Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya setara atau sederajat. Kalimat-kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, yaitu dan, tetapi, atau, serta, dan karena.
Kalimat majemuk setara dapat digunakan untuk menyatakan hubungan yang berbeda-beda, seperti hubungan penambahan, pertentangan, pilihan, dan sebab akibat. Berikut ini adalah 10 contoh kalimat majemuk setara:
Berikut ini adalah 10 contoh kalimat majemuk setara:
10 contoh kalimat majemuk setara
Berikut ini adalah 10 contoh kalimat majemuk setara:
- Ibu memasak, dan ayah mencuci piring.
- Dia rajin belajar, tetapi nilainya jelek.
- Kamu bisa memilih warna merah atau biru.
- Saya suka makan nasi, serta lauk pauknya.
- Banjir terjadi karena hujan deras mengguyur semalam.
- Adik bermain bola, kakak menonton televisi.
- Kami pergi ke pasar, lalu membeli sayuran.
- Saya ingin makan bakso, atau mi ayam.
- Rumah itu besar dan megah.
- Dia pintar, tapi pemalas.
Kalimat-kalimat tersebut merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menggunakan konjungsi koordinatif yang berbeda-beda.
Ibu memasak, dan ayah mencuci piring.
Kalimat “Ibu memasak, dan ayah mencuci piring” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Ibu memasak” dan “Ayah mencuci piring”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif “dan”.
- Konjungsi koordinatif “dan”
Konjungsi koordinatif “dan” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat tunggal yang menyatakan hubungan penambahan atau penggabungan. Dalam kalimat “Ibu memasak, dan ayah mencuci piring”, konjungsi “dan” menyatakan bahwa kedua tindakan tersebut dilakukan secara bersamaan atau berurutan.
- Kedudukan setara
Kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara memiliki kedudukan yang setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Ibu memasak, dan ayah mencuci piring”, kedua tindakan tersebut sama-sama penting dan saling melengkapi.
- Struktur paralel
Kalimat majemuk setara biasanya memiliki struktur paralel, yaitu struktur yang sama untuk kedua kalimat tunggal. Dalam kalimat “Ibu memasak, dan ayah mencuci piring”, kedua kalimat tunggal memiliki struktur yang sama, yaitu subjek + predikat + objek.
- Tanda baca
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Dalam kalimat “Ibu memasak, dan ayah mencuci piring”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Ibu memasak”.
Dengan demikian, kalimat “Ibu memasak, dan ayah mencuci piring” merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan penambahan atau penggabungan dua tindakan yang dilakukan secara bersamaan atau berurutan.
Dia rajin belajar, tetapi nilainya jelek.
Kalimat “Dia rajin belajar, tetapi nilainya jelek” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Dia rajin belajar” dan “Nilainya jelek”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif “tetapi”.
Konjungsi koordinatif “tetapi” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat tunggal yang menyatakan hubungan pertentangan atau kontras. Dalam kalimat “Dia rajin belajar, tetapi nilainya jelek”, konjungsi “tetapi” menyatakan bahwa terdapat pertentangan antara tindakan belajar rajin dengan hasil nilai yang jelek.
Kedudukan kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara adalah setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Dia rajin belajar, tetapi nilainya jelek”, kedua kalimat tunggal sama-sama penting dan saling bertentangan.
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Dalam kalimat “Dia rajin belajar, tetapi nilainya jelek”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Dia rajin belajar”.
Dengan demikian, kalimat “Dia rajin belajar, tetapi nilainya jelek” merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan pertentangan atau kontras antara dua fakta atau peristiwa yang berbeda.
Kamu bisa memilih warna merah atau biru.
Kalimat “Kamu bisa memilih warna merah atau biru” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Kamu bisa memilih warna merah” dan “Kamu bisa memilih warna biru”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif “atau”.
Konjungsi koordinatif “atau” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat tunggal yang menyatakan hubungan pilihan atau alternatif. Dalam kalimat “Kamu bisa memilih warna merah atau biru”, konjungsi “atau” menyatakan bahwa terdapat dua pilihan warna yang dapat dipilih, yaitu warna merah atau warna biru.
Kedudukan kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara adalah setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Kamu bisa memilih warna merah atau biru”, kedua kalimat tunggal sama-sama penting dan saling melengkapi.
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Dalam kalimat “Kamu bisa memilih warna merah atau biru”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Kamu bisa memilih warna merah”.
Dengan demikian, kalimat “Kamu bisa memilih warna merah atau biru” merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan pilihan atau alternatif antara dua kemungkinan yang berbeda.
