerja pada molekul-molekul kaca di sekitar retakan.

Pertanyaan 8: Apakah perubahan fisika dapat dikembalikan?
Jawaban: Beberapa perubahan fisika dapat dikembalikan, seperti mencairnya es dan mendidihnya air. Namun, beberapa perubahan fisika tidak dapat dikembalikan, seperti besi berkarat, kayu terbelah, dan kaca retak.

Pertanyaan 9: Apa saja aplikasi perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari?
Jawaban: Perubahan fisika memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti pembuatan makanan (memasak, memanggang, membekukan), konstruksi (pembuatan semen, beton, kaca), dan transportasi (pembakaran bahan bakar untuk menggerakkan kendaraan).

Pertanyaan 10: Bagaimana cara mencegah perubahan fisika yang tidak diinginkan?
Jawaban: Perubahan fisika yang tidak diinginkan dapat dicegah dengan berbagai cara, seperti melindungi benda dari panas, kelembapan, dan tekanan yang berlebihan; menggunakan bahan pelindung seperti cat, pelapis, dan lapisan antikarat; serta melakukan perawatan dan perbaikan secara teratur.

Tips

Berikut adalah beberapa tips untuk memahami dan mengaplikasikan 10 contoh perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari:

Tip 1: Amati perubahan fisika di sekitar Anda. Perhatikan perubahan bentuk, ukuran, atau wujud benda-benda yang ada di sekitar Anda. Misalnya, es yang mencair, air yang mendidih, dan besi yang berkarat.

Tip 2: Pelajari faktor-faktor yang memengaruhi perubahan fisika. Pahami bahwa perubahan fisika terjadi karena adanya pengaruh faktor eksternal, seperti panas, tekanan, atau gaya. Dengan mengetahui faktor-faktor ini, Anda dapat mengontrol dan memprediksi perubahan fisika yang terjadi.

Tip 3: Manfaatkan perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Terapkan pemahaman Anda tentang perubahan fisika dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, gunakan perubahan suhu untuk memasak makanan, atau gunakan sifat mulur logam untuk membuat kawat.

Tip 4: Cegah perubahan fisika yang tidak diinginkan. Lindungi benda-benda dari perubahan fisika yang tidak diinginkan dengan cara menyimpannya di tempat yang tepat, menggunakan bahan pelindung, dan melakukan perawatan secara teratur. Misalnya, simpan makanan di lemari es untuk mencegah pembusukan, atau gunakan pelapis antikarat untuk mencegah besi berkarat.

Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat memahami dan mengaplikasikan 10 contoh perubahan fisika dalam kehidupan sehari-hari secara efektif.

Kesimpulan

Perubahan fisika adalah perubahan yang terjadi pada suatu benda tanpa mengubah komposisi kimianya. Perubahan ini melibatkan perubahan bentuk, ukuran, atau wujud benda. 10 contoh perubahan fisika yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara lain es mencair, air mendidih, plastik meleleh, besi berkarat, kertas terbakar, lilin menyala, batu pecah, logam mulur, kayu terbelah, dan kaca retak.

Perubahan fisika terjadi karena adanya pengaruh faktor eksternal, seperti panas, tekanan, atau gaya. Faktor-faktor ini menyebabkan perubahan struktur internal benda, namun tidak mengubah susunan atom penyusunnya. Pemahaman tentang perubahan fisika sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari ilmu pengetahuan hingga teknologi dan industri.

Dengan memahami dan mengaplikasikan prinsip-prinsip perubahan fisika, kita dapat mengendalikan dan memprediksi perubahan yang terjadi pada benda-benda di sekitar kita. Hal ini memungkinkan kita untuk memanfaatkan perubahan fisika dalam berbagai aspek kehidupan, seperti memasak, konstruksi, dan transportasi. Selain itu, kita juga dapat mencegah perubahan fisika yang tidak diinginkan dengan cara melindungi benda-benda dari faktor-faktor yang dapat menyebabkan perubahan tersebut.

Dengan demikian, pemahaman tentang 10 contoh perubahan fisika sangat penting untuk memperkaya pengetahuan kita tentang fenomena alam dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.


Artikel Terkait

Bagikan:

lisa

Hai, nama aku Lisa! Udah lebih dari 5 tahun nih aku terjun di dunia tulis-menulis. Gara-gara hobi membaca dan menulis, aku jadi semakin suka buat berbagi cerita sama kalian semua. Makasih banget buat kalian yang udah setia baca tulisan-tulisanku selama ini. Oh iya, jangan lupa cek juga tulisan-tulisanku di Stikes Perintis, ya. Dijamin, kamu bakal suka! Makasih lagi buat dukungannya, teman-teman! Tanpa kalian, tulisanku nggak akan seistimewa ini. Keep reading and let's explore the world together! 📖❤️

Cek di Google News

Artikel Terbaru