Saya suka makan nasi, serta lauk pauknya.
Kalimat “Saya suka makan nasi, serta lauk pauknya” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Saya suka makan nasi” dan “Saya suka makan lauk pauknya”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif “serta”.
Konjungsi koordinatif “serta” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat tunggal yang menyatakan hubungan penambahan atau penggabungan. Dalam kalimat “Saya suka makan nasi, serta lauk pauknya”, konjungsi “serta” menyatakan bahwa terdapat dua hal yang disukai untuk dimakan, yaitu nasi dan lauk pauknya.
Kedudukan kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara adalah setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Saya suka makan nasi, serta lauk pauknya”, kedua kalimat tunggal sama-sama penting dan saling melengkapi.
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Dalam kalimat “Saya suka makan nasi, serta lauk pauknya”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Saya suka makan nasi”.
Dengan demikian, kalimat “Saya suka makan nasi, serta lauk pauknya” merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan penambahan atau penggabungan dua hal yang disukai untuk dimakan.
Banjir terjadi karena hujan deras mengguyur semalam.
Kalimat “Banjir terjadi karena hujan deras mengguyur semalam” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Banjir terjadi” dan “Hujan deras mengguyur semalam”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif “karena”.
Konjungsi koordinatif “karena” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat tunggal yang menyatakan hubungan sebab akibat. Dalam kalimat “Banjir terjadi karena hujan deras mengguyur semalam”, konjungsi “karena” menyatakan bahwa banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur semalam.
Kedudukan kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara adalah setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Banjir terjadi karena hujan deras mengguyur semalam”, kedua kalimat tunggal sama-sama penting dan saling melengkapi.
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Dalam kalimat “Banjir terjadi karena hujan deras mengguyur semalam”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Banjir terjadi”.
Dengan demikian, kalimat “Banjir terjadi karena hujan deras mengguyur semalam” merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan sebab akibat antara dua peristiwa yang berbeda.
Adik bermain bola, kakak menonton televisi.
Kalimat “Adik bermain bola, kakak menonton televisi” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Adik bermain bola” dan “Kakak menonton televisi”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan tanda koma (,).
- Konjungsi implisit
Kalimat majemuk setara yang dihubungkan dengan tanda koma saja disebut juga kalimat majemuk setara dengan konjungsi implisit. Konjungsi implisit adalah konjungsi yang tidak dinyatakan secara eksplisit, tetapi tersirat dalam kalimat. Dalam kalimat “Adik bermain bola, kakak menonton televisi”, konjungsi implisit yang digunakan adalah “dan”.
- Kedudukan setara
Kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara memiliki kedudukan yang setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Adik bermain bola, kakak menonton televisi”, kedua kalimat tunggal sama-sama penting dan saling melengkapi.
- Struktur paralel
Kalimat majemuk setara biasanya memiliki struktur paralel, yaitu struktur yang sama untuk kedua kalimat tunggal. Dalam kalimat “Adik bermain bola, kakak menonton televisi”, kedua kalimat tunggal memiliki struktur yang sama, yaitu subjek + predikat + objek.
- Tanda baca
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara dengan konjungsi implisit adalah tanda koma (,) untuk memisahkan kedua kalimat tunggal. Dalam kalimat “Adik bermain bola, kakak menonton televisi”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Adik bermain bola”.
Dengan demikian, kalimat “Adik bermain bola, kakak menonton televisi” merupakan contoh kalimat majemuk setara dengan konjungsi implisit yang menyatakan hubungan penambahan atau penggabungan dua tindakan yang dilakukan secara bersamaan atau berurutan.
Kami pergi ke pasar, lalu membeli sayuran.
Kalimat “Kami pergi ke pasar, lalu membeli sayuran” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Kami pergi ke pasar” dan “Kami membeli sayuran”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif “lalu”.
- Konjungsi koordinatif “lalu”
Konjungsi koordinatif “lalu” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat tunggal yang menyatakan hubungan urutan waktu atau kronologis. Dalam kalimat “Kami pergi ke pasar, lalu membeli sayuran”, konjungsi “lalu” menyatakan bahwa tindakan pergi ke pasar dilakukan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan tindakan membeli sayuran.
- Kedudukan setara
Kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara memiliki kedudukan yang setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Kami pergi ke pasar, lalu membeli sayuran”, kedua kalimat tunggal sama-sama penting dan saling melengkapi.
- Struktur paralel
Kalimat majemuk setara biasanya memiliki struktur paralel, yaitu struktur yang sama untuk kedua kalimat tunggal. Dalam kalimat “Kami pergi ke pasar, lalu membeli sayuran”, kedua kalimat tunggal memiliki struktur yang sama, yaitu subjek + predikat + objek.
- Tanda baca
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Dalam kalimat “Kami pergi ke pasar, lalu membeli sayuran”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Kami pergi ke pasar”.
Dengan demikian, kalimat “Kami pergi ke pasar, lalu membeli sayuran” merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan urutan waktu atau kronologis antara dua peristiwa yang terjadi secara berurutan.
Saya ingin makan bakso, atau mi ayam.
Kalimat “Saya ingin makan bakso, atau mi ayam” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Saya ingin makan bakso” dan “Saya ingin makan mi ayam”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif “atau”.
Konjungsi koordinatif “atau” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat tunggal yang menyatakan hubungan pilihan atau alternatif. Dalam kalimat “Saya ingin makan bakso, atau mi ayam”, konjungsi “atau” menyatakan bahwa terdapat dua pilihan makanan yang diinginkan, yaitu bakso atau mi ayam.
Kedudukan kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara adalah setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Saya ingin makan bakso, atau mi ayam”, kedua kalimat tunggal sama-sama penting dan saling melengkapi.
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Dalam kalimat “Saya ingin makan bakso, atau mi ayam”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Saya ingin makan bakso”.
Dengan demikian, kalimat “Saya ingin makan bakso, atau mi ayam” merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan pilihan atau alternatif antara dua kemungkinan makanan yang diinginkan.
Rumah itu besar dan megah.
Kalimat “Rumah itu besar dan megah” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Rumah itu besar” dan “Rumah itu megah”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif “dan”.
- Konjungsi koordinatif “dan”
Konjungsi koordinatif “dan” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat tunggal yang menyatakan hubungan penambahan atau penggabungan. Dalam kalimat “Rumah itu besar dan megah”, konjungsi “dan” menyatakan bahwa rumah tersebut memiliki dua sifat, yaitu besar dan megah.
- Kedudukan setara
Kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara memiliki kedudukan yang setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Rumah itu besar dan megah”, kedua kalimat tunggal sama-sama penting dan saling melengkapi.
- Struktur paralel
Kalimat majemuk setara biasanya memiliki struktur paralel, yaitu struktur yang sama untuk kedua kalimat tunggal. Dalam kalimat “Rumah itu besar dan megah”, kedua kalimat tunggal memiliki struktur yang sama, yaitu subjek + predikat + pelengkap.
- Tanda baca
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Dalam kalimat “Rumah itu besar dan megah”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Rumah itu besar”.
Dengan demikian, kalimat “Rumah itu besar dan megah” merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan penambahan atau penggabungan dua sifat yang dimiliki oleh sebuah benda.
Dia pintar, tapi pemalas.
Kalimat “Dia pintar, tapi pemalas” merupakan kalimat majemuk setara karena terdiri dari dua kalimat tunggal yang kedudukannya setara, yaitu “Dia pintar” dan “Dia pemalas”. Kedua kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif “tapi”.
Konjungsi koordinatif “tapi” digunakan untuk menghubungkan dua kalimat tunggal yang menyatakan hubungan pertentangan atau kontras. Dalam kalimat “Dia pintar, tapi pemalas”, konjungsi “tapi” menyatakan bahwa terdapat pertentangan antara sifat pintar dan sifat pemalas pada orang tersebut.
Kedudukan kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara adalah setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Dalam kalimat “Dia pintar, tapi pemalas”, kedua kalimat tunggal sama-sama penting dan saling bertentangan.
Tanda baca yang digunakan dalam kalimat majemuk setara adalah tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Dalam kalimat “Dia pintar, tapi pemalas”, tanda koma digunakan setelah kalimat “Dia pintar”.
Dengan demikian, kalimat “Dia pintar, tapi pemalas” merupakan contoh kalimat majemuk setara yang menyatakan hubungan pertentangan atau kontras antara dua sifat yang dimiliki oleh seseorang.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang kalimat majemuk setara:
Question 1: Apa yang dimaksud dengan kalimat majemuk setara?
Answer 1: Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya setara atau sederajat. Kalimat-kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, yaitu dan, tetapi, atau, serta, dan karena.
Question 2: Apa saja jenis-jenis konjungsi koordinatif?
Answer 2: Konjungsi koordinatif terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
- Konjungsi penambahan: dan, serta
- Konjungsi pertentangan: tetapi, namun
- Konjungsi pilihan: atau
- Konjungsi sebab akibat: karena
Question 3: Bagaimana cara membuat kalimat majemuk setara?
Answer 3: Untuk membuat kalimat majemuk setara, gabungkan dua atau lebih kalimat tunggal yang berhubungan menggunakan konjungsi koordinatif. Pastikan kedua kalimat tunggal tersebut memiliki kedudukan yang setara.
Question 4: Apa saja contoh kalimat majemuk setara?
Answer 4: Berikut ini adalah beberapa contoh kalimat majemuk setara:
- Ibu memasak, dan ayah mencuci piring.
- Dia rajin belajar, tetapi nilainya jelek.
- Kamu bisa memilih warna merah atau biru.
- Saya suka makan nasi, serta lauk pauknya.
- Banjir terjadi karena hujan deras mengguyur semalam.
Question 5: Apa perbedaan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat?
Answer 5: Kalimat majemuk setara terdiri dari kalimat-kalimat tunggal yang kedudukannya setara, sedangkan kalimat majemuk bertingkat terdiri dari kalimat utama dan kalimat bawahan. Kalimat utama menyatakan gagasan pokok, sedangkan kalimat bawahan memberikan keterangan tambahan.
Question 6: Bagaimana cara menggunakan kalimat majemuk setara dalam tulisan?
Answer 6: Kalimat majemuk setara dapat digunakan untuk menyatakan berbagai hubungan, seperti hubungan penambahan, pertentangan, pilihan, dan sebab akibat. Gunakan kalimat majemuk setara secara efektif untuk memperkaya tulisan dan membuat tulisan lebih jelas dan mudah dipahami.
Dengan memahami konsep dan penggunaan kalimat majemuk setara, Anda dapat menulis kalimat yang lebih efektif dan komunikatif.
Tips
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat kalimat majemuk setara yang efektif:
Tip 1: Gunakan konjungsi koordinatif yang tepat
Pilihlah konjungsi koordinatif yang sesuai dengan hubungan antara kedua kalimat tunggal yang akan digabungkan. Misalnya, gunakan konjungsi “dan” untuk menyatakan hubungan penambahan, “tetapi” untuk menyatakan hubungan pertentangan, “atau” untuk menyatakan hubungan pilihan, dan “karena” untuk menyatakan hubungan sebab akibat.
Tip 2: Pastikan kalimat tunggal memiliki kedudukan yang setara
Kedua kalimat tunggal dalam kalimat majemuk setara harus memiliki kedudukan yang setara. Artinya, tidak ada kalimat yang lebih penting atau lebih utama dari kalimat lainnya. Pastikan kedua kalimat tunggal memiliki struktur yang sama dan memberikan informasi yang penting.
Tip 3: Gunakan tanda baca yang benar
Gunakan tanda baca yang benar dalam kalimat majemuk setara, yaitu tanda koma (,) setelah kalimat tunggal pertama. Tanda koma berfungsi untuk memisahkan kedua kalimat tunggal dan menunjukkan bahwa kedua kalimat tersebut memiliki kedudukan yang setara.
Tip 4: Variasikan struktur kalimat
Untuk membuat kalimat majemuk setara yang menarik dan tidak monoton, variasikan struktur kalimat tunggal yang digunakan. Misalnya, gabungkan kalimat tunggal yang panjang dan pendek, atau gunakan kalimat tunggal dengan struktur aktif dan pasif.
Dengan mengikuti tips ini, Anda dapat membuat kalimat majemuk setara yang efektif dan komunikatif untuk memperkaya tulisan Anda.
Kesimpulan
Kalimat majemuk setara merupakan salah satu jenis kalimat majemuk yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya setara. Kalimat-kalimat tunggal tersebut dihubungkan dengan konjungsi koordinatif, yaitu dan, tetapi, atau, serta, dan karena.
Kalimat majemuk setara digunakan untuk menyatakan berbagai hubungan, seperti hubungan penambahan, pertentangan, pilihan, dan sebab akibat. Kalimat majemuk setara dapat membuat kalimat menjadi lebih efektif dan komunikatif, serta memperkaya tulisan.
Untuk membuat kalimat majemuk setara yang efektif, gunakan konjungsi koordinatif yang tepat, pastikan kalimat tunggal memiliki kedudukan yang setara, gunakan tanda baca yang benar, dan variasikan struktur kalimat. Dengan mengikuti tips-tips tersebut, Anda dapat membuat kalimat majemuk setara yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami.
Dengan memahami dan menggunakan kalimat majemuk setara secara efektif, Anda dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi.